In Depth

DUKACITA WIBU, PENDIRI SAMEHADAKU YANG ‘BERJASA’ TELAH TIADA

Kabar dukacita datang dari kalangan pecinta manga dan anime di Indonesia. Pendiri situs Samehadaku diumumkan telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Sepak terjangnya yang panjang menyisakan banyak kenangan, begini penjelasannya.

title

FROYONION.COM - Pencarian melalui kata ‘Samehadaku’ sempat menjadi trending Twitter pada Selasa (14/3). Mungkin buat beberapa orang, kata ini asing dan membingungkan. Tapi sebenarnya buat pecinta anime dan manga di Indonesia pada era 2011 pasti bakal relate banget dengan kata-kata ini. 

Sebagai informasi, Samahadaku merujuk pada situs yang ramai digunakan oleh para pecinta anime untuk menonton film favoritnya secara streaming menggunakan subtitle bahasa Indonesia. 

Situs ini mendadak kembali menjadi bahan perbincangan setelah kabar duka tentang meninggal dunianya pendiri situs Samehadaku ini tersebar. Sejak kabar meninggal ini tersebar, banyak warganet di Twitter yang juga mengungkapkan kesedihan dan doa-doanya. Ada di antara mereka yang merasa layanan Samehadaku telah mewarnai hari-harinya dengan garapan anime yang cepat sehingga membuat mereka bisa menonton dengan nyaman. 

Terdapat juga netizen yang mengenang kembali saat menonton anime-anime mendunia seperti One Piece ataupun Naruto melalui layanan Samehadaku. Mereka menyaksikan anime yang masih ongoing kala itu dalam saluran tersebut. 

BACA JUGA: MANA LAYANAN STREAMING YANG PALING BANYAK DITONTON ANAK MUDA?

“Kabar duka datang dari keluarga Samehadaku. Pendiri sekaligus pemilik dari Samehadaku telah menghembuskan nafas terakhir karena penyakitnya. Mohon kesediaan teman-teman jika selama ini beliau ada salah dan semoga beliau diterima di sisi-Nya,” tulis admin Samehadaku melalui akun media sosial mereka, sebagaimana dikutip. 

Identitas pemilik situs itu hingga sekarang ini masih misterius dan tidak diketahui. Termasuk, penyakit apa yang menyerang pemilik Samehadaku itu hingga akhirnya meninggal dunia. 

Nah, meski hingga sekarang ini kalian nggak tahu identitas sebenarnya dari sosok ini tapi kematiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang. Khususnya buat mereka yang sangat mencintai anime dan mungkin sangat terbantu oleh kehadiran situs ini bertahun-tahun silam. 

Untuk diketahui nih, kalau Samehadaku merupakan situs yang menyediakan berbagai macam anime dan informasi-informasi lainnya seputar Jepang. Perlu menjadi catatan jika situs ini bukan merupakan resmi dari distribusi ataupun kanal berlisensi untuk mengakses film-film anime di Indonesia.

Oleh sebab itu, sebenarnya situs yang telah menghibur banyak orang di Indonesia ini dapat dikatakan ilegal. Operasional mereka selama ini tidak memiliki izin resmi. 

Pada awal situs ini berdiri, sebenarnya Samehadaku hanya berisi artikel dan berita-berita terkait dunia anime dan mangan. Hal ini berarti situs tersebut belum mengusung konsep layanan streaming bagi para pecinta hiburan Jepang kala itu. 

BACA JUGA: JADI SARJANA BERKAT ANIME ONE PIECE, KOK BISA?

Tapi seiring dengan perkembangan waktu, situs tersebut pun akhirnya mulai memberikan layanan streaming, unduhan video, serta sejumlah manga-manga Jepang dengan subtitle bahasa Indonesia. Well, harus diakui bersama sih kalau sebenarnya hal tersebut yang sangat dibutuhkan oleh para pecinta manga dan anime dari Indonesia saat itu.

