Viral dikit hidden gem, viral dikit hidden gem! Sebenernya hidden gem itu apa sih, Civs?
FROYONION.COM - Akhir tahun 2021 lalu saat masih ngekos di Jogja, ada sebuah tempat makan yang viral banget di sosmed. Instagram resmi tempat makan itu bahkan menyematkan “hidden gems Jogja” pada bionya.
Akun foodies lokal beramai-ramai mengunggah liputannya saat makan di sana, lengkap dengan pemandangan antrean panjang pembeli.
Walau sebenarnya menu utama tempat makan itu bukan protein favoritku, tapi demi memenuhi rasa penasaran, hari Sabtu pagi aku bela-belain ngojol ke sana.
Sayangnya, aku harus kecewa karena tampilan makanan yang sebenarnya berbeda jauh dengan apa yang digembar-gemborkan di sosmed. Rasanya juga, yah, biasa aja sih.
Beberapa hari lalu saat mengobrolkan tempat makan viral dengan seorang teman, iseng aku cek lagi akun Instagram tempat makan yang menyebut dirinya hidden gems Jogja itu. Kaget dong, ternyata postingan terbarunya diunggah hampir 40 minggu lalu, tepatnya di bulan Ramadhan tahun 2022.
Komentar-komentar di postingan terbarunya juga kebanyakan berisi sindiran netizen atas ditutupnya cabang-cabang tempat makan itu di kota-kota lain. Alasannya, iklan yang terlalu gembar-gembor dan beda jauh dengan kenyataan aslinya. Hmm, berarti yang kecewa bukan cuma aku aja, kan.
Akun Instagram itu juga masih menyematkan “hidden gems Jogja” pada bionya. Ini nih yang bikin mikir, Civs, sebenernya hidden gem itu apa, sih? Apakah sebatas viral aja udah bisa disebut hidden gem?
BACA JUGA: 5 KULINER VIRAL YANG BISA JADI IDE BISNIS SAMPINGAN LO TAHUN INI
Secara arti kata, hidden gem artinya permata tersembunyi. Frasa ini awalnya digunakan untuk menyebut wisata alam seperti pantai atau air terjun yang lokasinya nggak banyak diketahui orang.
Butuh effort lebih untuk mencapai lokasi wisata alam tersebut, entah karena jaraknya yang sangat jauh dari pusat kota atau medan terjal yang harus dilalui sepanjang perjalanan.
Tapi, semua rasa lelah yang dirasakan untuk mencapai lokasi wisata alam itu akan terbayar ketika sudah sampai di sana. Suasananya yang tenang, asri dan masih alami membuatnya layak disebut bak sebuah permata. Ini lho yang tadinya disebut hidden gem, Civs.
Perlahan, frasa hidden gem ini nggak hanya digunakan untuk menyebut lokasi wisata alam tersembunyi, tapi juga spot kuliner. Rumah-rumah makan yang tempatnya nyempil di dalam gang namun menawarkan rasa masakan maknyus dan terbukti punya banyak pelanggan, ramai juga disebut sebagai hidden gem.
Sayang, lama-kelamaan frasa hidden gem makin terasa overused. Hidden gem nggak lagi dipakai untuk menyebut tempat yang benar-benar bagai permata tersembunyi sesuai terjemahan harfiahnya, tapi dipakai sebagai bahasa marketing agar tempat tersebut viral dan menarik atensi publik.
Contoh nyatanya ada pada tempat makan viral yang aku ceritakan di atas. Frasa hidden gem bahkan terpampang di bio Instagram, diklaim sendiri oleh si empunya bisnis.
Padahal, sama seperti langit yang nggak harus menjelaskan bahwa dirinya tinggi, tempat yang beneran hidden gem seharusnya juga nggak perlu sampai ditulis di bio sebagai hidden gem.
Namanya juga hidden yang artinya tersembunyi, harusnya ketika viral dan semua orang tahu, nggak bisa lagi dong disebut hidden gem. Apanya yang tersembunyi kalau tempatnya udah viral dan pengunjung ramai berdesakan di sana?
BACA JUGA: DESTINASI WISATA POPULER BUAT ‘HEALING’NYA ANAK MUDA: DARI BEKASI SAMPAI LAOS!
Di kotaku sendiri, Purwokerto, ada sebuah warung bakso yang tempatnya masuk ke sebuah jalan kecil. Warga Purwokerto dijamin tahu lokasi warung bakso yang dinamai sama seperti nama jalan tempatnya berada ini. Warungnya nggak pernah sepi pembeli, mulai dari pelanggan yang jalan kaki sampai yang naik mobil sendiri.
Apakah warung bakso ini layak disebut hidden gem? Menurutku pribadi, enggak. Hampir semua orang sudah tahu nama dan lokasinya, bahkan mungkin juga rasa dan harganya. It is a gem, but not hidden.
Apapun yang dilabeli hidden gem seharusnya memenuhi dua kriteria: hidden dan gem. Lokasinya harus tersembunyi, nggak semua orang tahu, dan pastinya nggak viral. Selain itu, tempat tersebut juga harus worth it, entah itu pemandangan alam, rasa masakan, atau hal-hal lain yang ditawarkan darinya.
Kalau sekedar tersembunyi tapi tempatnya biasa-biasa aja, atau bagus banget tapi terkenal, nggak bisa dong disebut hidden gem. Apalagi hanya sekedar terkenal tanpa menawarkan apapun yang bisa disebut sebagai permata. Itu sih, hidden enggak, gem juga enggak.
Yah, namanya juga marketing, pasti akan pakai bahasa yang bisa menarik calon pembeli. Tapi, bahasa pemasaran juga nggak boleh overclaim dan menjanjikan sesuatu yang sebenarnya nggak ada, kan? Kita sebagai konsumen juga harus jeli dan teliti nih supaya nggak kecewa sama ekspektasi yang terlalu tinggi.
Kamu sendiri udah pernah ke lokasi hidden gem apa aja dan di mana aja nih, Civs? (*/)