Cari kerja nggak semudah omongan tetangga. Ada drama-drama di-ghosting HRD, gaji nggak sesuai beban kerja, sampai nemu loker palsu. Baca ini biar kalian nggak kegocek lowongan kerja abal-abal, deh.
FROYONION.COM - Cari kerja zaman sekarang memang susah. Tambah susah lagi dengan maraknya loker palsu yang sudah banyak memakan korban. Bukannya dapet kerjaan, yang ada malah uang melayang dan bahkan data pribadi turut disebarkan.
Pejuang amplop coklat memang harus ekstra hati-hati. Apalagi, modus operandi lowongan kerja abal-abal ini semakin bervariasi aja tiap hari. Tapi, kalian sebenarnya bisa lho mengenali lowongan kerja palsu tanpa datang menyambangi kantornya langsung.
Yuk, tetap semangat dan waspada ketika mencari kerja. Kenali ciri-ciri lowongan kerja palsu di bawah ini supaya kalian terhindar dari tipu daya orang-orang yang nggak bertanggung jawab.
1. PERSYARATAN TERLALU MUDAH
Pernah nggak nemu lowongan pekerjaan dengan requirements yang terlalu mudah? Saking mudahnya sampai terasa nggak masuk akal. Misalnya nih, calon pegawai bisa langsung diterima tanpa tes, semua jenjang pendidikan bisa melamar, nggak butuh pengalaman dan bahkan bisa langsung kerja besoknya.
Perusahaan yang asli akan butuh waktu seenggaknya satu sampai dua minggu untuk menyelesaikan keseluruhan proses rekrutmen. Perusahaan juga pastinya punya syarat-syarat spesifik ketika mengunggah iklan lowongan kerja. Biasanya, beda posisi akan beda juga syarat-syarat dan ketentuannya.
Perusahaan pastinya pengen dong dapet kandidat terbaik dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Makanya, mereka akan menyaring calon pegawai yang masuk berdasarkan pengalaman, kompetensi dan juga latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang yang dikerjakan nantinya.
Kalau kalian nemu iklan lowongan kerja dengan persyaratan yang kelewat gampang, patut dicurigai kalau loker itu sebenarnya palsu.
BACA JUGA: BIKIN PORTOFOLIO LO UNJUK GIGI, JOB HUNTER WAJIB TAU SITUS INI
2. SUMBER INFORMASI NGGAK VALID
Sering beredar informasi lowongan kerja dari perusahaan ternama seperti instansi BUMN yang sedang membutuhkan banyak pegawai di beberapa posisi. Tapi, kalian harus cross check dulu nih sumber informasi lokernya.
Pastikan untuk mengecek terlebih dahulu website resmi instansi yang sedang membuka lowongan pekerjaan tersebut supaya kalian yakin lokernya memang beneran ada, bukan abal-abal. Kalau nggak tercantum informasi pembukaan loker di website resminya, maka bisa dipastikan loker itu palsu.
Perusahaan asli biasanya akan memiliki domain resmi dengan akhiran dot com. Nah, kalau kalian menemukan lowongan kerja atau menerima undangan wawancara kerja dari oknum yang mengaku sebagai HRD dari suatu perusahaan tertentu tapi emailnya pakai domain gratis seperti Gmail atau Yahoo, patut dicurigai juga tuh.
3. MEMUNGUT BIAYA PADA KANDIDAT
Lowongan kerja palsu umumnya akan meminta calon pekerja mengirim sejumlah uang. Alibinya, uang itu akan digunakan untuk sewa tempat pelatihan, administrasi, biaya training sampai tiket pesawat ke lokasi tes. Pengiklan loker juga berjanji kalau uang yang sudah ditransfer bakal dibalikin lagi ketika sudah berstatus pegawai.
Perlu diingat bahwa perusahaan asli nggak akan pernah meminta biaya untuk keperluan apapun selama proses interview sampai offering letter. Semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam keseluruhan proses rekrutmen akan jadi tanggung jawab perusahaan, bukan tanggungan calon pekerjanya.
4. BEKERJASAMA DENGAN AGEN TRAVEL
Ini masih ada kaitannya dengan poin nomor 3 di atas. Biasanya, perusahaan gadungan akan mengirim undangan interview ke luar kota dan calon pekerja akan diminta untuk mengirimkan uang dengan cara transfer. Modusnya, uang ini akan digunakan untuk membayar ongkos perjalanan dengan agen travel yang bekerjasama dengan perusahaan tersebut.
Sama seperti poin 3 juga, calon pekerja akan diyakinkan kalau uangnya nanti bakal dikembalikan setelah sampai di kota tujuan dan menyelesaikan proses interview. Modus ini sudah sering dipakai dan nyatanya masih banyak juga yang tertipu.
