In Depth

INI BUKAN SEKEDAR BOHONG: MEMAHAMI GANGGUAN PSIKOLOGIS KEBOHONGAN PATOLOGIS

Siapa bilang kebohongan hanyalah masalah moral? Temukan bagaimana gangguan psikologis kebohongan patologis dapat mempengaruhi kehidupan seseorang!

title

FROYONION.COM - Kebohongan adalah perilaku yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam bentuk kecil seperti memberikan alasan telat atau besar seperti memberikan kesaksian palsu. Namun, ada kasus di mana seseorang terobsesi dengan kebohongan dan secara terus-menerus merancang kebohongan besar yang sulit dipercaya oleh orang lain. Ini disebut gangguan kebohongan patologis atau Pseudologia Fantastica.

Gangguan kebohongan patologis adalah kondisi mental saat seseorang merancang kebohongan besar yang sulit dipercaya. Mereka tidak hanya berbohong untuk menghindari konsekuensi atau keuntungan pribadi, tetapi karena mereka merasa senang dalam berfantasi dan membuat cerita-cerita yang tidak nyata. Mereka mungkin mempercayai kebohongan mereka sendiri, dan terus berbohong bahkan ketika mereka tahu itu tidak benar. Ini adalah kondisi yang sangat jarang, dengan hanya sekitar 1% dari populasi yang terpengaruh olehnya.

Gangguan kebohongan patologis pertama kali diidentifikasi oleh Charles M. Cross dan Donald C. Cross pada tahun 1971. Mereka menamakannya sebagai Pseudologia Fantastica, yang berasal dari bahasa Yunani "pseudos" yang berarti "bohong" dan "logos" yang berarti "kata". Gangguan kebohongan patologis sering dikaitkan dengan kelainan kepribadian, seperti gangguan kepribadian antisosial, paranoid, dan narsistik.

BAGAIMANAKAH TANDA DAN GEJALANYA?

Orang yang menderita gangguan kebohongan patologis seringkali memiliki bakat untuk berbicara dan menyenangkan orang lain. Mereka dapat menarik perhatian orang-orang dengan cerita-cerita yang fantastis dan sulit dipercaya. Namun, gangguan kebohongan patologis ini nantinya dapat menyebabkan masalah serius dalam kehidupan sosial dan pekerjaan. Beberapa tanda dan gejala gangguan kebohongan patologis meliputi:

1. Berbohong secara terus-menerus tentang hal-hal besar dan kecil

2. Merancang cerita-cerita yang sulit dipercaya dan mengesankan

3. Tidak merasa bersalah atas kebohongan mereka, dan tidak meminta maaf ketika kebohongan mereka terbongkar

4. Berbicara terus-menerus dan sulit diam, bahkan ketika tidak ada yang mendengarkan atau tertarik

5. Merasa senang dan puas dengan kebohongan mereka sendiri, bahkan ketika mereka tahu itu tidak benar

6. Terus berbohong bahkan ketika kebohongan itu telah mengakibatkan konsekuensi negatif bagi diri mereka sendiri atau orang lain

7. Sulit membedakan antara kebohongan dan kenyataan, dan mungkin mempercayai kebohongan mereka sendiri

PENYEBAB KEBOHONGAN PATOLOGIS

Beberapa faktor yang menjadi penyebab kebohongan patologis adalah kelainan otak, pengalaman traumatis, dan faktor lingkungan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang menderita gangguan kebohongan patologis cenderung memiliki kelainan struktural atau fungsional dalam otak, terutama di daerah yang terkait dengan kognisi sosial dan pengambilan keputusan.

Pengalaman traumatis dapat mempengaruhi perkembangan gangguan kebohongan patologis. Beberapa orang yang menderita gangguan kebohongan patologis telah melaporkan pengalaman kekerasan, pelecehan seksual, atau kesulitan dalam berhubungan sosial di masa lalu. Mereka mungkin menggunakan kebohongan sebagai mekanisme pertahanan untuk mengatasi rasa takut, rasa malu, atau rasa sakit yang terkait dengan pengalaman traumatis mereka.

Faktor lingkungan, seperti tumbuh dalam keluarga yang tidak stabil atau kehilangan figur otoritas, juga dapat mempengaruhi perkembangan gangguan kebohongan patologis. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak mendukung atau yang tidak memperoleh pengasuhan yang memadai mungkin mengembangkan kecenderungan untuk berfantasi dan berbohong.

DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN

Gangguan kebohongan patologis dapat sulit didiagnosis karena orang yang menderita kondisi ini seringkali sangat terampil dalam mempertahankan kebohongan mereka. Namun, diagnosis dapat dilakukan oleh profesional kesehatan mental yang terlatih, seperti psikolog atau psikiater, melalui wawancara dan evaluasi perilaku.

