In Depth

KENAPA PERJALANAN PULANG LEBIH CEPAT?

Kalian pernah nggak ketika pergi dari suatu tempat, merasa waktu pulang lebih cepat dibandingkan saat pergi? Mungkin kalian mengalami peristiwa ini tapi nggak tahu penyebabnya. Cari tahu yuk!

title

FROYONION.COM - Perjalanan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Baik itu perjalanan ke tempat kerja, perjalanan liburan, atau sekadar perjalanan sehari-hari. 

Tetapi pernahkah kalian merasa bahwa perjalanan pulang lebih cepat daripada saat pergi? Fenomena ini mungkin terasa aneh dan menarik untuk dieksplorasi ya.

Sebetulnya, ada teori sains tentang ini. Penelitian dipublikasikan oleh PLOS ONE tentang "return trip effect". Untuk melakukan penelitian tersebut, peneliti dari Jepang meminta orang untuk duduk di sebuah ruangan dan menonton video berdurasi 20 menit.

Video tersebut menampilkan juru kamera yang berjalan-jalan di sekitar kota. Para peneliti meminta orang untuk mencatat setiap kali 3 menit berlalu. Mereka menonton dua video dan diminta untuk menilai salah satu yang menurut mereka memiliki durasi panjang.

Ada dua skenario. Kelompok pertama yang menyaksikan perjalanan juru kamera bolak-balik, dan kelompok kedua menyaksikan perjalanan juru kamera pergi ke satu titik lalu pergi ke titik lainnya.

Hasilnya, kelompok yang nonton perjalanan pulang pergi ngerasa perjalanan kedua lebih cepat dari perjalanan pertama. Sementara itu, kelompok yang nonton juru kamera melakukan dua perjalanan sekali jalan nggak mengalami fenomena ini.

Faktanya, fenomena ini cukup umum dan bisa terjadi dalam perjalanan sehari-hari. Mengapa perjalanan pulang seringkali terasa lebih cepat daripada pergi?

Keadaan Pikiran dan Antisipasi

Saat pergi ke suatu tempat, pikiran sering kali penuh dengan ekspektasi dan antisipasi tentang apa yang akan terjadi. Kalian mungkin memiliki daftar tugas atau tujuan yang harus dicapai saat sampai di sana.

Kondisi pikiran seperti ini bisa mempengaruhi persepsi waktu dan membuat perjalanan terasa lebih lama. Di sisi lain, ketika kalian pulang, kalian tidak memiliki tekanan atau harapan yang sama. Pikiran jauh lebih rileks, dan akibatnya, waktu terasa berlalu lebih cepat.

KONDISI FISIK

Selain keadaan pikiran, kondisi fisik juga memainkan peran penting dalam persepsi waktu. Ketika pergi ke suatu tempat, seringkali berada dalam mode "siaga" atau "berjaga-jaga."

Sadar atau nggak, kalian harus memperhatikan rute, navigasi lalu lintas, dan menghadapi situasi yang mungkin tidak ditemui setiap hari. Semua itu mengaktifkan pikiran dan tubuh.

Namun, saat pulang, keadaan fisik cenderung lebih rileks dan santai. Kalian tidak perlu lagi fokus pada tujuan atau menghadapi tantangan perjalanan. Dengan begitu, waktu terasa berlalu lebih cepat.

KEBIASAAN DAN KEAKRABAN

Saat pergi ke tempat yang tidak terlalu dikenal, perjalanan terkadang membutuhkan lebih banyak waktu dan perhatian. Kalian mungkin harus mengandalkan peta atau petunjuk arah, mencari jalan keluar dari jalan yang salah, atau menavigasi melalui lingkungan yang asing.

Namun, ketika pulang, cenderung mengikuti rute yang sama yang sudah kalian kenal. Kalian telah membangun kebiasaan dan keakraban dengan jalur tersebut. Karena itu, tidak lagi memerlukan usaha mental yang sama, dan waktu terasa lebih cepat berlalu.

Dalam kesimpulan, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa perjalanan pulang sering terasa lebih cepat daripada pergi.

Keadaan pikiran yang lebih santai, keadaan fisik yang lebih rileks, kebiasaan dan keakraban dengan rute pulang, semuanya berkontribusi pada persepsi waktu yang berbeda.

Meskipun perjalanan pulang terasa lebih cepat, sebenarnya waktu yang kalian habiskan pada perjalanan tetap sama.

Fenomena ini mungkin terasa aneh, tetapi memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat membantu menghargai pengalaman perjalanan dengan lebih baik. (*/) (Photo credit: Nick Wehrli)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.