In Depth

KONTROVERSI FLKS TIKTOK: EMANG EFEKTIF BUAT KONTEN LO FYP?

Sering nemu kata “FLKS” di komentar TikTok? Apaan sih FLKS? Emang bisa bikin FYP? Simak jawabannya di tulisan ini, Civs.

title

FROYONION.COM - TikTok kini bukan hanya aplikasi yang hanya identik dengan joget-jogetan aja, kini aplikasi TikTok bisa memunculkan banyak peluang baru dengan bisnis online seperti Affiliate TikTok. 

Peluang jualan online di TikTok ini terbilang cukup menggiurkan karena dengan menjadi Affiliate TikTok lo bisa meraup cuan dari puluhan juta hingga ratusan juta setiap bulannya. Gimana nggak pengen ya kan Civs? 

Nah, salah satu tren yang biasa digunakan oleh para Affiliate TikTok untuk meningkatkan penjualan mereka ini salah satunya adalah dengan menerapkan sistem FLKS (follow, like, comment, dan share).  

Pernah nggak si lo liat di kolom komentar TikTok yang nyuruh lo untuk FLKS. Ini artinya lo diajak pengguna tersebut untuk saling support dengan memberikan follow, like, comment, dan share agar video tersebut bisa masuk For Your Page (FYP).

Sumber foto: TikTok @rizaalkhanza01
Sumber foto: TikTok @rizaalkhanza01

Dengan banyak orang yang menggunakan fitur ‘share’ maka konten lo bisa cepat menyebar ke satu pengguna ke pengguna lainnya. Dengan begitu maka kemungkinan akun lo dikenal orang bisa cepat terwujud.

Kemudian, dari sisi ‘comment’ dan ‘like’ penganut tren ini percaya bahwa ketika lo banyak memberi klik suka dan komentar di lapak video orang lain, maka akan mengundang pengguna-pengguna TikTok lain mampir ke akun lo. Dengan begitu, video yang sudah diunggah akan mudah terbaca oleh sistem TikTok untuk cepat viral.

Yang terakhir, dengan menerapkan FLKS ini dipercaya bisa mendapat keuntungan berupa penambahan followers atau pengikut akun, yang mana secara signifikan akan memberikan tambahan berupa viewers. Tidak menutup kemungkinan juga para pengikut baru ini akan menyaksikan koleksi video lo dan mungkin mereka akan mempromosikannya.  

Mungkin disini niatnya baik ya Civs. Dengan menerapkan sistem FLKS ini konten-konten yang lo buat bisa banget tuh cepet FYP. Tapi nih guys bener nggak sih tren ini benar-benar efektif buat jualan lo cepet laku atau malah membuat rugi?

Lo pasti nggak mau konten jualan yang capek-capek lo buat malah nggak FYP dan berakhir nggak laku. Lalu gimana nih sebaiknya, kita lebih baik gunain FLKS atau stop gunain sistem ini aja.

Sebagai salah satu konten kreator baru gue juga bingung si, ada konten yang menyarankan untuk menggunakan sistem FLKS dan ada juga yang mengharamkan trend ini. Bahkan, hastag #StopFLKS juga banyak seliweran di FYP gue.

Menurut salah satu Affiliate TikTok, Nisa Anggreini berpendapat bahwa tren FLKS itu malah merugikan dirinya. Ia memang mengaku bahwa bisa mendapat followers dengan jumlah yang cukup banyak karena menerapkan FLKS di setiap videonya. Namun, kini malah menjadi bumerang baginya kok bisa?

Gimana nggak, jumlah followers dan views akun miliknya sangat berbeda jauh. Sebagai contoh, Nisa Anggreini memiliki followers 52.000 ribu followers aktif, namun jika kita lihat views kontennya hanya berjumlah 300 hingga 1000 views per-video.

Pasti lo bertanya-tanya, kok bisa bukannya dengan menggunakan FLKS dan jumlah pengikut yang banyak akan meningkatkan views juga yaa? Ternyata nggak lo Civs.

Hal ini karena orang-orang penganut FLKS sebenarnya nggak peduli sama sekali dengan konten yang lo buat dengan susah payah. Mereka tuh cuma butuh umpan balik lo aja.

Dengan banyak orang yang langsung skip konten kita, maka bisa menurunkan views kita hal ini karena algoritma TikTok akan mempromosikan dulu ke 100 orang pertama. Nah, dari 100 orang ini pastinya pengikut lo dulu dong. Tapi misalkan pengikut lo ini semua hasil FLKS mereka pasti bakal langsung skip konten lo. Dengan begitu, video tersebut akan berhenti dipromosikan oleh TikTok.

Begitupun sebaliknya, jika follower yang lo dapet murni dari pengguna yang emang suka dengan konten-konten lo maka mereka pasti bakal interest dan nggak bakal mudah skip video lo. TikTok pun akan melihat ini dan akan mempromosikan konten lo ke-1000 orang dan seterusnya. Nisa Anggreini mengaku menyesal karena baru tahu ilmu tersebut setelah pengikutnya banyak.

“Aku nyesel banget si. Aku malah rela dulu pengikut aku masih sedikit tapi aku dapatkan dari emang yang mereka suka sama konten-konten aku. Pas followers aku dikit mereka itu asli nggak mengharapkan FLKS dari kita, tapi emang mereka suka konten kita dan ingin tahu apa yang selanjutnya kita upload” ujarnya.

Affiliate TikTok lainnya Adli Hibatul, juga memberikan testimoni setelah ia tobat menggunakan sistem FLKS ini yang menurutnya merusak retensi video-nya. Ia mengaku setelah Stop FLKS penjualannya bisa tembus Rp 14.962.622 dalam kurun waktu satu hari.

“FLKS itu bisa ngerusak retensi video lo. Pengalaman gue orang yang FLKS itu sebenarnya nggak butuh konten lo, bahkan parahnya mereka nggak tau konten yang orang mereka follow. Yang mereka butuhin lo follow mereka,” jelasnya.

Lalu apa pentingnya retensi video? Tingkat retensi yang tinggi akan lebih baik karena pelibatan pengguna yang tetap aktif untuk durasi lebih lama akan lebih tinggi juga dan peluang monetisasi juga akan lebih banyak. Tingkat retensi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi alasan kenapa banyak pengguna tidak lagi tertarik untuk menggunakan suatu aplikasi dan menilai kinerja aplikasi secara umum.

Hastag stop FLKS ini emang kini sedang banyak bangat gaungkan karena dianggap nggak efektif sama sekali buat jualan lo laku keras. FLKS kini dianggap membuat akun lo nggak berkembang dan malah bikin spam yang merugikan.

Tapi nih Civs, sebenarnya hal ini tuh tergantung dari tujuan lo ngapain di TikTok. Jika lo cuma mau cari hiburan dan mau jalin tali silaturahmi mungkin FLKS bisa lo terapin.

Namun, jika lo di TikTok ini memang bertujuan untuk nyari cuan dan fokus mempromosikan jualan para seller untuk mendapatkan komisi dengan gabung menjadi Affiliate TikTok, mungkin lo bisa Stop FLKS.

Jika hal itu merugikan lapak jualan lo stop FLKS dari awal bisa jadi solusi. Buatlah konten-konten yang menarik, berkualitas, dan kreatif supaya lo bisa dapat komisi dari produk yang lo jual.

Jadi gitu si, jadi gimana nih menurut lo Civs? Lo termasuk tim yang mana support FLKS tetap ada atau stop FLKS aja biar nggak rugi? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anandita Marwa Aulia

Hanya gadis yang suka menulis