In Depth

FANATISME SAMA PELAKU KRIMINAL? HATI-HATI LO KENA HYBRISTOPHILIA

Ngefans atau kagum sama seseorang yang punya talenta atau karya adalah sesuatu yang wajar. Tapi kalau lo sampai fanatisme sama pelaku kriminal bahkan sampai jatuh cinta, jangan-jangan lo ngalamin ini, Civs!

title

FROYONION.COM - Kasus kriminal yang melibatkan Bharada Eliezer dan Ferdi Sambo kayaknya masih jadi omongan anget di kalangan publik. Namun di sisi lain kasus tersebut, ada fenomena enggak biasa yakni terbentuknya fandom atau sekelompok orang yang ngefans pada dua terpidana tersebut. 

Bahkan saking ngefansnya, mereka sampai rela ngeluarin uang buat beli karangan bunga sampai hadir di tiap persidangan buat ngasih semangat moril untuk keduanya. Mungkin lo pikir kelakuan kayak begini cuma dilakuin sama warga +62 aja, tapi faktanya perilaku ini juga dilakuin sama segelintir orang di luar negeri.

Nih ya, sebut aja kasus Anna Delvey atau Anna Sorokin yang nipu dan bawa kabur uang orang, atau kasus serial killer Jeffrey Dahmer. Di kenyataannya mereka ini ngelakuin tindakan kriminal yang berat lho, tapi beberapa orang justru ngefans sama mereka karena berbagai faktor. 

Kasus Delvey misalnya, karena di setiap sidang dia pake baju mahal dan style kece, orang-orang pun seakan lupa sama tindakan yang udah dia lakuin, dan malah salah fokus sama penampilannya yang keren. Bahkan ada yang sampe ngefans banget dengan style-nya.

Sementara pada kasus Dahmer, karena kasusnya diangkat menjadi sebuah serial kriminal Netflix, kini banyak orang justru mengetahui si serial killer ini. Bahkan ada orang yang berpendapat bahwa Dahmer asli termasuk kriminal dengan wajah tampan. Nah, kalau lo pernah berpikir bahwa orang-orang kayak mereka itu pantes buat dikagumin, bahkan lo punya kecenderungan meromantisasi pelaku kriminal, bisa jadi lo ngalamin hybristophilia. 

BACA JUGA: KASUS PELECEHAN MAHASISWA GUNADARMA DARI KACAMATA ‘DOXING’, JADINYA YA GINI

GAIRAH TAK WAJAR UNTUK PELAKU KRIMINAL

Jadi, hybristophilia adalah sebuah kelainan psikologis dan perasaan suka yang bisa bikin pengidapnya dihantui bahaya besar. Soalnya yang lo sukain itu adalah seorang kriminal yang pernah berbuat jahat atau nyakitin orang lain dan kemungkinan besar akan melakukan tindakan yang sama di kemudian hari—walaupun dia udah pernah dapet hukuman sekalipun. 

Melansir Exploring Your Mind, istilah ini pertama kali diperkenalkan sama John Money, seorang psikolog dari Selandia Baru pada tahun 1950-an. Dia bilang kalau kecenderungan kayak begini kebanyakan dialamin sama perempuan. Ya meskipun hybristophilia ini bukan gangguan mental secara resmi dalam dunia medis, tapi kelainan psikologis ini muncul mungkin karena seseorang susah lepas dari orang-orang yang punya 'red flag'. 

Selain itu, ketertarikan secara romantis ni bisa disebabkan oleh karakteristik lain yang mungkin dimiliki penjahat atau komponen kehidupan mereka yang ngebikin mereka terlihat lebih menarik. Menurut Louis Schlesinger, PhD, seorang profesor psikologi forensik di John Jay College of Criminal Justice, para penjahat dianggap bisa pacar yang 'sempurna'. Lho kok bisa? 

Menurut dia, perempuan yang tertarik sama orang jahat ini akan menimbulkan perasaan dibutuhin. Para perempuan itu tahu kalau si pria kriminal tersebut butuh perhatian, apalagi mereka lagi di tengah persidangan. 

Enggak cuma itu, perempuan yang mengejar hubungan kayak begini mungkin juga tertarik untuk mendapatkan perhatian dari keluarga, teman, dan media itu sendiri. Intinya sih pengen 'show off' gitu. Terus, ada sensasi juga yang muncul waktu berinteraksi dengan individu yang terkenal, dan beberapa perempuan mungkin tertarik pada pria itu karena dominasi atau maskulinitas mereka. 

Belum lagi banyak serial killer itu kan manipulator yang ulung dan bisa tampil mempesona juga bikin penasaran. Wajar sih kalau banyak perempuan akhirnya klepek-klepek

BACA JUGA: KASUS JOHNNY DEPP: CONTOH NYENTRIK TENTANG APA YANG HARUS COWOK LAKUKAN KALO JADI KORBAN KDRT

SUKA DRAMA KRIMINAL BEDA SAMA HYBRISTOPHILIA

Sekarang ini, ada banyak serial atau film bergenre kriminal yang punya penggemar fanatiknya sendiri. Tapi enggak serta-merta juga lo jadi mengidap hybristophilia ya, Civs. Menurut peneliti Coltan Scrivner, diterimanya film atau drama bergenre kriminal ini sebenernya karena keingintahuan yang enggak wajar dari manusia itu sendiri. Jadi, kita tuh cuma penasaran aja dengan teka-teki dan misteri dari plot cerita film atau drama tersebut. 

Studi di tahun 2020 yang dilakuin University of Illinois berpendapat, bahwa para perempuan yang suka mengonsumsi konten tentang kejahatan sebenernya cuma pengen ngerasain perasaan kendali dan ingin tahu aja tentang dunia itu. Jadi seandainya suatu saat terjadi peristiwa serupa, kita tuh udah tahu dan siap. 

Nah, beda halnya nih kalo lo sengaja banget pengen dapet perhatian lebih atau ngerasain romantisme sama pelaku kriminal dan berharap dia jadi pacar lo. Kemungkinan besar lo ngidap hybristophilia. Kalau rasa suka lo ini dirasa udah enggak wajar sama orang-orang yang jahat, kayaknya lo udah harus berkonsultasi ke profesional untuk ngatasinnya. Jangan sampai gairah romantisme lo terhadap pelaku tindak kejahatan malah jadi boomerang lo di masa mendatang, Civs. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dian Rosalina

Penulis, Ibu-ibu, dan pecinta kucing yang suka bakso.