Gimana enggak, kalau kalian ingat awal tahun 2000an itu belum banyak layanan video on demand (VOD) seperti Netflix, Disney+ Hotstar, VIU, ataupun Bilibili yang banyak digunakan sekarang ini. Kalaupun ada, harganya pasti selangit. 

Makanya kehadiran situs-situs tak resmi seperti Samehadaku ini sangat mendongkrak popularitas di kalangan penggemar hiburan khas Jepang. 

Tapi balik lagi sih, karena situs ini ilegal dan nggak resmi pasti bakal jadi musuh utama pemerintah ataupun para pemangku kepentingan di negeri ini untuk diblokir. Selain melanggar hukum, memang ada banyak dampak negatif dari situs-situs ilegal tersebut di Indonesia. 

Dulu situs Samehadaku seringkali diblokir dan langsung dapat berpindah ke situs yang lainnya dalam waktu cepat sehingga bisa kembali ditemukan oleh para penggunanya. 

SITUS ILEGAL MERAJALELA, SEOLAH JADI PAHLAWAN

Dengan melihat popularitas Samehadaku di kalangan masyarakat Indonesia, tergambar sebenarnya tentang bagaimana situs-situs ilegal ini menjadi medium pemenuh hiburan masyarakat sekarang ini.

Bahkan, kalau diingat beberapa waktu lalu saat situs IndoXXI ditutup oleh pemerintah karena beroperasi secara ilegal dan melanggar hukum juga pada akhirnya menimbulkan polemik. Banyak warganet yang akhirnya merasa kecewa dengan keputusan pemerintah.

Sebenarnya hal ini sangat gampang untuk dipahami. Mengingat situs streaming ilegal ini menyediakan konten sesuai kebutuhan masyarakat dengan gratis a.k.a tanpa biaya. Kalian bisa menonton semua hiburan-hiburan yang ditayangkan tanpa perlu merogoh kocek berlangganan aplikasi VOD lainnya. 

Padahal banyak sisi negatif yang bisa muncul dari penggunaan situs ilegal. Satu hal yang jelas ialah, dengan menonton film atau tayangan secara ilegal maka masyarakat telah melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari kreator karya tersebut. Secara nggak langsung sebenarnya hal tersebut dapat mematikan industri itu sendiri apabila pembajakan terus berlangsung. 

Menurut survei yang dirilis YouGov, dikutip dari CNBC, hampir 63% warganet di Indonesia menonton film kesukaan mereka lewat situs web streaming ilegal. Notabene, mereka menggunakan situs IndoXXI yang memang punya pasar sangat besar di Indonesia. 

“Pencurian konten dari penciptanya tidak dapat disangkal menyakiti industri kreatif Indonesia. Situs web ilegal ini juga berisiko tinggi pengguna terkena malware,” kata ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) Chand Parwez dikutip dari CNBC, Senin (23/12/19) lalu. 

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh CNNIndonesia.com pada 2020 lalu juga tergambar kalau memang layanan streaming illegal, apapun itu kontennya, memiliki pasar yang besar di Indonesia. Misalnya, salah satu situs yang dituliskan dalam artikel itu mencatat jumlah pengguna hingga 101.137 orang dengan jumlah views sebanyak 3.664.536 kali. 

Terlepas dari pro dan kontranya penggunaan situs ilegal ini, tetap tidak bisa dipungkiri kalau duka mendalam telah dirasakan oleh banyak penggemar anime dan manga yang merasa terbantu dari kehadiran Samehadaku.

BACA JUGA: TRANSFORMASI WIBU: DULU PUBLIC ENEMY, KINI DICINTAI

Semoga apa yang dilakukan pendiri situs ini –meski dengan melanggar hukum– bisa mempunyai dampak bagi bagaimana industri kreatif di Indonesia ini bekerja. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Michael Josua

Cuma mantan wartawan yang sekarang hijrah jadi pekerja kantoran, suka motret sama nulis. Udah itu aja, sih!