In Depth

HAL-HAL YANG NGGAK PERLU DICERITAIN DI MEDSOS, TAHUN BARU STOP OVERSHARING DONG

Makin banyak orang sekarang curhat ke media sosial tanpa mikirin dampak langsung dari hal itu. Daripada lo dicap sebagai orang yang ‘oversharing’, coba deh lo filter lagi beberapa hal yang nggak perlu diceritakan di medsos ini.

title

FROYONION.COM - Sepanjang 2022 mungkin tanpa lo sadari ternyata ada banyak kisruh yang terjadi di media sosial dan menimbulkan banyak polemik ataupun masalah. Kebanyakan pemicunya adalah hal-hal yang sebenarnya nggak perlu lo umbar di sosial media, tapi lo sebarin dengan atau tanpa kesadaran penuh. 

Mungkin lo ingat beberapa hal yang terjadi, misalnya kala Deddy Corbuzier melalui channel YouTubenya ramai-ramai nanya ke beberapa narasumber soal 'keperawanan' mereka. Fenomena itu akhirnya meledak setelah doi berseteru sama influencer sekaligus brand ambassador tim esports BTR, Melinda Rohita alias Meyden. 

Atau polemik lain yang mencuat itu pas influencer Felicia Putri Tjiasaka dirujak sama beberapa netizen dan bikin polemik pro dan kontra setelah upload konten yang nanya-nanya soal pendapatan beberapa anak muda. 

Hal itu jadi kontroversi gara-gara banyak yang nge-spill pendapatannya itu hingga miliaran rupiah per bulan (dianggap nggak masuk akal yee). 

BACA JUGA: KONTROVERSI DEDDY CORBUZIER VS MEYDEN: DAMPAK TERLALU OVERSHARING DAN KURANGNYA EMPATI?

Banyak juga tren oversharing lain yang berkembang sepanjang 2022 kemarin. Kayak threat soal masalah atau hubungan seksual beberapa pasangan hingga hal-hal lain kayak urusan rumah tangga dan keluarganya masing-masing.

Di beberapa kasus memang mungkin terdengar kalau oversharing itu bisa membantu lo buat dapat simpati dari banyak orang. Kalau buat beberapa hal yang memang menempatkan lo sebagai korban, biasanya netizen bakal ngebantu dan ngasih dukungan ke lo buat cari keadilan. 

Tapi jurus itu ternyata nggak selalu berhasil cuy. Nah, berkaca dari pengalaman dan juga beberapa bacaan yang gue dapetin. Menurut gue ini hal-hal yang perlu lo perhatiin dan nggak perlu share di sosial media 2023 nanti. Stop kebiasaan oversharing, penting buat lo saring apa yang mau lo sebar ke dunia siber. 

1. FUNNY (DI CIRCLE LO) POST

Menurut gue, hal ini jadi salah satu konten yang cukup banyak beredar di sosial media sepanjang 2022 kemarin. Banyak konten lucu-lucuan yang sebenarnya mungkin hal biasa di lingkungan pertemanan lo tapi jadi polemik ketika hal itu dilempar ke publik sebagai konten. 

Salah satu yang viral banget mungkin lo ingat video TikTok salah seorang bos muda yang ditanya oleh anak buahnya (tepatnya anak intern) tentang pandangan doi soal anak intern yang nggak disuka kayak gimana. Sontak bos ini langsung menyinggung tentang fisik anak intern yang ‘jelek’ sebagai satu hal yang dia kaga suka. 

Nggak cuma abis sampe itu doang, doi bilang kalau anak intern yang jelek kayak begitu nggak menguntungkan buat diajarin atau dibimbing. Kalau lo perhatiin kelanjutan video itu, nggak ada terlihat respons negatif dari perekam ataupun orang-orang lain di sekitarnya. 

Mereka bahkan beberapa ada yang ketawa tipis di hadapin bos tersebut. Tapi apa yang terjadi setelah video diunggah? Netizen geram dan ngerasa kalau becandaan itu nggak lucu dan pantes buat diomongin. 

Si bos itu dirujak abis sama netizen, sampe-sampe perekam video itu nutup akun doi lho. Kontroversi pun akhirnya kejadian. Padahal, itu kan sebenarnya mungkin becandaan biasa di lingkungan circle mereka. Setuju nggak? 

