Apakah kamu masih ragu buat membangun pertemanan dengan orang-orang di tempat kerja? Coba kita break down sama-sama, apa aja sih manfaatnya membangun dan memelihara relasi di tempat kerja di bawah ini.
FROYONION.COM - Buat para pencari cuan, kamu pasti sudah familiar dengan sebuah quotes yang berbunyi:
“Jangan pernah temenan sama temen kerja. Datang, kerja, dan ambil gajimu.”
Berapa banyak dari kamu yang setuju sama kalimat di atas?
Menjalarnya kalimat itu sadar ataupun tidak, sudah jadi prinsip yang akhirnya dijalankan sebagian orang termasuk saya. Saya jadi takut dan malas bersosialisasi dengan teman kantor dengan dalih menjaga diri dari drama yang tidak perlu.
Saya percaya kebanyakan orang juga berpikiran serupa, apalagi kalau lingkungan kerjanya ternyata toxic, seperti orang yang bermuka dua, saling menjatuhkan, dan hanya baik di awal-awal saja. Relita itu yang akhirnya membuat kita menutup diri hingga menutup mata, bahwa sebenarnya kita bisa berteman dengan rekan kerja tanpa terlibat drama, tentunya dengan menerapkan batasan-batasan tertentu.
Sebagai makhluk sosial, secara naluriah kita punya kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain – untuk berbagi cerita dan perasaan. Apalagi dari 24 jam yang kita punya, sebagian besarnya dihabiskan di tempat kerja.
Jadi, tidak ada salahnya kalau kita mau menciptakan perasaan nyaman di kantor, salah satunya dengan mulai membangun pertemanan.
Dr. Robert Waldinger, Profesor di Harvard Medical School dan Direktur Harvard Study of Adult Development, pernah menjelaskan secara psikologis bahwa membangun hubungan yang baik dengan teman kerja, keluarga, ataupun teman, bukan hanya bikin kita senang, tapi juga lebih sehat secara mental dan juga punya kesempatan hidup yang lebih lama.
Nah, apakah kamu masih ragu buat membangun pertemanan dengan orang-orang di tempat kerja? Coba kita break down sama-sama, apa aja sih manfaatnya membangun dan memelihara relasi di tempat kerja di bawah ini.
Pertemanan yang baik tidak datang secara tiba-tiba.
Ingatkah kamu saat pertama kali masuk sekolah tanpa kenal siapapun?
Rasanya pasti canggung dan bingung. Namun, dengan sapaan sederhana, akhirnya dari sana kamu bisa punya teman nongkrong atau teman ngerjain tugas kan? Begitu juga dengan teman kantor, untuk mendapatkan teman yang satu frekuensi, kita juga harus berani mencoba dan membangunnya dari awal.
Ketika sudah menemukan teman dengan frekuensi yang sama, atau minimalnya mulai menemukan ritme untuk terhubung dengan mereka, kamu akan sadar, bahwa ternyata banyak pekerjaan yang jauh lebih mudah jika kita bisa bekerja sama baik satu sama lain.
Selain itu, kelancaran dalam bekerja karena kekompakkan tim bisa jadi cara untuk mengurangi stress dan burn out. Belum lagi stress bisa datang dari mana aja, termasuk dari luar tempat kerja.
Misalnya, ketika kalian harus tiba-tiba antar-jemput anggota keluarga yang sakit dan butuh bertukar shift dengan teman kantor atau ketika sedang stuck dengan suatu pekerjaan.
Dengan pertemanan yang sudah terhubung, kalian jadi nggak begitu canggung buat berbagi saran dan pendapat atau meminta bantuan. Begitupun sebaliknya.
Poin ini berlaku untuk kamu yang memang mencintai dan bertanggung jawab dengan apa yang kamu kerjakan saat ini. Karena biasanya ketika passionate, maka kamu akan mencari cara untuk terus improve menjadi yang lebih baik – termasuk dalam bekerja.
Salah satu caranya didukung dengan lingkungan yang suportif tadi. Lingkungan yang positif dan suportif bisa menghasilkan inovasi, kreatifitas, hingga cenderung membuat kita jadi lebih produktif.
Ketika orang akhirnya melihat yang terbaik dari diri kita, bukan tidak mungkin kalau hal ini akan membuat mereka jadi lebih tertarik untuk bekerja sama (di luar pekerjaan), misalnya ada ajakan untuk buka usaha bersama atau memberikan proyek baru yang bisa dijadikan side job.
Meningkatkan produktivitas di kantor juga ada kalanya berpengaruh bagi ‘rapot’ karyawan. Ketika kita jadi lebih produktif dan fokus, biasanya pundi-pundi cuan berupa reward juga bisa mengikuti di belakangnya, dengan catatan KPI kita tercapai.
Semua itu tentu tidak bisa kita dapatkan jika bekerja sendiri dan egois kan? Kita pasti butuh teman kerja untuk mengoreksi dan memberikan saran atau ide yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dari manfaat yang sudah kita bahas, semuanya memberikan perbaikan positif pada kesehatan mental kita. Tidak sebatas itu, ternyata ada juga korelasinya dengan kesehatan fisik.
Dikutip dari sciencedaily.com, ada sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Sharon Toker, seorang peneliti dari Tel Aviv University. Penelitiannya mengatakan kalau karyawan yang merasa mendapatkan support dari rekan kerjanya cenderung hidup lebih lama.
Data penelitiannya diambil dari 820 peserta yang rutin memeriksakan kesehatan mereka. Banyak faktor yang diteliti, mulai dari riwayat penyakit, faktor psikologis, hingga hubungan dengan teman di kantor. Hasilnya mengarah pada kesimpulan, bahwa kurangnya dukungan emosional di tempat kerja bisa meningkatkan resiko kematian sampai 140% dalam 20 tahun ke depan, dibandingkan dengan karyawan yang memiliki teman kerja yang supportive.
Intinya kalau kita mempunyai teman dan lingkungan kerja yang positif, itu akan membuat kita lebih sehat secara mental dan fisik dan akhirnya bisa memberikan kesempatan hidup yang lebih panjang.
Nah, kalau sudah teruji manfaatnya, kenapa masih ragu? (*/)