In Depth

DAMPAK KONTEN BERDURASI PENDEK UNTUK MANUSIA

Konten dengan durasi pendek membuat kita memperoleh lebih banyak informasi dalam waktu yang singkat. Tapi, di sisi lain, mengkonsumsi konten pendek membuat pemahaman menjadi turun karena kurangnya pembahasan yang lebih mendalam.

title

FROYONION.COM - Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Meta Indonesia yang bekerjasama dengan lembaga survei Populix mengungkapkan data bahwa dari 68 juta Gen Z yang ada di Indonesia, 73% di antaranya cenderung menyukai video berdurasi pendek

Fakta ini tentu menarik karena berakibat pada suplai yang melimpah konten-konten dengan durasi yang cepat. 

Namun, di sisi lain terjadi kekhawatiran apakah konten-konten dengan pembahasan yang mendalam dan membutuhkan waktu lebih panjang sudah tidak relevan dengan era saat ini? 

Apakah artikel-artikel dan jurnal ilmiah akan ditinggalkan dan diganti dengan konten dengan durasi yang lebih pendek? 

Dan apa saja dampak konten durasi pendek untuk manusia? 

KONTEN DURASI PENDEK LEBIH DISUKAI

Konten dengan durasi yang pendek atau cepat (yang juga sering disebut sebagai fast content) merupakan konten yang disajikan dengan durasi pendek. 

Konten jenis ini dirancang untuk menyampaikan materi yang ringkas sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk ditonton atau dibaca. 

Belakangan ini, jenis konten pendek lebih digemari karena dirasa lebih efisien secara waktu dan tetap memperoleh informasi tanpa menguras banyak waktu. 

Konten dengan durasi pendek memiliki beberapa jenis seperti video, artikel, dan infografis. Video dapat berupa konten-konten yang ada di platform TikTok dan Reels Instagram yang memuat konten-konten dengan durasi yang singkat. Video-video di kedua platform tersebut umumnya berisi informasi atau momen yang disajikan secara cepat dan singkat. 

Beda dengan video, artikel memiliki caranya sendiri untuk menyajikan bahan bacaan sekali duduk. Artikel pendek umumnya memberikan informasi dalam bentuk poin-pon atau intinya saja dengan penjelasan seringkas mungkin. 

Sementara untuk infografis berisi grafik, ilustrasi, dan poin-poin penting suatu informasi yang disajikan dalam bentuk visual yang mudah dipahami. 

Secara umum, infografis kerap dimanfaatkan untuk menunjukkan data dan statistik dan umum digunakan dalam presentasi. 

Konten dengan durasi pendek menawarkan kemudahan dan efisien secara waktu sehingga dapat lebih banyak memperoleh informasi. 

Akibatnya, konten jenis ini disukai oleh masyarakat khususnya Gen Z yang berdasarkan data yang telah diungkap sebelumnya dari 68 juta, 73% di antaranya menyukai jenis konten pendek ini. 

KENAPA ORANG-ORANG MENYUKAI KONTEN PENDEK? 

Berdasarkan logika sederhana, dilihat dari penamaan jenis konten, konten durasi pendek dapat ditarik kesimpulan menyajikan materi, informasi, atau momen dengan durasi yang pendek, cepat, dan ringkas. 

Jika dilihat dari pertimbangan waktu, konten dengan durasi cepat menawarkan efisiensi dimana kita dapat memperoleh berbagai macam informasi dengan waktu yang singkat sehingga kita dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan yang lainnya. 

Di samping itu, konten dengan durasi cepat juga memiliki kelebihan-kelebihan lainnya yang sulit untuk dielak. 

  1. Efisiensi Waktu 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konten berdurasi cepat memungkinkan penonton atau pembaca untuk memperoleh lebih banyak informasi dengan waktu yang lebih singkat. 

Hal ini berguna untuk memaksimalkan waktu untuk kegiatan yang lain sehingga lebih banyak kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan atau diselesaikan. 

