In Depth

KENAPA MAKANAN YANG DIBUATKAN ORANG LAIN TERASA LEBIH ENAK?

Bikin mie instan sendiri bisa, sih. Tapi kenapa ya bikinan abang-abang warmindo selalu lebih enak?

title

FROYONION.COM Makanan, selain pakaian dan tempat tinggal, termasuk dalam salah satu kebutuhan primer dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan makanan, kita bisa memasaknya sendiri ataupun membeli yang sudah jadi.  

Bukan sekali dua kali, kalian mungkin akan menemukan fakta bahwa makanan yang dibeli atau dibuatkan orang lain memiliki rasa lebih enak daripada makanan yang dimasak sendiri. Padahal, mulai dari bahan, cara masak sampai peralatannya semua sama persis. 

Mie instan, misalnya. Makanan yang pasti kita semua pernah mengonsumsinya dan bisa dengan mudah dibuat ini rasanya pun kerap berbeda saat dimasak sendiri dengan saat dibeli di warmindo. Sempat terbersit di pikiran, apakah abang-abang warmindo punya semacam bumbu rahasia dalam olahan mie-nya? 

Jawabannya, enggak! Mereka masak pakai bumbu micin dalam kemasan dan dengan alat yang sewajarnya kita gunakan saat memasak mie instan juga di rumah. Jadi, kenapa rasanya bisa  berbeda? 

Bukan hanya mie instan, makanan lain seperti nasi goreng, kwetiau, bakso dan lain-lain yang sering dijual oleh abang-abang keliling juga terasa lebih enak saat kita beli daripada saat coba bikin sendiri. Apa mungkin karena kitanya aja yang nggak jago masak, ya? 

Ternyata, alasannya bukan karena kemampuan memasak. Tapi, hal ini sebenarnya dapat dijelaskan dari sisi psikologis. 

BACA JUGA: KENAPA PERJALANAN PULANG LEBIH CEPAT? 

Psikolog sekaligus pemenang Nobel di tahun 2002, Daniel Kahneman, menjelaskan fenomena ini dengan analogi sebuah sandwich. Menurutnya, saat seseorang membuat sandwich sendiri, ia sudah pasti tahu seperti apa rasanya dan hal ini dapat menurunkan rasa lapar orang tersebut.  

Penelitian lain yang dilakukan di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, turut mengatakan bahwa memasak sendiri akan bisa mengurangi respon fisiologis seseorang serta tingkah lakunya. Karena orang itu tengah membahas makanan, maka sewajarnya respon yang diberikan ialah keinginan memakan makanan itu. 

Dalam penelitian berbeda juga ditemukan fakta bahwa semakin sering seseorang membayangkan makanan, biasanya keinginan untuk makan makanan itu akan makin berkurang. Membayangkan diri sendiri memakanan suatu makanan yang sama akan justru membuat kita makan lebih sedikit ketimbang membayangkan sedang makan makanan yang berbeda.  

Inilah yang membuat makanan yang dimasak sendiri terasa nggak lebih enak dibanding makanan yang kita beli dan tinggal dimakan saja. Proses memasak itu akan membuat kita memandang dan memikirkan makanan yang sama dalam waktu yang lama dan terus menerus. Hal ini akan membuat rasa lapar berkurang dan mempengaruhi rasanya. 

Apalagi, proses memasak biasanya akan diawali persiapan bahan makanan yang akan dimasak atau istilahnya food prep. Terutama untuk makanan yang terdiri dari banyak condiments dan harus dimasak satu per satu. Contohnya soto ayam yang terdiri dari ketupat, bumbu kacang, bihun, suwiran daging ayam, bawang goreng dan kuah. 

Proses memasak akan jadi lebih lama dan nafsu makan kita mungkin menguap lebih cepat karena sudah capek duluan dengan tahap food prep-nya. Rasa dari makanan itu sendiri akan menjadi membosankan karena kita sudah melalui proses persiapan bahan dan memasak yang cukup lama.  

Selain proses memasak yang lama, bisa jadi kita juga sudah bisa menebak akan seperti apa rasa dari makanan itu bahkan sebelum matang. Hal ini sangat mungkin mengurangi rasanya apalagi kalau kita yakin ada bahan yang lupa dimasukkan, salah takaran atau dimasak dalam waktu yang kurang tepat.  

Terlebih, memasak makanan akan membuat kita turut memusingkan cucian peralatan masak sesudahnya. Apalagi jika makanan yang dimasak adalah makanan berlemak yang akan menyisakan noda membandel di wajan atau panci. Pikiran akan kegiatan mencuci piring yang cukup bikin capek ini akan turut mengurangi rasa makanannya. 

Hal ini tentu berbeda apabila kita membeli makanan atau mendapat makanan kiriman dari orang lain. Rasanya bisa jadi lebih enak karena kita nggak punya ekspektasi apa-apa terkait rasa dan tampilan makanan, serta nggak melulu memandangi atau memikirkan makanan yang sama dalam waktu lama.  

Kita juga nggak perlu khawatir akan adanya tumpukan cucian. Pokoknya tinggal beli dan makan aja! Jelas rasanya akan jadi lebih enak. 

BACA JUGA: MULAI RESOLUSI NABUNG 2023 DENGAN BELAJAR MASAK BARENG 5 KANAL YOUTUBE INI 

Jadi, apakah sebaiknya kita beli makan aja tiap hari biar nafsu makan terus dan mengurangi intensitas masak sendiri di rumah? Eits, justru memasak sendiri akan membantu banget buat kalian yang lagi dalam program menurunkan berat badan. Makin sering masak sendiri, keinginan untuk makan juga akan berkurang sehingga berat badan jadi makin terjaga.  

Memasak sendiri juga tetap punya banyak kelebihan. Termasuk di antaranya adalah lebih hemat, sehat dan higienis. Tapi kalau sesekali bosan dengan masakan sendiri dan pengen yang langsung jadi saja, boleh kok self reward dengan beli makanan di luar. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read