In Depth

MASIH MENYUKAI LAKI-LAKI BANYAK ‘RED FLAG’? STOP SEKARANG, INI 5 ALASANNYA

Pernah mikir nggak, kenapa kamu masih aja suka atau tertarik sama laki-laki yang banyak mengindikasikan perilaku yang red flag banget? Hal itu ada kaitannya dengan energi dan self esteem kamu lho, simak selengkapnya di sini!

title

FROYONION.COMRed flag secara harfiah artinya bendera merah yang biasa digunakan untuk menunjukkan tanda bahaya. Red flag dalam hubungan asmara atau relationship diartikan sebagai tanda peringatan bahwa mungkin ada pola atau perilaku yang tidak sehat di antara kamu dan pasangan.

Perilaku red flag ini bisa berupa kekerasan secara mental, verbal dan fisik sehingga korbannya akan merasa tidak berdaya. Sikap manipulatif, victim blaming dan narcissistic yang parah pun bisa dikategorikan sebagai bentuk red flag behaviour.

Seringkali, terutama dalam hubungan baru, nafsu dan cinta dapat mengaburkan penilaian, sehingga sulit untuk menyadari dan mengakui red flag yang ada. Mungkin kita sendiri yang sering atau masih terjebak dalam hubungan toxic dan selalu attract laki-laki yang perilakunya red flag, bertanya-tanya kenapa ya bisa seperti ini?

Kenapa ketika kita sudah tahu pasangan atau gebetan kita punya tanda-tanda red flag, tapi kita tetap maju terus tanpa mengindahkannya? Berikut penjelasannya. Simak baik-baik biar kamu gak terjebak dalam toxic relationship.

BACA JUGA: 3 TIPS TERBEBAS DARI TOXIC RELATIONSHIP BUAT ANAK MUDA ‘BUCIN’

Perempuan yang menyadari bahwa pasangannya atau gebetannya memiliki kekurangan tertentu yang bersifat toxic namun tidak mengambil tindakan, seringnya berada dalam delusi. Ia berharap laki-laki tersebut akan berubah di masa depan.

Sayangnya, dari berbagai hasil penelitian psikologi dan survei, sangat sedikit orang yang telah memantapkan diri sebagai individu yang berhasil mengubah sistem nilai, kebiasaan, cara berperilaku, dan sifat-sifat baik dan buruknya.

Energi atau vibrasi juga berperan dalam menarik suatu hubungan. Semua yang ada di alam semesta ini merupakan energi seperti hukum Law of Attraction, hukum tarik menarik. Kalau kamu berpikiran baik maka kamu akan menarik hal-hal baik ke dalam hidupmu, begitupun sebaliknya.

Nah, dalam hal ini kamu juga perlu berpikir dan merasa dengan sadar supaya bisa menarik pasangan yang baik dan gak toxic. Evaluasi lagi kepribadian dan pola hidup serta keinginan terdalam kamu, supaya kamu bisa secara alami dan mudah menarik pasangan yang kamu sesuai.

BACA JUGA: SEMENJAK RAMAI ISTILAH RED FLAG, KINI BARE MINIMUM TERLALU DIANGGAP SPESIAL?

5 ALASAN UTAMA PEREMPUAN MASIH MENYUKAI LAKI-LAKI YANG PUNYA BANYAK RED FLAG

Tertantang dengan peran sebagai ‘savior’ (penyelamat)

Beberapa perempuan mudah tertarik pada laki-laki yang disrespectful dan penuh red flag dalam sifatnya. Para perempuan ini dengan naifnya berpikir jika merekalah yang akan membantu laki-laki ini untuk berubah. Mereka percaya bahwa mereka dapat memainkan peran sebagai penyelamat dan membantu pasangannya menyadari kekurangannya dan mengubahnya. Mereka tidak melakukannya demi hubungan atau diri sendiri, tapi hanya karena peran penyelamat membuat mereka merasa penting.

Mereka menjadi terobsesi dengan gagasan bahwa mereka dapat membuat laki-laki yang buruk menjadi baik dan melakukan segala cara meskipun itu berada dalam hubungan yang tidak sehat. Namun, ironisnya banyak kasus yang gagal dan perempuan malah terlihat menyedihkan. Kalau seseorang mau berubah, itu bukan karena orang lain tapi memang keinginan dari dalam diri. Kalau kamu sudah melakukan banyak cara tapi tidak ada perubahan, you better step back and let him go.

Low self-esteem

Perempuan dengan self-esteem yang rendah tidak mengetahui nilai dirinya sendiri. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak cukup cantik, menarik, dan worth untuk diperjuangkan, mereka merasa tidak pantas memiliki hubungan yang sehat dengan pasangan yang sehat secara emosional.

Jadi, ketika bertemu seseorang yang mereka pikir mencintai dengan tulus, para kaum hawa ini tersedia mentolerir perilaku toxic pasangannya agar mereka tidak ditinggalkan sendirian. Dengan demikian, mereka membiarkan hal-hal tidak menyenangkan terjadi karena berbagai alasan.

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Pengalaman Masa Kecil

Peran keluarga inti dan pengalaman masa kecil berpengaruh besar pada kepribadian seseorang, apalagi jika tidak ada penanganan profesional. Orang yang tumbuh dalam keluarga di mana orang tua mereka memiliki hubungan yang tidak sehat akan menerima hal ini sebagai sesuatu yang normal.

Para perempuan ini cenderung membiarkan hubungan seperti itu terjadi dalam hubungan yang ia jalani. Selain itu, perempuan yang diabaikan saat masih kecil akan lebih tertarik pada pasangan yang berperilaku sama.

Pola Hubungan yang Tidak Sehat

Jika, berdasarkan faktor-faktor sebelumnya, jika seorang perempuan terbiasa berada dalam hubungan yang tidak sehat baginya, ia jauh lebih mungkin untuk mengulangi pola-pola yang dialaminya meskipun ia menyadari bahwa ujungnya pun selalu berakhir dengan cara yang sama.

Hal ini lagi-lagi berkaitan dengan ketidaksadaran pasangannya akan tanda bahaya. Jika seseorang terbiasa menutup mata terhadap hal tersebut dalam satu atau dua hubungannya, kemungkinan besar ia tidak akan pernah membuka matanya dan mengenali perilaku tersebut sebagai sesuatu yang membahayakan. Coba deh, kalau kamu berada di hubungan toxic yang susah lepas, kamu bisa minta bantuan ke profesional atau bercerita ke orang-orang terdekat. Memang kamu mau menjalin hubungan dengan orang yang memperlakukanmu dengan buruk terus menerus?

Kurangnya self-awareness

Kurangnya self-awareness dan tidak memiliki batasan-batasan yang sehat (boundaries) juga membuat seseorang tidak memiliki value sehingga ia membiarkan orang lain memperlakukannya dengan tidak baik, dalam kasus ini pasangannya. Nah, mulai sekarang coba tentukan batasan pribadi kamu supaya calon pasanganmu bisa menghormatinya dan menciptakan hubungan timbal balik yang sehat dan damai.

Itulah alasan kenapa perempuan masih menyukai laki-laki meskipun ia memiliki banyak red flag. Yuk, mulai mencintai, menghargai dan memperbaiki diri biar kita bisa attract pasangan yang baik dan sesuai dengan yang kita mau. Good luck! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anisa Ramadhani

Sibuk menjalani dan menikmati hidup di dunia yang seru tapi fana ini. Menulis adalah salah satu dari hobi selain bersosialisasi, travelling dan ngecekin playlist Spotify orang lain.