In Depth

MELIHAT INDONESIA DARI KACAMATA DZAWIN NUR

Dzawin datang ke Frodcast banyak membagikan kisah menariknya ketika menjadi seorang traveler. Dan katanya ia sudah merasa hampa ketika berjalan-jalan dan menjadi traveller, lho kenapa ya? Ayo baca di sini.

title

FROYONION.COM Setelah datang ke berbagai tempat, juga mengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Dzawin Nur memiliki cerita menarik untuk dibagikan. Dari mulai kehidupan sebagai travelercontent creator, dan paling utama Stand Up Comedyan.

Dzawin Nur adalah salah satu sosok influencer yang digandrungi banyak anak muda. Menariknya branding Dzawin sejak ia masuk SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) hingga sekarang telah banyak bergeser. Dan sampai pada titik sebagai seorang traveler ternama.

ALASAN MEMBUAT KONTEN TRAVELLING

Setelah lulus SUCI sebagai juara tiga, Dzawin merasa bahwa kehidupannya tidak memiliki kemajuan. 

Dimana saat teman-teman seangkatannya di SUCI telah hadir di berbagai area Industri hiburan. Dzawin tidak seberuntung itu.

Hingga ia memutuskan untuk membangun channel YouTube sebagai panggung untuk melawan ketidak beruntungannya tersebut.

Dalam Interviewnya bersama Franky, Dzawin menjelaskan “Akhirnya, solusinya ya gue bikin panggung gue sendiri, gitu kan”

“Nah balik lagi ke prinsip itu. Gue nggak dapet layar, yaudah gue bikin layar sendiri” Sambungnya.

Lalu alasan mengapa ia memilih konten “naik gunung” karena baginya gunung adalah opsi wisata termurah. Ditambah, ia sudah menjadi seorang pendaki semenjak bangku kuliah.

Tapi nyatanya, setelah mengunjungi berbagai tempat. Hingga mencoba destinasi wisata di luar negeri, salah satunya Turki. Dzawin yang sekarang sudah tidak bisa lagi merasakan kesenangannya sebagai seorang traveler.

Kok bisa? Ternyata ini alasannya, Civs.

DAMPAK SEBUAH RUTINITAS

Sebagai content creator YouTube yang menghasilkan. Secara perlahan kegiatan travelling seorang Dzawin sudah menjadi sebuah pekerjaan.

Hingga pada akhirnya, kegiatan yang diawali sebagai sebuah hiburan. Tentu perlahan menjadi sebuah rutinitas. Justru dengan rutinitas itulah euforia yang dirasakan ketika sedang jalan-jalan semakin berkurang. 

Mengutip perkataan Dzawin “kesenangan ketika menjadi sebuah rutinitas, bukan lagi sebuah kesenangan sih…”

RAMBU SOLO

Berdasarkan konten-konten di channel YouTubenya Dzawin menjelaskan bahwa ia suka mengunjungi tempat-tempat yang tidak umum. Ia senang untuk mengenalkan tempat-tempat itu ke khalayak luas.

Salah satu yang menarik perhatiannya adalah ketika ia datang mengunjungi kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Ada salah satu upacara adat mereka bernama Rambu Solo.

Rambu Solo adalah bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Dimana orang yang telah meninggal baru dianggap benar-benar meninggal ketika sudah menyelesaikan semua proses upacara Rambu Solo.  

Dan untuk memulai upacara Rambu Solo seluruh keluarga besar harus berdiskusi untuk menentukan tanggal upacara, juga uang yang dimiliki. 

Sehingga orang tersebut yang belum dianggap meninggal harus menunggu, bahkan bisa sampai bertahun sampai upacara dimulai.

PERSPEKTIF BARU

Mengunjungi berbagai tempat, dengan bermacam budaya membuat Dzawin mengalami kejadian unik. Salah satu yang terjadi adalah ketika ia sedang mengunjungi suatu desa yang sulit mendapat sinyal. Dan hanya jenis smartphone tertentu yang bisa mendapat sinyal.

Dikarenakan smartphone miliknya tidak mendukung. Maka Dzawin meminta hotspot/tethering dari salah satu penduduk di sana yang berstatus mahasiswa.

Lalu Dzawin berinisiatif mengisi kembali pulsa si mahasiswa. Apa yang terjadi malah ia dimarahi karena si mahasiswa menganggap dirinya pamrih dan tidak ikhlas menolong ketika meminjamkan smartphonenya.

Dari sinilah yang perlu dipahami, bahwa ketika mengunjungi tempat-tempat tertentu pahamilah Do and Don't dari tempat tersebut. Kita perlu meriset dahulu untuk memahami agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Di satu sisi ini adalah sesuatu yang bisa diambil ketika sudah mengunjungi banyak tempat yaitu “mahalnya sebuah perspektif”. Bahwa suatu hal dapat dilihat dari berbagai sudut pandang tanpa kita sadari.

Dzawin menjelaskan “Sebelumnya gue nggak menyadari bahwa objek ini bisa dilihat dari perspektif ini (lain) gitu. Selama ini gue melihat objek ini dari sini”

KENAPA MEMILIH BERMUSIK

Bagi fansnya Dzawin bukan hanya seorang komedian dan traveler tapi juga seorang penyanyi. Alasan Dzawin memilih bermusik adalah basicnya yang bermula sebagai storyteller atau menulis. 

Sehingga Dzawin bisa memilih bermacam-macam medium, dari mulai Stand Up Comedy atau juga musik. 

“Setiap medium memiliki ciri khasnya masing-masing. Musik adalah salah satu medium, jadi kenapa tidak?” Jelas Dzawin.

Ditambah Dzawin pun sudah memulai menulis lagu semenjak ia masih di SMA namun karena masih terkekang oleh rasa malu akibat komentar negatif, akhirnya ia kubur dalam-dalam.

Dan bagi Dzawin musik adalah medium yang tepat untuk menyampaikan rasa. Sehingga kenapa ia memilih jalur musik adalah untuk menyebarkan karyanya yang penuh rasa sebagai seorang seniman.

Karena ini Dzawin berani untuk mencoba berbagai bidang. Ia sendiri mengakui bahwa manusia bebas untuk memilih sebuah pilihan. Pesan terakhir dari Dzawin yang akan saya kutip adalah:

“Tidak ada yang salah dari sebuah pilihan, yang salah adalah ketika lo memilih kemudian lo mengeluh. Dan yang bodoh adalah ketika sudah mengeluh tidak mencoba pilihan lain. Mencoba loh ya, bukan pindah ke pilihan lain”. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khalid Asmadi

Seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi, katanya sih suka baca buku filsafat, cuma ga pinter pinter amat. Pengen jago ngegambar biar bisa bikin anime.