In Depth

APAKAH SELALU MENYENANGKAN? INI SUKA DUKA YANG DIRASAKAN OLEH ANAK TUNGGAL

Siapa bilang kehidupan anak tunggal selalu menyenangkan? Ini lika-liku suka duka yang harus dihadapi sebagai anak semata wayang.

title

FROYONION.COM - Menjadi satu-satunya anak dalam sebuah keluarga konon selalu identik dengan persepsi anak manja yang hidup kesepian dan kesendirian. Dirinya yang hidup dan tumbuh dewasa di lingkungan keluarga tanpa kehadiran sosok kakak atau adik yang bisa menemani sekaligus menjadi teman curhat selama di rumah memang terdengar sedikit menyedihkan. 

Namun, menurut sebagian orang justru menganggap bahwa menjadi anak tunggal adalah sebuah dambaan, karena kehidupan yang dirasakan cukup menyenangkan dan menenangkan. Bener nggak sih? Langsung saja berikut suka duka yang hanya dirasakan oleh seorang anak tunggal. 

SUKA ANAK TUNGGAL

Semuanya adalah milik si anak semata wayang, ini memang benar. Segala sesuatu seperti penuh kasih sayang, perhatian yang nggak bakal terbagi dengan siapapun, makanan yang diminta selalu dituruti, barang hingga warisan pun diberikan dan dilimpahkan seluruhnya kepada si anak tunggal tanpa harus berbagi dan kongsi dengan sesama saudara kandung. 

Terhindar dari segala keributan di rumah antar sesama saudara yang mungkin biasanya sering ribut akibat rebutan remote control televisi atau makanan. Anak tunggal tidak pernah merasa pilih kasih dan iri hati kepada saudara kandung terhadap sesuatu yang diberikan oleh orang tua kepada saudaranya. Sekaligus juga minimnya konflik yang terjadi antar persaudaraan, karena konflik yang terjadi pada umumnya tidak serumit dengan mereka yang memiliki banyak saudara kandung. 

BACA JUGA: MENGENAL TIGER PARENTING: POLA ASUH ANAK KHAS ORANG TUA ASIA

Anak tunggal selalu menjadi prioritas yang selalu diutamakan oleh kedua orang tuanya dalam hal apapun. Hal ini biasanya berlaku bagi setiap anak tunggal yang terlahir dari keluarga yang mapan dan berkecukupan, rata-rata seluruh keinginannya akan selalu dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Meskipun tidak setiap orang tua mendidik dan memperlakukan anaknya seperti itu, tetapi orang tua akan selalu mengusahakan yang terbaik sebisa dan semampu mereka agar bisa mencukupi kebutuhan maupun keinginan untuk anak tunggal kesayangannya. 

Menjadi lebih dekat dengan orang tua, karena dirumah hanya ada kedua orang tua. Tidak heran jika anak tunggal ternyata lebih sering bercerita banyak hal kepada orang tuanya. Mereka juga tidak pernah dibanding bandingkan oleh saudara mereka terhadap pencapaian yang telah didapatkan. 

Impian sekali bukan? Namun, apakah anak tunggal akan selalu hidup dengan warna-warni kebahagiaan seperti itu? Tentu saja tidak. Hidup sebagai anak tunggal memang ada enaknya. Akan tetapi, garis kehidupan yang dimiliki oleh anak tunggal tidak akan selalu semenyenangkan itu. Justru dibalik keberuntungan tersebut, ada banyak realita dan duka yang juga harus dihadapi sebagai seorang anak tunggal.

DUKA ANAK TUNGGAL

Berbagai kisah duka yang hanya bisa dirasakan oleh anak tunggal. Berdasarkan pengalaman oleh beberapa anak tunggal lainnya yang juga berbagi kisah hidupnya mengatakan bahwa tidak semua anak tunggal memiliki hidup yang beruntung dan berkecukupan. Mereka dipaksa oleh keadaan untuk menjadi sosok yang mandiri dan tangguh dengan berdiri dikaki sendiri. 

Apalagi mengingat usia orang tua yang semakin menua, kerap anak tunggal yang merawat kedua orang tuanya sendirian tanpa saudara sekaligus menjadi tulang punggung keluarga, sebab kepada siapa lagi yang mereka andalkan selain kepada anak semata wayangnya. 

Berteman dalam kesepian sudah menjadi hal yang lumrah bagi anak tunggal. Walaupun mereka mengaku sudah terbiasa menyesuaikan diri dengan kesendirian, ada kalanya pada kondisi tertentu mereka juga butuh sosok yang bisa menemaninya, sebagai tempat bercerita dan berbagi pikiran. Anak semata wayang tidak mempunyai tempat berbagi keluh kesah sesama saudaranya. Hanya sahabat dan teman dekat yang biasanya mereka jadikan sebagai saudara.     

Melakukan segala sesuatunya sendirian. Setiap pengambilan keputusan, anak tunggal selalu memutuskannya sendiri. Bahkan mereka mampu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.  Dirinya juga memiliki jiwa dan karakter yang pemberani dalam menghadapi dan melakukan sesuatu. Prinsip yang mereka pegang dan tertanam di dalam mindset seorang anak tunggal adalah bahwa tidak semua orang dapat dipercaya dan diandalkan.

Selain itu, ada juga beban moral dan tanggung jawab yang harus mereka pikul untuk berjuang jauh lebih keras agar berhasil membahagiakan orang tua ataupun orang-orang tercinta disekitarnya. Tak jarang dari mereka terkadang cukup merasa stress karena tingginya ekspektasi yang diharapkan oleh keluarga secara berlebihan. Sehingga rentan dengan rasa khawatir apabila nantinya sesuatu yang dihasilkan justru mengecewakan dan tidak berhasil mewujudkan seperti apa yang diharapkan. 

Anak tunggal tidak bisa bergantung kepada siapapun selain dirinya sendiri. Tuntutan situasi dan kondisi ini yang kerap kali membuat si anak tunggal harus mampu untuk bertahan di tengah kerasnya hidup. Sehingga itu yang membuat kebanyakan dari para anak tunggal ini berhasil mencoba mematahkan stigma dari orang-orang bahwa ‘anak tunggal itu manja’.    

Seorang anak tunggal hidupnya berpacu dengan usia orang tua yang semakin renta. Kehilangan orang tua menjadi sebuah ketakutan terbesar bagi seorang anak tunggal. Rasa ketakutan ini yang sering membayangi setiap harinya. Karena apabila nantinya kedua orang tua mereka telah tiada dan belum menikah dan berkeluarga, mereka akan benar-benar sendirian berjuang dalam melawan keras dan pahitnya hidup ini.  

Seperti itu kehidupan yang sejauh ini tengah dirasakan oleh kalangan anak-anak tunggal pada umumnya. Walaupun tidak semuanya selalu terkesan menyenangkan, namun meskipun begitu hidup yang dijalani sebagai anak tunggal tentu ada enaknya juga. Begitupun suka duka yang dimiliki oleh setiap anak urutan berapapun tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan. Sebab semuanya memiliki porsinya masing-masing, baik suka maupun duka. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Adelia Prida

Writer, Mahasiswa Akhir Ilmu Komunikasi, Dessert Lover, Always Do Random Positive Things.