In Depth

HUMBLEBRAG, PERILAKU MERENDAH UNTUK MEROKET YANG SERING BIKIN ORANG SEBEL

Bersikap merendah itu baik. Tapi, pura-pura merendah supaya kalian terlihat lebih tinggi dari orang lain? Itu namanya humblebrag. Tanpa disadari bisa jadi kamu pernah melakukannya.

title

FROYONION.COM Ada banyak istilah yang dipakai dalam menggambarkan keadaan psikologis seseorang menurut ilmu psikologi. Salah satunya adalah humblebrag.

Sesuai namanya, istilah ini berasal dari kata “humble” yang berarti rendah hati dan “brag” yang berarti menyombongkan atau memamerkan diri. Secara sederhana, humblebrag diartikan sebagai perilaku seseorang yang kerap memamerkan sesuatu dengan cara sengaja merendah.

BACA JUGA: TEROBSESI MENJADI SIGMA MALE PERSONALITY SAMPAI LUPA RENDAH HATI

Dikutip dari buku karya Nicole Cammorata berjudul Words You Should Know 2013 sebagaimana dilansir kumparan, humblebrag adalah perilaku yang membuat seseorang mencoba merendahkan dirinya secara samar. Padahal, maksud aslinya adalah memamerkan prestasinya. 

Kalau bahasa gaulnya sih, merendah untuk meroket. Fenomena ini mungkin pernah kita temui dalam percakapan sehari-hari. Hanya saja, mungkin kita tidak menyadarinya. 

Awalnya, sikap merendah saat menceritakan kelebihan atau kesuksesan ini dimaksudkan sebagai bentuk kesopanan. Namun dalam perkembangannya, kondisi ini digunakan oleh orang-orang untuk unjuk diri tanpa secara langsung terlihat sombong. 

CONTOH DAN ALASAN SESEORANG MELAKUKAN HUMBLEBRAG 

“Akhirnya sampai juga di Jakarta, capek banget habis liburan dua minggu di Jepang.”

“Pengeluaran aku buat jajan bulan ini nggak banyak kok, cuma Rp10 juta.”

“Prestasi aku selama kerja bisa dibilang biasa aja, cuma pernah terpilih jadi Karyawan Teladan selama 3 bulan berturut-turut.”

“Artikelku yang dimuat di Froyonion belum banyak sih, baru 200.” 

BACA JUGA: THE DARK SIDE OF PERSONALITY, YANG PERLU KALIAN KETAHUI TENTANG DARK TRIAD 

Sekali atau dua kali, mungkin kalian pernah menemui kalimat-kalimat semacam di atas. Nah, sekarang pertanyaannya, kenapa ada orang melakukan ini? 

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perilaku humblebrag. Pertama, keinginan untuk membuat orang lain merasa terkesan pada dirinya. Ini bisa dilakukan dengan meninggikan diri sendiri atau menonjolkan prestasi yang pernah didapat. 

Kedua, adanya keinginan untuk meningkatkan harga diri di hadapan orang lain. Sehingga seseorang akan cenderung memamerkan sesuatu yang pernah ia capai yang ia tahu orang lain belum pernah mendapatkannya. 

Ketiga, keinginan untuk mendapat simpati atau mendapat decak kagum dari orang lain. Keempat, muncul keinginan untuk dihormati, terutama apabila keunggulan yang dikatakannya mampu menempatkannya di atas orang lain. 

Kelima, humblebrag juga bisa jadi dilakukan karena kultur yang menyebut bahwa kesuksesan tidak perlu diumbar. Ini membuat beberapa orang merasa harus untuk memperhalus pencapaian prestasi atau kesuksesannya dan tidak menceritakannya secara gamblang. 

ADAKAH PENGARUH POSITIF DARI HUMBLEBRAG? 

Apakah perilaku humblebrag terbilang efektif untuk mencapai semua tujuan di atas? Ternyata tidak. Beberapa orang justru bisa merasa terganggu dengan perilaku orang lain yang melakukan humblebrag. 

BACA JUGA: MENGENAL NARSISTIK: PEMAHAMAN MENDALAM TENTANG KEPRIBADIAN NARSISTIK 

Sikap ini juga sebaiknya tidak dipelihara karena memberi kesan palsu atau tidak tulus. Bukannya mendapat simpati, merendah untuk meroket seperti ini justru bisa memicu rasa benci dari orang lain. 

Walaupun bukan perilaku yang termasuk berbahaya, namun kebiasaan melakukan humblebrag bisa berdampak negatif terutama dalam hubungan sosial. Sebagai contoh, seseorang bisa menjadi tidak peka akan situasi di sekitarnya. 

Contohnya, ketika seseorang mengunggah foto pekerjaannya dan mengatakan gajinya hanya dua digit. Di waktu yang bersamaan, ada orang lain yang belum mendapat pekerjaan lalu melihat unggahan tersebut. Tentu hal ini akan dapat menyinggung perasaannya. 

Bersikaplah seadanya dan sewajarnya saja. Kita tidak perlu berusaha memperlihatkan secara berlebihan apa saja yang sudah berhasil diraih kepada orang lain. Justru saat kita benar-benar memiliki sikap rendah hati, maka orang-orang di sekitar akan menghargai tanpa perlu diminta. 

Selain itu, penting juga untuk menggunakan media sosial secara bijak. Sebelum mengunggah sesuatu. Pikirkan terlebih dahulu apakah unggahan tersebut memiliki nada negatif atau menyinggung perasaan orang lain. 

Betul, bersikap rendah hati itu baik. Tapi jika sikap merendah dimaksudkan untuk meninggikan diri sendiri agar terlihat lebih hebat di mata orang lain, maka pada saat itulah hal tersebut termasuk dalam perilaku humblebrag yang menyebalkan ini. 

Jika setelah membaca artikel ini ternyata perilaku humblebrag justru teridentifikasi ada pada diri kalian atau kalian pernah melakukannya, yuk segera tinggalkan. Jangan sampai niat hati mau merendah malah membuat diri sendiri dibenci orang lain. Semoga bermanfaat! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read