Jika dilihat lebih jauh, tren dunia kerja masa kini telah bergeser. Peran Gen Z yang mendominasi pasar kerja tentu tak boleh luput dari landscape ini.
FROYONION.COM - Tahun 2024 menjadi salah satu masa yang sangat penting bagi banyak anak Gen Z sekarang, khususnya dalam dunia kerja. Mereka tentunya saat ini sedang memenuhi angkatan kerja, makanya tidak jarang keluhan ataupun apresiasi tentang mereka banyak berseliweran di media sosial kita belakangan ini.
Dengan jumlah angkatan kerja yang segudang dari kalangan Gen Z tersebut, kamu percaya nggak kalau mereka perlahan-lahan telah menggeser kebiasaan workplace di era sekarang ini?
Ada sebuah riset menarik yang diterbitkan oleh Glassdoor pada November 2023 kemarin. Mereka mencoba untuk meramal tren workplace di dunia pada 2024 dengan melihat pendekatan ekonomi dan lain sebagainya.
Sebagian besar dari hasil penelitian tersebut pun sudah mulai terlihat saat ini. Apalagi tentang dunia kerja yang kini mulai beranjak normal kembali seiring memudarnya masalah pandemi yang telah menghantam kita semua beberapa tahun terakhir sebelumnya.
Dalam penelitian itu, Glassdoor menyebutkan jika sistem perekrutan di awal 2020an ini menjadi sangat kompleks karena dibanjiri oleh banyak bakat anak muda. Hal tersebut juga membuat para pengusaha dan pelaku industri lebih mengutamakan kehatian-hatian dan produktivitas ketika merekrut pegawainya.
Belum lagi, perusahaan juga bakal terus memperhatikan pertumbuhan teknologi yang mutakhir seperti AI. Makanya, banyak pertimbangan yang akhirnya membuat para Gen Z ini akhirnya membentuk kebiasaan baru di tempat kerja masa kini.
Lalu, apa saja sebenarnya yang ditemukan oleh Glassdoor tentang tren tempat kerja pada 2024 ini?
Dari hasil penelitian ini, Glassdoor memperkirakan tren tersebut akan sangat dipengaruhi oleh peran Gen Z yang secara perlahan mulai menggeser keberadaan generasi yang lebih sepuh.
Mereka menyebutkan jika 2024 akan menjadi masa peralihan yang sangat penting karena budaya-budaya dalam bekerja akan benar-benar bergeser.
"By our estimates, Gen Z won’t outnumber Millennials in the workforce until sometime in the early 2040s. The coming year will still represent a pivotal moment of cultural change that U.S. companies cannot ignore as Gen Z workers – who care deeply about community connections, about having their voices heard," tulis Glassdoor dalam penelitiannya, sebagaimana dikutip Froyonion.com, Senin (27/5/2024).
Setelah memahami tren tersebut, apa yang bisa kita pelajari untuk dapat bertahan di landscape dunia kerja tahun 2024 ini?
Soalnya jalan masih panjang dan sebenarnya bisa dikatakan jika 2024 merupakan tahun awal era baru dari dinamika tempat kerja yang sangat perlu diperhatikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jika hampir 10 juta Gen Z yang masuk usia produktif saat ini masih menganggur. Jumlah yang fantastis tersebut tentunya berakar karena banyak masalah, bukan hanya karena satu hal saja.
Tingginya angka pengangguran saat ini tentu menjadi paradoks tersendiri buat kita yang hidup di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta. Perlahan namun tak dapat dirasakan secara pasti, pergeseran tren dalam bekerja itu sudah mulai terjadi.
Penyebabnya beragam. Salah satu yang mencolok mungkin ialah karena stabilitas kerja yang selalu didambakan oleh Gen Z yang saat ini tengah mendominasi pasar kerja.
Jika dilihat, tidak banyak anak muda sekarang ini merasa pede dan loyal untuk bekerja dalam satu perusahaan hingga puluhan tahun.
Studio dari Randstad Workmonitor pada 2022 mengungkap jika preferensi Gen Z sekarang ini lebih memilih untuk menganggur dibanding terjebak dalam pekerjaan yang tidak membuatnya bahagia. Kenapa demikian?
Perspektif dari dunia kerja bisa diartikan mulai bergeser bukan hanya menjadi sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup saja tapi didasarkan pada ketertarikan orang itu sendiri.
Tentunya data dari studi ini juga didukung dari kebiasaan kerja yang fleksibilitas tinggi karena bantuan teknologi dari workplace masa kini jika dibandingkan dengan pekerja terdahulu.
Dengan semakin luasnya kebebasan para Gen Z sekarang ini untuk mengulik sesuatu yang mereka sukai.
Oh iya, salah satu yang mungkin bisa kita rasakan betul-betul ialah sebutan work life balance yang sangat kental untuk dilakukan bagi para Gen Z sekarang ini.
Dengan segudang tantangan tersebut, sebenarnya Gen Z punya peran yang sangat besar untuk membuat dunia kerja di era gempuran AI ini menjadi sangat dinamis.
Bukan hanya dari sudut pandang mereka sebagai pelaku pasar kerja, tapi juga bagaimana perusahaan-perusahaan bisa pada akhirnya menyesuaikan nilai-nilai terdahulunya untuk paling tidak beradaptasi dengan tren pekerja saat ini.
Mungkin akan sulit untuk dilakukan, tapi hal tersebut jadi salah satu yang wajib dilakukan untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang ideal, bukan? (*/)