Secara spesifik tidak ada pengobatan untuk gangguan kebohongan patologis, tetapi terapi dapat membantu mengatasi gejala dan mengatasi kondisi yang mendasar dari gangguan kebohongan patologis. Terapi kognitif perilaku dan terapi bicara adalah bentuk terapi yang sering digunakan untuk gangguan kebohongan patologis. Terapi ini dapat membantu orang dengan gangguan kebohongan patologis mengatasi kecenderungan mereka untuk berfantasi dan berbohong, dan mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi secara jujur ​​dan efektif.

Obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kebohongan patologis, terutama jika ada kondisi mental yang mendasar seperti depresi atau kecemasan. Namun, obat-obatan hanya digunakan sebagai bagian dari perawatan yang lebih luas dan tidak digunakan sebagai pengobatan utama untuk gangguan kebohongan patologis.

BAGAIMANA CARA MENGHADAPINYA?

Menghadapi seseorang yang mengalami gangguan kebohongan patologis dapat menjadi situasi yang sulit dan menantang. Kita perlu memahami bahwa orang yang mengalami gangguan kebohongan patologis tidak selalu menyadari atau mengontrol perilaku mereka, dan mereka mungkin merasa sangat terjebak dalam pola perilaku yang merugikan ini. Dalam hal ini, penting untuk menghadapi mereka dengan penuh pengertian dan empati.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi seseorang yang mengalami gangguan kebohongan patologis:

1. Jangan menuduh atau mengkritik secara langsung

Orang dengan gangguan kebohongan patologis mungkin merasa sangat defensif atau terancam ketika disalahkan atau dikritik secara langsung, penting untuk menghindari perilaku ini. Sebaliknya, berbicaralah dengan tenang dan tegas, dan tunjukkan bahwa kalian ingin membantu mereka.

2. Berbicara dengan jujur

Jika kalian mengetahui bahwa seseorang mengalami gangguan kebohongan patologis dan kalian ingin membicarakannya, penting untuk berbicara dengan jujur dan terbuka. Berikan dukungan dan pengertian serta berbicaralah dengan lembut tanpa menghakimi dan tunjukkan bahwa kalian peduli.

3. Tetap tenang

Gangguan kebohongan patologis dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan interpersonal, penting untuk tetap tenang dan menghindari konfrontasi. Berbicaralah dengan penuh pengertian dan empati, dan cari solusi yang konstruktif.

4. Tetap konsisten

Konsistensi dalam perilaku dan respon kalian dapat membantu seseorang yang mengalami gangguan kebohongan patologis untuk memahami bahwa kebohongan mereka tidak akan diterima atau diizinkan. Dengan membangun batas yang jelas dan mempertahankannya secara konsisten, kalian dapat membantu mengurangi kecenderungan seseorang untuk berbohong.

5. Berbicara dengan ahli/profesional

Jika kalian merasa kesulitan atau terbebani oleh perilaku seseorang yang mengalami gangguan kebohongan patologis, penting untuk mencari bantuan dari seseorang yang ahli/terapis terkait kesehatan mental. Seorang terapis atau konselor yang terlatih dapat membantu kalian memahami kondisi tersebut dan memberikan strategi yang efektif untuk menghadapinya.

Menghadapi seseorang yang mengalami gangguan kebohongan patologis membutuhkan kesabaran, empati, dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi tersebut. Dalam hal ini, penting untuk menghindari kritik dan konfrontasi, serta berbicara dengan lembut tanpa menghakimi. Dengan dukungan dan bantuan yang tepat dari terapis kesehatan mental, kita dapat membantu mereka yang mengalami gangguan kebohongan patologis memulihkan kesehatan mental dan memperbaiki hubungan sosial mereka.

Kita juga perlu menghindari stigmatisasi atau stereotip bahwa orang dengan gangguan kebohongan patologis hanya "pembohong" atau "tidak dapat dipercaya". Seperti yang telah kita pelajari, gangguan kebohongan patologis adalah kondisi mental yang serius dan kompleks, dan mereka yang mengalaminya membutuhkan dukungan dan perawatan yang sama seperti orang yang menderita kondisi mental lainnya.

Selain itu, kita juga perlu memahami bahwa kebohongan adalah perilaku manusia yang umum, dan sebagian besar orang pernah berbohong dalam hidup mereka. Namun, dalam kasus gangguan kebohongan patologis, kebohongan menjadi pola perilaku yang sangat merusak dan merugikan.

Di samping itu, keluarga dan teman-teman dari orang yang menderita gangguan kebohongan patologis juga memiliki peran penting dalam membantu mereka mendapatkan perawatan yang tepat dan memperbaiki hubungan sosial mereka. Dukungan dan pengertian dari orang-orang terdekat dapat membantu mereka merasa lebih aman dan terbuka tentang kondisi mereka, dan dapat membantu mereka mengatasi rasa malu atau rasa bersalah yang terkait dengan gangguan kebohongan patologis. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance