Seolah tak berkaca pada tingginya jumlah korban cyber bullying, aplikasi pesan anonim yang kontroversial ini malah semakin populer dari waktu ke waktu. Kok bisa?
FROYONION.COM - Belakang ini, lo mungkin sering ngeliat unggahan Instastory yang dihiasi dengan fitur tanya jawab anonim. Melalui aplikasi NGL, siapapun bisa ngirim dan nerima pesan tanpa identitas. Banyak dari mereka kemudian memamerkan pertanyaan dan pujian yang diterima ke akun Instagram.
Di tengah popularitasnya, fitur itu sempat diblokir dari Instagram karena menuai kontroversi. NGL sendiri mengklaim bahwa algoritmanya dapat menyaring pesan berbahasa kasar yang mengandung unsur bullying. Tetapi, hasil percobaan dari NBC News mengungkap bahwa masih ada frasa yang lolos dari pemeriksaan.
Pengaburan identitas memang memberi kesempatan untuk bebas berekspresi tanpa khawatir akan di-judge. Di sisi lain, kebebasan ini bakal menjadi bumerang jika disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sayangnya, kecaman publik yang berujung pada penghapusan aplikasi pesan anonim tak serta merta mencabut masalah hingga ke akarnya. Akan terus ada aplikasi pesan anonim baru yang bermunculan sebagai gantinya.
Solusi terbaik untuk memberantas cyber bullying adalah dengan mengakhiri anonim di internet, tetapi langkah ini akan memiliki konsekuensi bagi banyak orang.
BACA JUGA: SEDERET KASUS NYATA BULLYING YANG BERUJUNG KORBAN JIWA SEPERTI FILM ‘KALIAN PANTAS MATI’
Terlepas dari semua rIsikonya, anonim menawarkan kebebasan berekspresi di internet. Selama aplikasi pesan anonim lebih mementingkan keuntungan daripada kesejahteraan penggunanya, kita akan selalu terjerumus dalam lingkaran setan Civs. (*/)