Ingat ini ya: perusahaan asli nggak akan memungut biaya apapun kepada calon pekerjanya selama proses rekrutmen berlangsung.
BACA JUGA: JOB SECURITY: STRATEGI PENTING UNTUK MEMPERTAHANKAN PEKERJAAN LO
5. TATA BAHASA BERANTAKAN
Ciri loker abal-abal selanjutnya adalah menggunakan tata bahasa yang cenderung berantakan dan nggak baku, baik dalam iklan yang dipasang maupun email atau SMS yang dikirim. Tiap perusahaan pasti memiliki bagian recruitment yang profesional dan sanggup merangkai kata-kata sehingga bisa meminimalisir kesalahan ketik atau typo.
Iklan lowongan pekerjaan dengan bahasa yang amburadul sangat patut dicurigai. Besar kemungkinan lowongan itu palsu.
6. IMING-IMING GAJI FANTASTIS
Guna menarik perhatian calon korban, lowongan kerja palsu akan mencantumkan gaji yang terbilang fantastis. Padahal, posisi pekerjaan yang diiklankan hanya di level staf biasa.
Perlu diketahui bahwa gaji adalah informasi rahasia antara perusahaan dan karyawannya. Gaji juga baru akan diberitahu oleh HRD jika kalian sudah lolos tes wawancara dan melanjutkan ke offering letter.
Memang sih, tujuan utama cari kerja ya supaya dapat gaji. Tapi, apa nggak aneh kalau sebuah loker punya persyaratan yang kelewat gampang dengan gaji yang kelewat tinggi? Jangan mudah terkecoh oleh iming-iming gaji tinggi ini, ya.
7. TERLALU CEPAT DAPAT PANGGILAN WAWANCARA
Tes interview atau wawancara biasanya akan jadi tahap terakhir dalam rangkaian rekrutmen calon pegawai. Patut dicurigai kalau kalian langsung disuruh melakukan tes wawancara bahkan sebelum mengirim berkas-berkas lamaran kerja.
Biasanya, media penyebaran loker fiktif ini adalah melalui SMS dengan nomor pribadi dan terkesan terburu-buru mengajak interview. Ada juga yang melakukan panggilan telepon dan minta untuk segera ditindakalanjuti. Cuekin aja karena ini merupakan salah satu ciri-ciri lowongan kerja palsu.
8. MEMINTA INFORMASI PRIBADI
Nggak jarang juga lowongan kerja palsu akan meminta data pribadi dari calon kandidatnya. Termasuk di antaranya adalah KTP, KK, NPWP atau bahkan meminta calon kandidat mengirimkan foto selfie sambil memegang KTP.
Data pribadi itu bersifat rahasia, jadi nggak boleh sembarangan untuk disebarluaskan. Hati-hati juga ya kalau menerima tautan dari orang asing atau perusahaan fiktif yang meminta untuk mengisi formulir tertentu. Bisa jadi, ini adalah salah satu bentuk phising guna mencuri data pribadi korban.
BACA JUGA: DAFTAR SIDE JOBS YANG BISA JADI PILIHAN UNTUK MAHASISWA BARU BUAT NAMBAH CUAN
Nah, setelah paham gimana aja ciri-ciri lowongan kerja palsu, kalian juga harus tahu gimana cara terhindar modus penipuannya. Pertama, pastikan untuk melamar kerja hanya dari situs resmi perusahaan. Situs resmi biasanya akan memuat informasi lengkap terkait posisi yang dibutuhkan, kualifikasi dan bahkan bisa langsung kirim CV di sana.
Melamar melalui LinkedIn perusahaan juga bisa banget, lho. Ada juga beberapa perusahaan yang turut memposting iklan lokernya melalui media sosial resminya. Ingat, hanya di platform resmi perusahaan tersebut, bukan melalui pihak-pihak lain.
Kedua, lakukan riset supaya kalian yakin bahwa perusahaan tersebut memang benar sedang open loker. Kalau nama perusahaan baru kalian dengar, coba cek ulasan Google buat memastikan kalau perusahaan itu nggak fiktif.
Ketiga, penting untuk mengetahui apa aja sih jobdesc dari posisi yang kalian lamar dan berapa kisaran gaji yang akan didapatkan. Tujuannya, supaya nggak kegocek iklan abal-abal yang persyaratannya kelewat gampang tapi gajinya menggiurkan.
Keempat, kalau kalian merasa nggak pernah melamar di suatu perusahaan tapi tiba-tiba dihubungi oleh HRD dari perusahaan tersebut, cek namanya di LinkedIn. Ketik nama HRD + perusahaan di search bar supaya kalian bisa memastikan apakah benar itu HRD dari perusahaan terkait.
Semoga bermanfaat! (*/)