In Depth

KOK BISA HUMOR ABSURD DAN SHITPOST POPULER BAGI GEN Z?

Sadar gak sih, belakangan ini makin banyak meme aneh dan absurd yang lewat di media sosial. Kok bisa selera humor Gen Z se-absurd itu?

title

FROYONION.COM - Generasi Z (Gen Z) merupakan istilah yang merujuk bagi orang-orang yang lahir pada 1997 - 2012 menurut Pew Research Center. Lahir pada masa post-modern dan perkembangan teknologi yang sangat masif menjadikan Gen Z akrab dengan teknologi. Keberadaan teknologi, termasuk internet memberikan pengaruh yang sangat besar buat Gen Z.

Gue yakin pasti lo akan setuju kalau chatting dan main media sosial merupakan salah satu kegiatan  yang digemari oleh Gen Z. Karena selain bisa berinteraksi dengan orang lain, lo juga bisa melihat banyak humor yang segar untuk melepas penat. 

Menurut Affinity Magazine, setiap generasi memiliki "label" humor khas, tetapi humor Gen Z sangat unik karena dikonstruksikan di atas paparan stres dan internet selama bertahun-tahun. Singkatnya, humor Gen Z dibangun atas perasaan saling terhubung dan problematika yang mereka alami. Misalnya jokes atau meme tentang situasi di kantor atau perkuliahan.

APA ITU HUMOR ABSURD?

Humor absurd adalah lelucon yang tidak memiliki konteks apa pun. Sesuai terminologi, kata "absurd" yang bermakna konyol, nggak logis dan nggak masuk akal. Menurut Peter Stockwell, Humor surealis atau humor absurd adalah bentuk humor yang didasarkan pada pelanggaran penalaran kausal yang disengaja.

KENAPA HUMOR ABSURD POPULER BAGI GEN Z?

Nah pertanyaan ini muncul di pikiran gue ketika lagi santai sambil scroll medsos. Meme dan shitpost sangat dekat dengan kehidupan anak muda di internet dan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam bidang sosial, tapi kira-kira apa sih sebenarnya alasan meme makin lama makin absurd?

HUMOR ABSURD SEBAGAI COPING MECHANISM

Meme juga bisa dibilang sebagai coping mechanism bagi Gen Z dan Millennials. Karena banyak meme yang sering lo liat itu meme yang paling "relate" dengan kehidupan lo. Jadi humor Gen Z adalah cara untuk "menertawakan" ironi kehidupan bersama-sama dengan orang lain di jagat maya. Alih-alih stres mikir kerjaan, at least lo bisa ketawa sebentar untuk melepas penat.

Sebagai contohnya, postingan dari akun @ecommurz di Instagram, nggak perlu gue jelasin lagi, lo pasti udah ngerti deh

Source: Instagram @ecommurz
Source: Instagram @ecommurz

Apakah jokes-nya terstruktur? Enggak, Tapi apakah jokesnya lucu dan relate? Mungkin iya. Di sinilah keberadaan meme dan shitpost semakin berkembang luas. Gen Z lebih suka dengan humor yang aneh dan absurd, daripada humor yang seksis dan mengandung unsur SARA.

KARAKTER GEN Z MUDAH BOSAN

Dilansir dari YouthSense.com, terdapat beragam penyebab meme absurd bisa tersebar luas. Nah, karena kemudahan aksesibilitas internet, banyaknya waktu luang, dan terlalu banyak informasi menjadi penyebab utama. Lo pasti setuju saat lo duduk dan main hp sebentar, sudah berapa banyak informasi dan fenomena yang lo ketahui di seluruh dunia. Karena dijejali terlalu banyak informasi membuat Gen Z lebih cepat bosan, termasuk jokes-jokes di media sosial. Misalnya, jokes "Kamu nanyea?" atau jokes lain yang cepat tersebar, tapi juga cepat dianggap "basi" dalam hitungan hari atau minggu.

Hasilnya, konten hiburan yang diperlukan pun memerlukan "kejutan" atau anti-mainstream. Gua yakin lo pasti pernah lihat jokes yang aneh dan absurd banget. Jokes yang sebenarnya buruk, aneh, atau bahkan nggak masuk akal. Tapi ironisnya, makin absurd jokes-nya, malah lo makin suka dengan jokes-jokes semacam itu.

LEBIH JUJUR DAN TERBUKA

Coba diingat-ingat deh, gimana karakteristik meme atau jokes sekitar 10 tahun lalu. Formatnya mungkin lebih lebar, punya konteks dan "terstruktur" lalu diakhiri dengan punchline. Tapi sekarang, jokes bisa berupa sebuah gambar yang nggak "nyambung" tapi tetap dianggap lucu.

Source: Instagram @ecommurz 
Source: Instagram @ecommurz 

Salah satu karakteristik Gen Z adalah lebih ekspresif dan terbuka. Makanya nggak heran jokes belakangan ini semakin frontal dan penuh sarkasme, salah satunya tren roasting. Tren yang mungkin tidak begitu diminati generasi lain karena terlalu frontal, namun disenangi oleh Gen Z. Salah satu sisi positifnya adalah Gen Z lebih mudah menerima berbagai perbedaan dalam lingkup sosial mereka.

HUMOR SEBAGAI BUDAYA YANG TERDESENTRALISASI

Hah? Gimana maksudnya? Gini maksudnya, Civs. Humor merupakan salah satu produk budaya atau pop-culture yang dihasilkan oleh pihak-pihak tertentu yang selanjutnya disebarkan. Misalnya aktor komedian di TV yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Namun hal ini bersifat top-down secara sosial, dimana pop-culture ini dihasilkan oleh pihak dominan kepada pihak sub-dominan.

Karena kekuatan internet yang tersebar luas ini membuat kita bisa menjadi kreator humor sendiri. Akibatnya, humor pun menyebar semakin luas dan beragam. Orang-orang bisa mengeksplorasi banyak jenis humor baru yang disukainya dan punya orang lain yang memahami humornya.

Gagasan humor sebagai coping mechanism bukanlah hal baru. Namun Gen Z merupakan generasi yang unik dan sangat berbeda dibanding generasi pendahulu lainnya. Tekanan, krisis identitas dan stres lain yang dialami menjadikan Gen Z membentuk coping mechanism dengan caranya sendiri. Humor absurd menjadi pelarian bagi Gen Z dalam menghadapi absurditas dunia. Jadi apakah lo salah satu penikmat humor absurd juga, Civs? Sharing di bawah ya! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dicky Surya

Freelance writer