2. Penyebaran yang Lebih Luas dan Cepat

Kenapa konten-konten cepat memiliki kecepatan sharing yang lebih tinggi? Tentu saja karena sangat digemari oleh masyarakat. 

Mereka akan menonton dan membaca dengan waktu yang singkat, dan saat dirasa konten tersebut layak untuk dibagikan, maka konten tersebut akan menyebar lebih cepat dan lebih luas. 

Dampaknya, kemudahan akses akan didapat oleh orang lain dan akan terus dibagikan jika orang tersebut juga menyukai konten tersebut. 

Siklus ini akan terus berjalan dan memungkinkan penyebaran konten semakin luas dengan jangkauan audiens yang lebih beragam dan akses untuk mendapatkannya jadi lebih mudah. 

3. Memperoleh Informasi yang Lebih Banyak

Konten dengan durasi pendek memuat pokok.-pokok dan inti dari informasi yan ingin dibagikan. 

Hal ini membuat penonton dan pembaca dapat melakukan eksplorasi berbagai topik dan tema lebih banyak dengan waktu yang relatif singkat. 

Ini berlaku tidak hanya untuk konten jenis video, namun juga berlaku untuk artikel dan infografis. 

DAMPAK KONTEN BERDURASI PENDEK

Jika melihat kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh konten dengan durasi pendek, lantas apakah konten-konten dengan durasi yang lebih lama akan kehilangan peminat? 

Tentunya pertanyaan tersebut tidak dapat ‘dipukul rata’ karena baik konten dengan durasi pendek dan konten dengan durasi panjang memiliki keunggulannya masing-masing. 

Misalnya seperti konten dengan durasi panjang membuat pemahaman yang lebih mendalam sehingga informasi yang didapat lebih lengkap dan akurat. 

Apakah ada yang lain? Tentu ada. Berikut adalah dampak dari konten dengan durasi pendek bagi manusia. 

  1. Pemahaman yang Kurang Mendalam

Konten dengan durasi pendek memiliki kecenderungan untuk menyajikan informasi singkat dan ringkas. Ha ini berkemungkinan terjadinya pemahaman yang tidak maksimal dan penarikan kesimpulan yang terlalu cepat. Lebih jauh, tanpa referensi yang mendalam, konten cepat dapat menyebabkan hoax.

2. Melemahkan Respon Individu

Konten pendek mendorong individu untuk menyerap konten dengan cepat pula dan buru-buru untuk mengkonsumsi konten dan informasi berikutnya. Begitu secara terus menerus. Hal ini berdampak pada kurangnya kemampuan untuk mengembangkan pemikiran dan pemahaman yang lebih baik.

3. Fokus yang Terbelah

Konten pendek dan cepat sering mempengaruhi konsentrasi dan fokus karena otak tidak memiliki cukup banyak waktu untuk memahami konten mendalam. Hal ini membuat fokus menjadi terbelah. Efeknya, jika tidak disikapi dengan benar, kehilangan fokus akan berdampak pada ketidakmaksimalan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

4. Kesulitan Membedakan Fakta dan Opini

Salah satu tantangan dari konten pendek adalah cara untuk menarik perhatian orang dalam waktu sesingkat mungkin. Hal ini membuat clickbait kerap dilakukan dan klaim-klaim hiperbolis untuk menarik perhatian. Dampaknya tanpa konteks yang jelas, klaim-klaim tersebut membuat kesalahpahaman untuk memaknai opini dan fakta dan akan membuat penyebaran informasi yang tidak akurat di kemudian hari. 

LANTAS, APAKAH KONTEN DURASI PENDEK BERBAHAYA?

Tentu saja tidak!

Konten pendek dan`cepat tetap dapat dinikmati sesuai dengan porsinya. Sebelum melakukan penarikan kesimpulan secara prematur, dianjurkan untuk melakukan pengecekan ulang dengan sumber-sumber yang terpercaya sehingga meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dan mengurangi penyebaran hoaks. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Juhan Suraya

Juhan Suraya. Suka baca buku, suka menulis, cenderung realistis.