2. CURHAT SOAL BOS ATAU KERJAAN

Berikutnya juga mungkin banyak yang nggak sadar kalau curhat di medsos itu bisa berujung fatal cuy. Jangan lupa kalau sosial media itu adalah platform yang terbuka dan bisa diakses oleh siapapun. Mungkin lo ngerasa aman gara-gara nggak follow atau di-follow sama bos di kantor. 

Tapi seberapa lo yakin kalau orang yang mengikuti lo di medsos itu nggak bakal jadi ‘cepu’ yang ngelaporin curhatan lo itu? Biasanya hal-hal yang bersifat profesional itu lebih baik lo simpen aja sendiri atau diobrolin dengan teman dekat. Jangan sampai mengumbar masalah yang lo punya itu ke platform se-liar sosial media. 

Selain itu, lo juga mesti sadar kalau curhatan lo itu bakal jadi impresi yang buruk di kalangan orang banyak. Gue sih selalu percaya kalau kesempatan itu bisa datang darimana aja, termasuk sosial media. 

Jadi mungkin aja seharusnya lo bisa dapat sesuatu (misalnya: job freelance, tawaran pekerjaan, dll) hal yang menguntungkan dari antara pengikut lo di medsos, ehh tapi amsyong gara-gara doi ngeliat curhatan lo di medsos yang mungkin dianggap sampah sama dia. 

Lagian daripada ngegerutu di medsos, bukannya lebih baik kalau lo menyelesaikan masalah itu ya? 

3. LAWAKAN ‘PINGGIR JURANG’, SOK ASIK

Tren ini gue lihat juga ramai di medsos belakangan sepanjang 2022 ini. Mulai dari dark jokes hingga lawakan soal SARA seolah jadi keasyikan tersendiri buat warganet bicarakan di ruang digital. 

Pantes aja sebenarnya netizen Indonesia dianggap sebagai pengguna internet paling nggak sopan se-Asia Tenggara berdasarkan laporan DIgital Civility Index yang dirilis Microsoft. 

Biasanya lawakan itu muncul di kalangan pemberi komentar dalam suatu postingan atau unggahan yang viral. Mungkin lo ingat salah satu yang paling absurd adalah saat ada netizen yang mengunggah dan mengolok-olok foto ibu negara, Iriana Joko Widodo saat berfoto dengan ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee. 

"Bi, tolong buatkan tamu kita minum."

"Baik, Nyonya."

Begitu dua kalimat yang ditulisnya kala itu dan sekarang sudah dihapus setelah rujak netizen. Doi mikir mungkin lawakannya itu lucu. Tapi sebenarnya hal kayak begitu nggak perlu buat lo umbar ke media sosial.

Masih banyak sebenarnya contoh kasus-kasus lawakan sok asik yang berseliweran di medsos. Apalagi waktu bencana Gempa Cianjur melanda. Gue sih gerah banget lihat medsos waktu itu gara-gara banyak netizen yang bercandain kejadian gempa di sana. 

4. SEXUAL STORIES

Hubungan seksual lo dengan pasangan atau cerita lainnya juga sebenarnya bisa dikategorikan sebagai hal yang sangat personal dan nggak perlu lo umbar ke medsos buat orang banyak. Tanpa disadari mungkin banyak orang yang jadi oversharing dan membagikan tentang pengalaman ini belakangan.

Mungkin lo sering lihat threat atau cuitan yang isinya tentang cerita one night stand (ONS), friend with benefits (FWB) ataupun kisah-kisah lain. Seolah jadi lazim buat diperbincangkan dan kayak bahan diskusi satu orang dengan yang lain.

Biasanya, cerita pemantik ini bakal memicu orang lain yang melihatnya juga buat bercerita pengalaman yang mungkin serupa ataupun mirip. Harapannya mungkin doi ingin dapat pengakuan dari orang-orang tentang pengalaman cintanya. 

Padahal kan, zaman sekarang yang namanya sexual harassment bisa kejadian bukan cuma secara langsung aja, tapi secara verbal via ruang digital. 

Cerita-cerita soal pengalaman lo di dating apps juga mungkin sebaiknya lo filter lagi di tahun yang baru nanti. Soalnya, banyak hal yang sifatnya pribadi dibalik kisah sensual yang lo bagikan ke medsos nantinya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Michael Josua

Cuma mantan wartawan yang sekarang hijrah jadi pekerja kantoran, suka motret sama nulis. Udah itu aja, sih!