“Apa sih smart contract itu? Emangnya apa kegunaannya buat kehidupan kita?” Tenang Civs, di sini kali ini gue mau membahas tentang satu teknologi yang masih tergolong baru, yang digadang-gadang bisa membantu beberapa sektor vital supaya bisa lebih efektif dan efisien.
FROYONION.COM - Teknologi blockchain makin tahun makin gokil dan berkembang aja nih, Civs, banyak inovasi teknologi yang sistemnya dikaitkan sama blockchain. Inovasi yang paling baru ada yang namanya Decentralized Finance atau biasa disebut DeFi, sebuah ekosistem pembayaran ‘transparan’ yang transaksinya nggak ngelibatin perantara kayak Bank atau broker lainnya.
Tapi, sebelum kita terjun lebih dalam untuk ngebahas tipe-tipe smart contract yang ada di blockchain, gue mau ngejelasin dulu tentang apa itu smart contract.
Hampir sama kayak traditional contract yang biasanya berlaku di ranah kerja, smart contract bisa dibilang sebagai protokol di dalam blockchain, yang didalamnya ada ‘peraturan’ dan ‘sanksi’ dari sebuah perjanjian atau persetujuan yang bakal dijalankan ketika suatu kondisi tercapai. Bedanya, protokol smart contract ini dijalankan secara otomatis, lebih cepat, lebih murah, dan pastinya lebih aman karena prosesnya transparan.
Banyak banget kegunaan smart contract yang udah mulai diterapin di dalam sistem kehidupan kita di zaman sekarang. Mulai dari sistem voting pemerintahan, klaim asuransi, sampe ke sektor properti udah mulai nyoba manfaatin fitur smart contract yang ada dalam blockchain.
SEKTOR PEMERINTAHAN MULAI ‘LIRIK’ SISTEM BLOCKCHAIN?
Smart contract punya banyak manfaat buat diterapkan di kondisi yang rawan pemalsuan data dan ‘permainan’, karena data yang udah masuk di dalam blockchain hampir mustahil buat dimanipulasi dan diutak-atik. Beberapa wilayah pemerintahan di dunia mulai tertarik untuk mengadakan voting pake sistem blockchain.
Contohnya kayak yang terjadi di Kota Tsukuba, kota pertama di Jepang yang mengenalkan blockchain digital voting di tahun 2020. Meskipun voting-nya belum ditujukan buat pemilihan umum kepala daerah, tapi mereka mulai pake e-voting untuk keperluan proposal program pengembangan sosial. Di mana anggota pemerintahan bisa voting secara online dan hasil vote mereka disimpan di decentralized ledger.
Selain Jepang, Rusia dan Korea Selatan juga udah mulai ‘melirik’ sistem voting di blockchain nih, Civs. Jadi patut ditunggu-tunggu sih buat ke depannya, mungkin aja negara kita suatu saat mulai berani untuk manfaatin sistem blockchain.
KLAIM ASURANSI UDAH BISA PAKE SMART CONTRACT
Smart contract punya kelebihan untuk menyimpan data-data seorang pasien di blockchain pake sebuah private key, dan cuma beberapa individu yang bisa diberikan akses data itu. Kelebihan data yang disimpan di blockchain udah pasti lebih aman dan nggak bisa dimanipulasi, cocok banget buat diimplementasiin di sektor keuangan dan kesehatan, di mana privasi jadi hal yang penting buat seorang klien atau pasien.
Dari sisi penyedia asuransi dan rumah sakit, data pasien yang ada di blockchain bisa dijadikan acuan oleh pihak rumah sakit untuk mengatur suplai obat-obatan dan juga hasil tes kesehatan.
Dan nggak cuma asuransi kesehatan aja lho, Civs. Asuransi di sektor lain juga bisa bener-bener maksimal kalo pake sistem blockchain.
Contohnya, ada asuransi usaha tani yang bisa banget manfaatin smart contract yang ada di blockchain daripada kontrak tradisional. Cara kerjanya hampir sama kayak asuransi kovensional, let say ada seorang petani A yang mengasuransikan kebun cabainya di musim hujan, kalo curah hujan terlalu tinggi (misalnya hampir tiap hari hujan di atas 7 jam per hari) selama 30 hari berturut-turut, maka asuransinya aktif, dan petani A bisa klaim sejumlah uang kompensasi dari perusahaan asuransi.
Nah, kalo asuransi beginian udah mulai pake smart contract, maka semua kondisi itu bisa di-track otomatis, artinya smart contract dengan sejumlah kode yang ada di dalamnya udah otomatis bisa baca perkiraan cuaca dan segala kondisi lainnya, jadi nggak ada lagi tuh yang namanya “duh lama banget asuransi gue cair” dan misuh-misuh lainnya karena kesalahan teknis manusia udah pasti dieliminasi dari sebuah smart contract.
INDUSTRI PROPERTI JUGA IKUTAN PAKE SMART CONTRACT?
Blockchain juga bisa men-digitalisasi real estate property jadi fungible token atau non-fungible token (NFT) lho, Civs. Aset real life kayak rumah dan tanah bisa dijadikan token dan diperjualbelikan atau ditukarkan.
Yang menariknya, smart contract di industri properti ini lebih mengarah ke fractional ownership, sebuah metode di mana sekelompok orang yang nggak saling berhubungan bisa berbagi dan memiliki sebuah aset melalui tokenisasi.
Dan nantinya, kepemilikan dan keberlanjutan kepemilikan aset itu bisa diatur dan dibicarakan diantara ‘pemilik mayoritas’ dari aset itu, mirip-mirip saham sih ya kalo kita liat-liat.
Dari sekian banyak kelebihan smart contract yang udah gue jelasin di atas, ternyata sistem ‘software’ ini juga nggak luput dari keterbatasan, Civs.
Yang pertama, smart contract nggak fleksibel, sulit untuk diubah-ubah, sedikit error di dalam kode bisa lama untuk dibenerin dan yang jelas memakan biaya yang nggak murah di sisi developer.
Teknologi blockchain ini juga mengkonsumsi energi yang cukup besar. Di mana para miner menghabiskan konsumsi listrik yang masif dan bergantung pada hardware untuk menjalankan mining. Dari sisi pemerhati lingkungan, tentunya teknologi ini mengundang banyak pro-kontra, Civs.
Terus, di dunia nyata, banyak kontrak atau perjanjian yang masih tetap butuh ‘sentuhan’ manusia, nggak secara penuh autonomous seperti yang dijanjikan di smart contract. Contohnya kayak di sektor e-commerce, di mana smart contract bisa sangat bermanfaat buat sistem pengiriman barang ke konsumen. Tapi untuk memverifikasi barang yang sampe ke konsumen masih harus memerlukan campur tangan kurir atau manusia.
Intinya sih, teknologi ini masih tergolong baru. Butuh lebih banyak waktu untuk bisa jadi lebih ‘matang’ dan siap buat diimplementasiin di sektor-sektor vital. Nggak dipungkiri, potensinya terlalu besar untuk kita acuhkan juga, jadi dalam beberapa tahun ke depan, mungkin smart contract bisa jadi lebih bermanfaat dan diterapkan secara lebih efisien.
Menurut lo, sektor apa lagi yang bisa bermanfaat dari adanya smart contract, Civs? (*/)