Viralnya video TikTok Emil Mario menumbuhkan perbincangan baru di kalangan netizen, hingga anak muda Indonesia. Apa sebenarnya definisi laki-laki sejati? Bagaimana mendefinisikannya? Lebih lagi, siapa yang berhak mendefinisikan?
FROYONION.COM - Nge-scroll TikTok udah jadi budaya anak muda Indonesia. Berbagai informasi bisa didapat dari yang informatif sampai yang viral kayak yang satu ini.
Sebuah video TikTok dari @valyourdream yang di-stitch oleh salah satu TikToker Indonesia, Emil Mario, memantik perbincangan hangat dengan topik ‘laki-laki sejati’. Sebelumnya, video @valyourdream tersebut menyebutkan bahwa pria sejati tidak memukuli wanita apalagi menyerupai wanita.
Kemudian opini seperti laki-laki itu harus macho, tidak boleh seperti perempuan baik fisik maupun perilaku, hingga kapabilitas ekonomi, menjadikan diskusi ini melebar ke mana-mana sehingga jadi debat kusir di media sosial.
Akibatnya, Emil memutuskan untuk menghapus video tersebut. Mungkin agar tidak jadi lebih viral ke arah yang negatif. Namun pertanyaan tentang definisi laki-laki sejati masih menggantung. Membuat gue jadi ingin mendiskusikan ini dengan beberapa orang dengan berbagai perspektif berbeda.
Di sini, adalah kumpulan opini 20 orang yang secara sukarela bersedia memberikan opininya tentang definisi laki-laki sejati dan telah melalui wawancara yang cukup mendalam. Sekiranya dari diskusi ini, kita dapat memetik satu hal baik yang dapat membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelum membaca artikel ini.
BACA JUGA: MENURUT LO MANA YANG LEBIH KREATIF, COWOK ATAU CEWEK?
Para responden terdiri dari perempuan dan laki-laki, sehingga tidak dipungkiri nantinya pendapat mereka juga dipengaruhi oleh gender masing-masing.
Lima belas dari 20 orang memiliki opini yang sama, bahwa laki-laki sejati adalah laki-laki yang mampu bertanggung jawab atas dirinya, keluarga, dan orang-orang yang ia cintai. Definisi tanggung jawab di sini pun bergantung kepada konteks.
Jika laki-laki tersebut adalah seorang anak, maka dia dapat menjadi pelajar yang baik dan menghormati orang tua. Jika konteksnya adalah pacar, maka ia dapat melindungi dan mengayomi pacarnya. Jika konteksnya adalah suami, maka ia dapat menafkahi istri dan anak-anaknya.
Sedangkan lima orang lainnya mendefinisikan laki-laki sejati dari ciri-ciri fisik. Seperti alat kelamin, perawakan, serta bahasa tubuh. Melihat perbedaan definisi ini, gue memahami bahwa diskusi ini akan dibagi menjadi dua sudut pandang yaitu kodrat dan gender.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kodrat adalah sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan sehingga manusia tidak mampu untuk merubah atau menolak. Kodrat juga bersifat universal, seperti perempuan kodratnya untuk menstruasi dan laki-laki untuk punya sperma.
Dilihat dari sisi kodrat, seratus persen responden setuju bahwa laki-laki bisa disebut ‘sejati’ jika tidak mengubah alat kelaminnya dan memiliki orientasi seksual yang lurus. Menurut mereka, hal ini sudah selayaknya tidak diubah-ubah karena merupakan kodrat alamiah. Jika pada akhirnya ada laki-laki yang memilih jalan hidupnya masing-masing di luar kodrat tersebut, para responden memilih untuk menghormati dan tidak menghakimi pilihan mereka.
Sedangkan pendapat responden lebih beragam jika dilihat dari sisi gender. Dilansir dari KBBI, gender adalah pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.
Melalui sudut pandang gender inilah, diskusi tentang definisi laki-laki sejati menjadi hidup karena opini yang berbeda-beda.
BACA JUGA: 5 KELEBIHAN COWOK INDONESIA DIBANDINGKAN COWOK KOREA
Belle (nama samaran), seorang perempuan berusia 24 tahun mengatakan bahwa laki-laki sejati adalah mereka yang dapat bertanggung jawab. Ketika dihadapkan dengan pertanyaan apakah laki-laki yang lebih feminim dari bahasa tubuh dapat dikatakan laki-laki sejati, ia menjawab iya asalkan ia menjalankan tanggung jawabnya sebagai laki-laki.
Namun kemudian pendapat Safira (nama samaran), seorang perempuan berusia 21 tahun, turut mendukung pendapat Belle dengan menambahkan bahwa laki-laki sejati adalah mereka yang dapat bertanggung jawab atas perkataan dengan tindakan yang benar.
“Sebenernya kan bertanggung jawab ini sifat yang harus dimiliki semua manusia terlepas dari apa gendernya. Tapi menurut gue, laki-laki sejati itu bisa bertanggung jawab tidak hanya lewat perkataan tapi juga tindakan. Gue bisa bilang ini karena bercermin dari sosok ayah gue sendiri yang selalu mencontohkan teladan bertanggung jawab kepada anak-anaknya,” jelas Safira.
Delapan perempuan lainnya juga memiliki jawaban yang serupa. Maka dari sisi perempuan, definisi laki-laki sejati dari perspektif gender adalah mereka yang dapat bertanggung jawab dalam menjalankan perannya sebagai laki-laki dimanapun ia berada.
Penasaran gimana pendapat laki-laki? Baca selanjutnya di bawah ini.
BACA JUGA: MENCOBA MENDEFINISIKAN ‘LAKI-LAKI SEJATI’ DARI BERBAGAI PERSPEKTIF (BAGIAN 2)