In Depth

IESR GANDENG KPOP4PLANET UNTUK KURANGI PEMBANGUNAN PLTU BATUBARA DI INDONESIA

Seperti apa poin-poin penting yang harus kita lakukan demi membangun energi baru terbarukan? Baca selengkapnya di sini.

title

FROYONION.COMApa jadinya jika suatu fandom idol kpop juga bertujuan untuk mendukung pencegahan krisis iklim dunia? Ya, salah satunya adalah Kpop4planet. Pada Senin (5/6/2023), bersama Institute for Essential Services Reform (IESR), mereka menggelar diskusi seputar aksi serius upaya mengurangi pembangunan PLTU batubara di Indonesia, melalui platform Twitter Space.

Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu dibalut dengan persepsi yang unik, ketika Nurul Sarifah, campaigner Kpop4planet menjawab sederet tanggapan yang menghubungkan aktivitas fandom kpop untuk turut terlibat dalam pencegahan krisis iklim yang terjadi di Indonesia dan dunia.

“Salah satu yang kami lakukan adalah mengadakan peitisi terhadap perusahaan Hyundai di Korea yang memproduksi mobil listrik berbahan green alumunium yang ternyata berkontribusi terhadap pembangunan PLTU batubara di Indonesia,” ucapnya.

Dipandu oleh peneliti IESR, Fathin Sabbiha juga mengajak pendengar untuk melahap persepsi lain, terutama dalam kacamata seorang peneliti senior IESR, Dr. Raditya Wiranegara untuk membahas lebih dalam mengenai proses, konsekuensi, tantangan, dan harapan demi mengganti PLTU batubara dengan pembangkit energi terbarukan. 

Lantas, poin-poin penting apa saja yang perlu disimak khususnya para generasi muda di Indonesia untuk bersama melakukan aksi serius dalam upaya mengurangi pembangunan PLTU batubara di Indonesia? Berikut insights menariknya.

BACA JUGA: IESR AJAK ANAK MUDA DUKUNG TRANSISI ENERGI DEMI ATASI PERUBAHAN IKLIM, BEGINI LANGKAHNYA

PENTINGNYA PERAN ANAK MUDA UNTUK STOP AKTIVITAS PLTU BATUBARA

Upaya penghentian PLTU batubara, nggak terlepas dari peran anak muda. Kondisi cuaca yang ekstrem, hingga peningkatan polusi udara di beberapa wilayah di Indonesia menjadi alasan pentingnya anak muda untuk mendorong transisi energi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai representasi dari semangat itu, Kpop4planet menjadi fandom kpop yang juga berorientasi terhadap fenomena krisis iklim melalui aksi bersama dan solidaritas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. “Selama kita melakukan dengan kasih, kita akan menunjukkan kesatuan penggemar kpop dalam menaikkan kesadaran akan isu tertentu,” ucap Nurul, campaigner Kpop4planet.

Menurut peneliti senior IESR, Dr. Raditya Wiranegara, melalui semangat atau keahlian dan pengetahuan yang dimiliki anak muda dapat memastikan PLTU batubara di Indonesia betul-betul dipensiunkan. Selain itu, hal ini juga akan membawa manfaat yang besar kepada publik. “Ada benefit kesehatan dari pensiunnya PLTU ini.” ujar Dr. Raditya, peneliti senior IESR.

MULAI DARI PETISI, KAMPANYE KREATIF, HINGGA PEMANFAATAN MEDSOS

Dalam keterangannya, Kpop4planet menginisiasi beberapa aktivitas penghentian PLTU batubara di Indonesia sebagai salah satu pemicu krisis iklim. Mulai dari pembuatan petisi, kampanye kreatif, hingga pemanfaatan media sosial yang memiliki keunggulan dalam mengumpulkan dukungan yang lebih banyak.

Petisi yang dibuat Kpop4planet ditujukan untuk perusahaan otomotif Hyundai yang disinyalir menerima suplai alumunium dalam produksi mobil listrik. Alumunium itu diklaim sebagai green alumunium. Namun, setelah diteliti ternyata turut berkontribusi terhadap pengembangan PLTU batubara yang ada di Indonesia. “Makanya, 23 Mei lalu kita datangi store Hyundai di Jakarta untuk membacakan petisi penolakan pembangunan PLTU batubara,” tegas Nurul.

Kpop4planet juga mendukung aksi penyampaian pendapat tersebut lewat kampanye kreatif, misalnya penampilan kpop dance yang mudah diterima oleh penggemar kpop, dan melalui serangkaian aktivitas seperti penanaman pohon, adopsi hewan langka, pengumpulan donasi, dan mengajak kpop idols untuk mempromosikan album mereka lebih ramah lingkungan.

Bagaimana cara meningkatkan efektivitas kegiatan? Salah satu strateginya adalah memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan isu-isu seperti pembangunan PLTU batubara. Misalnya dengan penggunaan bahasa gaul dan mutual di platform Twitter. “Jadi, kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan lingkungan, seperti halnya kita peduli dengan idols kita. Maka, kata-kata ‘peduli’ atau ‘kasih’ itu punya strong power bagi masyarakat,” imbuhnya.

KONSEKUENSI, PROSES, DAN TANTANGAN MEMPENSIUNKAN PLTU BATUBARA

Menurut Dr. Raditya Wiranegara, konsekuensi ekonomi saat PLTU batubara dipensiunkan yaitu soal pemulihan investasi yang bisa saja lambat. “Idealnya, PLTU dioperasikan selama 30-40 tahun, jika masih belasan tahun, tentu ini akan menghambat kondisi investasi. Selebihnya juga konsekuensi terhadap tenaga kerja yang perlu biaya pasca dihentikannya PLTU batubara secara bertahap,” ujarnya.

Sehubungan hal itu, proses penghentian PLTU batubara harus dilakukan secara bertahap dengan terlebih dahulu memikirkan pembangunan pembangkit-pembagkit berikutnya. Ia menyebutkan bahwa jangan sampai pembangkit pengganti tersebut justru menggunakan bahan bakar fosil atau teknologi yang bukan berbasis energi baru terbarukan.

Berikutnya, lagi-lagi terkait dengan konsekuensi ekonomi yang menjadi tantangan terbesar. Laporan terbaru dari University of Maryland, Dr. Raditya bilang harus membutuhkan 27 USD untuk mempensiunkan dini PLTU batubara yang ada di Indonesia. “Maka perlu dicari suatu pendanaan yang efektif dalam mengganti pembangkit selain PLTU,” tegasnya.

Terakhir, terselip harapan baik itu dari IESR dan Kpop4planet sehubungan dengan upaya yang telah dilakukan. Mereka berharap untuk segera didengar dan dipertimbangkan oleh pemangku kepentingan, serta percepatan transisi energi dari penghentian operasi PLTU batubara di Indonesia. (*/)

BACA JUGA: KUPAS HABIS MOBIL LISTRIK SEBAGAI SOLUSI KRISIS IKLIM

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas