Mau tahu rahasia jitu bagaimana influencer menggoda kamu dari awal swipe hingga checkout untuk membeli lebih banyak produk yang ditawarkan? Yuk, intip ulasannya berikut ini.
FROYONION.COM - Seiring dengan kemajuan teknologi, industri e-commerce telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Meningkatnya penggunaan platform online telah membuka peluang baru bagi para influencer untuk memasarkan produk dan meraih pengikut yang lebih banyak. Influencer yang berpengaruh memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Mereka dapat membuat orang-orang membeli lebih banyak melalui konten yang dibuat dan di posting secara online.
Bagaimana pengaruh influencer dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen? Ketika kalian melihat influencer memakai atau menggunakan produk tertentu, kalian merasa seperti kalian mengenal produk tersebut dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan kalian. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen untuk membeli produk tersebut, karena mereka telah melihat produk tersebut di tangan influencer yang dipercayai. Dalam beberapa kasus, influencer bahkan memberikan kode promo khusus kepada pengikut mereka, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Salah satu cara terpopuler di mana influencer mempengaruhi perilaku pembelian adalah melalui konten yang disponsori. Konten yang disponsori adalah ketika influencer menerima bayaran untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu. Sebagai gantinya, influencer memposting konten yang menampilkan produk atau layanan tersebut dengan harapan dapat mendorong pengikutnya untuk membelinya. Biasanya, influencer memasukkan tagar atau link produk di bawah konten, memudahkan pengikut untuk melakukan pembelian.
Namun, konten yang disponsori tidak selalu transparan, dan ini dapat membingungkan konsumen. Misalnya, ketika influencer memposting gambar produk mereka sendiri, dan tidak menyebutkan apakah gambar tersebut diambil dari iklan berbayar atau bukan. Ini dapat menyebabkan kebingungan bagi pengikut influencer tentang apakah produk tersebut memang bagus atau hanya dipromosikan karena adanya sponsor. Dalam situasi seperti ini, konsumen harus lebih kritis dan melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli produk yang dipromosikan.
Selain itu, beberapa influencer menggunakan taktik untuk membuat konsumen merasa seperti mereka sedang melewatkan sesuatu jika mereka tidak membeli produk tertentu. Taktik ini dikenal sebagai FOMO (fear of missing out), dan dapat membuat konsumen merasa tertekan untuk membeli produk secepat mungkin, sebelum produk tersebut habis atau tidak tersedia lagi. Taktik seperti ini dapat dilakukan melalui konten yang disponsori ataupun tidak. Misalnya, influencer dapat memposting foto produk yang dibeli dari merek tertentu, dengan caption yang menyebutkan bahwa produk tersebut sangat populer dan cepat terjual. Ini dapat membuat konsumen merasa tergugah untuk membeli produk tersebut walaupun sebenarnya mereka tidak membutuhkannya.
TEKNIK PERSUASI INFLUENCER
Influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku, opini, atau keputusan orang lain melalui media sosial atau platform online lainnya. Salah satu cara yang dilakukan oleh influencer untuk mempengaruhi pengikutnya adalah dengan menggunakan teknik-teknik persuasi.
Teknik persuasi ini membantu influencer untuk membuat pengikutnya lebih terbuka terhadap ide-ide atau produk yang dipromosikan. Berikut ini adalah beberapa teknik persuasi yang sering digunakan oleh influencer:
1. Otoritas
Teknik persuasi pertama yang sering digunakan oleh influencer adalah otoritas. Influencer mencoba meyakinkan pengikutnya bahwa mereka memiliki pengetahuan atau pengalaman yang memadai untuk memberikan saran atau rekomendasi tentang suatu produk atau topik tertentu. Influencer sering menggunakan kredibilitas mereka, misalnya dengan menunjukkan sertifikasi, penghargaan atau pengalaman, untuk memperkuat argumen mereka.
2. Kepentingan Bersama
Teknik persuasi selanjutnya yang digunakan oleh influencer adalah kepentingan bersama. Influencer mencoba membentuk hubungan yang dekat dengan pengikutnya dengan menunjukkan bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama. Misalnya, influencer mungkin mengatakan bahwa mereka juga mengalami masalah yang sama dengan pengikutnya dan memperkenalkan produk tertentu sebagai solusinya.
3. Kepedulian
Teknik persuasi ketiga yang sering digunakan oleh influencer adalah kepedulian. Influencer mencoba membangun hubungan yang lebih intim dengan pengikutnya dengan menunjukkan kepedulian pada kehidupan mereka, masalah mereka, dan kebutuhan mereka. Misalnya, influencer dapat berbicara tentang pengalaman hidup mereka dan bagaimana suatu produk membantu mereka melewati masa sulit.
4. Keserbagunaan
Teknik persuasi selanjutnya yang digunakan oleh influencer adalah keserbagunaan. Influencer mencoba menunjukkan bahwa produk yang mereka promosikan dapat digunakan di berbagai situasi atau kebutuhan. Dengan kata lain, produk yang dipromosikan bukan hanya bermanfaat dalam satu situasi saja, tetapi dapat digunakan dalam berbagai situasi.
Penggunaan teknik-teknik persuasi oleh influencer dapat menjadi strategi yang sangat efektif. Namun, penting bagi influencer untuk menghindari teknik persuasi yang manipulatif atau merugikan pengikut mereka.
Influencer juga harus tetap jujur dan transparan tentang apa yang mereka promosikan, serta memberikan nilai tambah yang berguna bagi pengikut mereka.
STRATEGI CERDIK ALA INFLUENCER
Di era digital saat ini, influencer telah menjadi kekuatan besar dalam industri perdagangan. Mereka telah berhasil membangun pengikut yang setia dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian kalian. Namun, bagaimana kalian dapat membedakan antara rekomendasi yang jujur dan strategi pemasaran yang cerdik dari influencer?
Salah satu cara untuk mengenali strategi pemasaran dari influencer adalah dengan memahami bagaimana mereka menciptakan hubungan emosional dengan pengikut mereka. Influencer sering membagikan momen sehari-hari dan kehidupan pribadi mereka, sehingga kalian merasa dekat dengan mereka. kalian juga dapat merasa seperti kalian mengenal mereka secara personal, sehingga lebih cenderung untuk mempercayai pendapat mereka tentang produk tertentu.
Namun, kalian harus tetap waspada terhadap kemungkinan bahwa influencer dibayar untuk merekomendasikan produk tertentu. Kalian harus memahami bahwa rekomendasi produk dari influencer mungkin tidak sepenuhnya jujur dan dapat dipengaruhi oleh kepentingan finansial.
Selain itu, influencer juga menggunakan strategi pemasaran cerdik untuk mempengaruhi keputusan pembelian kalian. Salah satunya adalah dengan membuat konten yang menarik seperti unboxing video atau review produk yang sangat detail. Konten-konten tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang produk dan dapat membuat kalian lebih mudah membuat keputusan pembelian.
Influencer juga sering memberikan kode promo eksklusif atau diskon khusus untuk produk tertentu. Namun, kalian harus ingat bahwa diskon atau promo tersebut dapat membuat kalian terjerat dalam impulse buying, yang artinya kalian membeli barang secara tidak terencana hanya karena promo yang diberikan.
Oleh karena itu, sebagai konsumen yang cerdas, kalian harus selalu melakukan riset sendiri tentang produk yang akan dibeli. kalian tidak boleh hanya mengandalkan opini dari influencer saja, namun juga perlu mencari tahu informasi produk tersebut secara mandiri. Selain itu, kalian juga harus memperhatikan tanda-tanda konten berbayar dan memahami bahwa influencer mungkin dibayar untuk merekomendasikan produk tertentu.
Dalam dunia perdagangan saat ini, influencer telah menjadi kekuatan yang sangat berpengaruh. Namun, kalian harus tetap waspada dan kritis dalam mengambil keputusan pembelian. Kalian harus memahami strategi pemasaran yang cerdik dari influencer dan tidak mudah terpengaruh oleh promosi-promosi yang mereka tawarkan. Dengan kesadaran dan kebijakan yang tepat, kalian dapat terlibat dengan konten yang ditawarkan tanpa terperangkap dalam keinginan untuk membeli lebih banyak. (*/)