Pernahkah mendengar istilah love bombing? Istilah ini memang sempat ramai dibicarakan beberapa waktu lalu. Yuk ketahui apa yang dimaksud dengan love bombing dan tanda kamu jadi korbannya.
FROYONION.COM - Civs, tak bisa dimungkiri bahwa saat kesadaran mental di kalangan anak muda semakin meningkat, kini jadi banyak sekali istilah baru berseliweran di jagat maya. Nah, salah satu yang sempat banyak diperbincangkan beberapa waktu lalu adalah love bombing.
Istilah love bombing belakangan naik setelah diutarakan oleh Arawinda Kirana yang dituding menjadi orang ketiga. Nah, lewat agensinya, Arawinda mengaku bahwa dirinya menjadi sasaran love bombing lewat berbagai perhatian, kata-kata manis, dan chat rayuan di awal-awal hubungan sehingga akhirnya ia pun terlena.
Mari singkirkan dulu kasus Arawinda dan cobalah Civs ingat-ingat sendiri, pernahkah Civs mendapatkan perlakukan yang sama dari pasangan seperti yang diterima Arawinda? Jika iya, bisa jadi kalian sudah menjadi korban love bombing.
"Jadi, kalau seseorang di masa PDKT terasa terlalu intens dan terasa tidak natural, bisa jadi itu yang dinamakan love bombing", begitu kira-kira ucapan seorang teman kepada saya. Saya dan teman saya ini sepakat kalau ternyata kami pernah menjadi korban love bombing juga beberapa tahun lalu.
"Di masa itu, kita nggak kenal apa istilahnya, tapi ternyata sekarang akhirnya kita paham bahwa itu yang namanya love bombing", tambahnya.
Love bombing sering terjadi di awal suatu hubungan dan kadang ini sangat sulit untuk bisa dikenali. Di awal mengenal satu sama lain, Civs mungkin menganggap orang ini baik dan sangat perhatian. Saat hendak masuk mobil, mungkin ia rela membukakan pintu untukmu, atau selalu berusaha menyempatkan untuk video call setiap malam meski kamu tahu ia sebenarnya sedang banyak pekerjaan.
Kamu pun mungkin bisa mengenali tanda love bombing jika sudah berada di hubungan kedua atau ketiga. Pasalnya, di tahap ini kamu sudah bisa membandingkan gerak-gerik dari orang-orang yang pernah dekat dengan kamu dengan orang yang sekarang sedang mendekatimu.
Karena tanda love bombing sulit dikenali, ada baiknya jika kamu menceritakan gebetan baru kamu ini kepada teman. Sebab teman kamu yang mungkin bisa lebih objektif saat mendengar cerita kamu. Nah, jika setelah dipikir-pikir geteban kamu ini "too good to be true", mereka mungkin saja sedang melakukan love bombing.
Nah, meskipun perhatian, kata-kata manis, dan rayuan adalah aspek positif di awal hubungan romantis, akan tetapi ini semua bisa mengarah pada gaslighting dan kekerasan, Civs. Ingat, love bombing bisa saja menjadi taktik manipulatif yang dlakukan seorang dengan kepribadian narsistis atau sosiopat dalam upaya untuk mendapatkan dan mengendalikan kamu sebagai korbannya.
BACA JUGA: HAL YANG HARUS DILAKUKAN ANAK MUDA BIAR LEPAS DARI TOXIC RELATIONSHIP
Sayangnya, tidak semua orang bisa langsung menyadari bahwa dirinya menjadi korban love bombing. Pasalnya, di awal hubungan kita pasti sedang sangat dimabuk asmara dan terkadang mengesampingkan logika dan akal sehat.
Namun, sebenarnya ada beberapa tanda dari pasangan yang melakukan love bombing yang paling mudah dikenali, yaitu sanjungan yang obsesif, chat yang terus-menerus dan selalu mengharapkan balasan yang cepat.
Di awal hubungan, mereka mungkin akan berbicara hal-hal yang manis, seperti bilang ingin terus memanjakanmu, ada di samping kamu, atau bahkan membelikan hadiah berlebihan yang sebetulnya kamu tidak butuh.
