In Depth

DAMPAK NEGATIF DARI BUDAYA TROLLING ANONIM DI TWITTER

Di balik banyaknya sisi-sisi keuntungan dari penggunaan Twitter, namun ada fenomena yang semakin meresahkan di dalamnya yaitu budaya trolling anonim. Yuk, kenali apa itu budaya trolling anonim dari ulasan berikut ini.

title

FROYONION.COM - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Salah satu platform media sosial yang sangat populer adalah Twitter. Meskipun Twitter menyediakan wadah untuk berbagi pemikiran, berita, dan gagasan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa platform ini juga menjadi sarang bagi budaya trolling anonim yang merugikan. 

Budaya trolling anonim adalah perilaku di mana individu secara sengaja mengganggu, menghina, atau mengejek orang lain secara online tanpa mengungkapkan identitas asli mereka. Trolling anonim di Twitter telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pengguna lainnya. 

Trolling anonim
Fenomena trolling secara anonim di media sosial. (Sumber: Entrepreneurmedia)

MENINGKATNYA PERUNDUNGAN DAN PELECEHAN

Salah satu dampak negatif yang paling mencolok dari budaya trolling anonim di Twitter adalah meningkatnya perundungan dan pelecehan terhadap individu atau kelompok tertentu. 

Dengan anonimitas yang dimiliki oleh para troll, mereka merasa bebas untuk menghina, mengancam, dan mempermalukan orang lain tanpa takut terhadap konsekuensi hukum atau sosial. Serangan yang seringkali terjadi secara berulang-ulang dan intens dapat mengakibatkan trauma psikologis pada korban.

BACA JUGA: FENOMENA MENGEMIS ONLINE SUDAH SAMPAI TWITTER, BEGINI MODUSNYA!

Perundungan dan pelecehan online ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental korban. Menghadapi komentar dan serangan yang merendahkan dari para troll dapat menimbulkan perasaan cemas, depresi, dan bahkan berpotensi menyebabkan pikiran untuk bunuh diri. 

Selain itu, pelecehan online juga dapat merusak reputasi seseorang dan mempengaruhi hubungan sosialnya. Dalam beberapa kasus, korban bahkan mungkin terpaksa menghapus akun media sosial mereka atau mengubah identitas online mereka untuk melindungi diri mereka dari serangan yang berkelanjutan.

KERUSAKAN PADA DIALOG PUBLIK

Selain merugikan individu, budaya trolling anonim di Twitter juga memberikan dampak negatif pada dialog publik secara keseluruhan. Dalam upaya menciptakan perdebatan yang sehat dan konstruktif, trolling anonim justru menghasilkan kesalahpahaman, penghinaan, dan kebencian yang semakin memperkeruh suasana. 

Trolling anonim cenderung menyebarkan konten yang menghasut, menghancurkan argumen yang disampaikan oleh orang lain, dan menggiring pembicaraan ke jalur yang tidak relevan. Selain itu, trolling anonim juga dapat menghambat kebebasan berekspresi dan menekan partisipasi dalam dialog publik. 

Ketika individu merasa takut menjadi target serangan, mereka mungkin enggan untuk berbagi pendapat atau ide-ide mereka. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya variasi perspektif dalam diskusi publik, yang seharusnya menjadi wadah untuk bertukar gagasan dan memperluas pemahaman kita tentang berbagai isu. 

Budaya trolling anonim yang merajalela juga dapat menciptakan lingkungan yang beracun di Twitter, membuat pengguna lain merasa tidak nyaman dan memilih untuk menjauh dari platform tersebut.

PENYEBARAN MISINFORMASI DAN PEMALSUAN IDENTITAS

Selain perundungan dan pelecehan, budaya trolling anonim di Twitter juga berperan dalam penyebaran misinformasi dan pemalsuan identitas. Dalam upaya mempengaruhi opini publik, para troll seringkali menyebarkan berita palsu atau informasi yang tidak akurat. 

Mereka dapat dengan mudah menciptakan akun palsu yang terlihat meyakinkan untuk menyebarkan narasi palsu atau memalsukan identitas orang lain untuk menciptakan kekacauan.

BACA JUGA: FENOMENA ‘NGALTER’ ANAK-ANAK TWITTER ZAMAN SEKARANG

Penyebaran misinformasi ini dapat berdampak luas dan merugikan masyarakat. Informasi yang salah atau tidak akurat dapat mempengaruhi pandangan dan keputusan orang banyak, terutama dalam konteks politik atau isu-isu sensitif. Hal ini juga dapat menciptakan kebingungan dan ketidakpastian di antara pengguna Twitter, yang sulit membedakan antara fakta dan propaganda. 

Oleh karena itu, penting bagi pengguna Twitter untuk tetap waspada terhadap akun anonim yang menyebarkan informasi yang tidak dapat diverifikasi dan untuk melakukan pengecekan fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut.

TERSERETNYA ORANG DALAM KONFLIK YANG TIDAK PERLU

Selanjutnya dampak negatif utama dari budaya trolling anonim di Twitter adalah terjadinya konflik yang tidak perlu. Ketika seseorang di-troll, terutama dengan anonimitas, seringkali mereka mengungkapkan pendapat mereka dengan kasar dan tidak beradab. 

Hal ini sering kali menyebabkan balasan yang serupa dari pengguna lain, dan seiring berjalannya waktu, konflik semakin memanas dan berlanjut dengan sangat cepat. Akibatnya, banyak pengguna Twitter yang tidak terlibat dalam konflik awal justru terlibat secara tidak sengaja. Mereka mungkin diseret ke dalam percakapan atau bahkan menjadi target trolling mereka sendiri. 

Ini dapat mengakibatkan stres dan kecemasan yang tidak perlu bagi orang-orang yang sebenarnya hanya ingin menggunakan platform untuk berinteraksi dengan orang lain atau berbagi pemikiran mereka. Tidak jarang, pengguna yang menjadi target trolling mengalami gangguan mental dan emosional sebagai akibat dari pelecehan online yang mereka alami. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance