In Depth

DILEMA MAHASISWA KINI: ORGANISASI KAMPUS ATAU MAGANG?

Organisasi kampus mulai sepi peminat. Di sisi lain, mahasiswa mulai sadar pentingnya mempersiapkan diri sebelum masuk di dunia kerja. Mahasiswa pun makin dilema dibuatnya.

title

FROYONION.COM - Portofolio dan pengalaman menjadi hal yang dicari oleh mahasiswa untuk memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan saat lulus nanti. 

Pengalaman bisa didapatkan dengan berbagai kegiatan mulai dari berpartisipasi pada lomba, turut serta dalam project bersama dosen, mengikuti organisasi kampus, hingga melakukan magang. 

Dari berbagai kegiatan tersebut, organisasi dan kegiatan magang merupakan yang menjadi favorit mahasiswa. Banyaknya kegiatan yang bisa diikuti tentunya membuat mahasiswa cukup dilema memilih.

ORGANISASI KAMPUS SEKARANG

Organisasi kampus menjadi salah satu tempat yang sering dicari karena dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengasah softskill mereka seperti manajemen, public speaking, hingga bekerja bersama orang dengan latar belakang yang berbeda. 

Setidaknya organisasi mahasiswa dapat memberikan sedikit gambaran mengenai dunia pekerjaan meskipun dalam bentuk miniaturnya. 

Namun, saat ini animo mahasiswa untuk mengikuti organisasi kampus sedikit menurun karena dianggap “mengeksploitasi” anggotanya.

Pada beberapa kasus, memang terdapat organisasi yang justru cenderung berdampak negatif karena hadirnya beberapa oknum yang masih mengedepankan senioritas dan mengajarkan perundungan dibandingkan mengajarkan soft skills kepada anggotanya. Anggota juga dipaksa bekerja tanpa henti hanya dengan embel-embel solidaritas sehingga mahasiswa polos pun tidak bisa mengelak dari para oknum tersebut.

Sebenarnya masih banyak organisasi mahasiswa yang mementingkan pertumbuhan anggotanya melalui program kerja yang sehat dan lingkungan yang mendukung. Kita hanya perlu pintar-pintar mencari organisasi yang dapat memberikan feedback positif. 

Jika berada di tempat yang tepat, kita akan mendapatkan pengalaman yang berharga sekaligus menyenangkan karena dapat bekerja sama dengan teman sebaya namun tetap dengan atmosfer yang produktif.

MAGANG YANG SEDANG NAIK DAUN

Pencarian organisasi kampus yang cukup “tricky” membuat kegiatan magang mandiri naik daun. Terlebih, saat ini pemerintah memberikan terobosan melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan dunia pekerjaan sejak bangku perkuliahan. Kesempatan tersebut semakin menarik karena pemerintah memberikan bantuan biaya kepada mahasiswa yang berpartisipasi dalam MBKM.

Kegiatan magang menjadi rebutan banyak mahasiswa masa kini karena banyak perusahaan yang memberikan kesempatan merasakan atmosfer dunia pekerjaan secara langsung. Pekerjaan yang dilakukan pun bukan lagi miniatur seperti organisasi kampus karena kita dipertemukan langsung oleh pekerja lainnya sehingga menuntut kita untuk lebih profesional dan disiplin sesuai dengan protokol yang ditetapkan.

Permasalahan yang muncul dalam kegiatan magang adalah banyaknya mahasiswa yang baru menempuh perkuliahan satu hingga dua semester, namun ikut berlomba-lomba mendaftar magang. Disini saya nggak bilang salah, tapi kegiatan magang sendiri merupakan simulasi bekerja secara riil sehingga diperlukan mahasiswa yang cukup kredibel agar bisa “nyambung” dengan beban pekerjaan yang diberikan. Bukannya saya mendiskreditkan kemampuan mahasiswa baru, namun jangan sampai kita ikut-ikutan magang hanya karena FOMO saja karena pihak perusahaan pun tentunya membutuhkan mahasiswa yang memiliki kredibilitas dalam bidang pekerjaan tersebut. Memang benar magang itu salah satu proses pembelajaran, tapi setidaknya jangan kosong-kosong banget, lah~

VALUE YANG DIDAPAT

Terkadang, mahasiswa-mahasiswa ini terlampau semangat untuk mencari ruang berkembang sampai-sampai menghajar semua lowongan. Sebelum memutuskan untuk masuk organisasi atau pun mencari pengalaman di dunia kerja, kita perlu paham value apa yang akan didapatkan dari berbagai kesempatan yang hadir di depan kita.

Ketika memutuskan untuk masuk ke dalam organisasi kampus, pastikan apakah memang benar organisasi tersebut sejalan dengan visi misi kita? Apakah waktu yang kita korbankan untuk rapat berhari-hari lamanya akan berujung pada peningkatan diri?

Di sisi lain, kesempatan magang yang kita dapatkan juga perlu dipilah dengan teliti. Tak jarang, terdapat oknum nakal yang memang memanfaatkan semangat para mahasiswa yang lugu ini untuk mengerjakan beban kerja yang sebenarnya terlalu berat untuk dilakukan. Belum lagi, terdapat oknum tidak bertanggung jawab yang tidak memberikan upah sedikitpun kepada mahasiswa magang, bahkan uang transportasi dan makan sekalipun.

WEJANGAN MAHASISWA ‘ABADI’

Saya betul-betul paham bagaimana semangat menggebu-gebu para mahasiswa baru yang ingin mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di bangku perkuliahan. Kesadaran mereka akan dunia kerja pun saat ini sudah sangat luar biasa terlebih banyaknya informasi yang beredar di sosial media mengenai bagaimana ganasnya persaingan dunia semakin membuat organisasi kampus tidak dilirik.

Sedikit wejangan dari saya seorang “mahasiswa tua” kepada para mahasiswa baru yang mungkin masih dilema memilih magang atau organisasi kampus adalah mempertebal kemampuan diri seperti soft skills dan hard skills melalui organisasi kampus terlebih dahulu. Semester awal merupakan waktu yang pas untuk mengikuti organisasi kampus agar kita bisa menyesuaikan diri dengan atmosfer bekerja mulai dari yang beban kerja yang ringan terlebih dahulu.

Nah, ketika kalian sudah memasuki semester pertengahan dan merasa sudah cukup bekal baik dari segi teori maupun manajemen diri, silakan coba daftar magang. Pihak perusahaan atau tempat yang kalian jadikan tempat magang pun akan senang jika mendapatkan kandidat yang dapat diandalkan. Siapa tahu nantinya kalian akan dilirik dan diajak bergabung ke perusahaan tersebut karena kemampuan yang kalian miliki.

Dengan solusi tersebut, kalian tetap bisa mendapatkan relasi dari internal teman sebaya kalian dan mendapatkan pengalaman bekerja secara riil setelah kalian cukup paham dengan apa yang dipelajari pada bangku perkuliahan. Kalian tetap bisa berbaur dengan teman-teman kampus pada semester awal, kemudian kalian pun mendapatkan pengalaman bekerja bersama orang-orang hebat yang telah terjun pada bidangnya dengan skill yang berani diadu.

Dengan begitu, pengalaman yang kalian dapatkan bisa maksimal dan nggak sekadar ngang ngong saja. Selain memberikan kesan buruk, kalian juga tidak bisa mengambil banyak pelajaran dari kegiatan magang yang dilakukan. Tentu saja kondisi dan lingkungan pada masing-masing kampus berbeda. Tentu boleh-boleh saja kalian mencari pengalaman dan portofolio, asal nggak ngawur dan sekadar ikut-ikutan! (*/) (Photo credit: Stanley Morales)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Iqbal Habiburrohman

Orang yang pengen hidupnya lempeng aja.