Mereka juga selalu bilang atau selalu bersikap seakan mereka hanya ingin bersamaan sepanjang waktu. Jika sedang tidak bersama pun, mereka kerap mengirim chat dan menanyakan situasi kamu sehingga lama-kelamaan terasa sisi posesifnya.
Bahkan anehnya, di awal hubungan ini mereka bisa saja tiba-tiba menemukan akun media sosial kamu atau melakukan stalking, padahal kamu belum memberikan username akunmu.
Pada akhirnya, kamu mungkin akan merasakan bahwa hubungan yang kamu jalani ini terlalu cepat. Mereka pun bahkan tidak segan-segan menebar janji soal masa depan. Seperti merencanakan untuk tinggal bersama, membeli rumah bersama, mengajak kamu kencan di IKEA sambil melihat perabotan rumah tangga, dan banyak lagi.
***
Tindakan-tindakan love bombing ini pun sebetulnya sangat berbahaya dan merugikan kamu, Civs. Love bombing pada akhirnya bisa sangat merusak kesehatan mental karena ini tergolong sebagai pelecehan emosional.
Tindakan love bombing pun bisa membuat kamu merasa berhutang akibat terlalu sering diberikan hadiah. Bahkan tak hanya hadiah, kamu pun pasti merasa berhutang karena mereka telah banyak mengorbankan waktu untuk selalu ada buat kamu. Jadi, kamu merasa harus memberikan perilaku, dedikasi, atau 'kesetiaan' ini sebagai imbalan untuk mereka.
Namun, saat korban sudah terpikat, pelaku love bombing tidak hanya menguasai pikiran dan hati pasangannya, tetapi ego mereka pun juga meningkat. Kamu pun merasa bahwa gebetan atau pasangan kamu ini mulai berubah.
Pada fase ini, mereka menganggap korbannya ini tidak lagi berguna dan berarti, mereka kemudian memulai proses menarik diri dari hubungan tersebut. Begitu pelaku love bombing mulai menarik diri, mereka mungkin mulai melakukan kekerasan atau pelecehan pasangannya secara emosional. Mereka mungkin melontarkan hinaan, melontarkan komentar yang meremehkan, menyindir, dan menyebabkan kamu merasa tidak valid dan tidak dihargai.
Di tahap ini, pelaku love bombing sadar bahwa mereka memiliki kendali atas pasangan mereka dan pada akhirnya dapat meninggalkan hubungan. Bahayanya, mereka mengira mereka bisa kembali kapan saja untuk melanjutkan siklus hubungan yang tidak sehat ini.
BACA JUGA: TOXIC RELATIONSHIP: HANTU YANG BISA MENGHANTUI SIAPAPUN DAN TAK KENAL USIA
***
Jadi, jelas bahwa love bombing adalah bentuk manipulasi psikologis. Meski begitu, sangat wajar jika kamu masih merasakan keterikatan yang kuat dengan pelaku love bombing atau bahkan mengganggap bahwa tindakan yang mereka lakukan bisa ditoleransi.
Namun, ingatlah bahwa itu memang tujuan dari seseorang yang manipulatif. Mereka menargetkan untuk bisa mengendalikan kamu dengan cara mencari rasa tidak aman yang mendalam dari diri kamu dan menemukan cara untuk mengeksploitasinya.
Kamu mungkin akan merasa dirimu tidak bisa apa-apa tanpa mereka. Kamu mungkin juga merasa orang ini benar-benar memahami kamu atau melihat dirimu apa adanya. Jadi kamu merasa bahwa betapapun manupilatifnya orang ini, tetapi ia memberikan validasi tertentu yang selalu kamu inginkan.
Sayangnya, ini bukanlah jenis hubungan yang ideal. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menghargai satu sama lain dan kamu akan merasa bahwa kalian setara.
Jika kamu merasa menjadi korban love bombing, kamu nggak sendirian. Ada cukup banyak orang yang belakangan menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban.
Kini yang terpenting adalah selalu berhati-hati saat berkenalan dengan orang baru. Jangan buru-buru terlena dalam love bombing atau buaiannya. Kamu pun harus memastikan bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan adalah hal yang wajar dan alami atau tanpa dibuat-buat. Kemudian, biarkan cinta itu tumbuh secara alami perlahan-lahan. (*/)