Para wibu pasti tau Light Yagami, tokoh protagonis yang antagonis ini menjadi perdebatan di mana-mana terkait karakternya yang jenius sekaligus kejam. Lalu apa hubungannya dengan Minoru Tanaka?
FROYONION.COM - Buat lo yang belum tau, Light Yagami ini adalah tokoh utama di salah satu serial manga dan anime yang berjudul Death Note. Serial pertamanya menceritakan seorang siswa jenius bernama Light yang tiba-tiba menemukan buku catatan kematian di halaman sekolahnya. Buku catatan tersebut bernama Death Note.
Cara kerja buku ini adalah dengan menuliskan nama seseorang di halaman bukunya. Jika tidak ditulis alasan kematiannya, mereka yang ditulis namanya akan terkena serangan jantung dan mati. Selain harus menulis dan mengingat nama mereka, pengguna juga harus memunculkan wajah target di dalam pikirannya. Kematian tidak akan terjadi kepada sang target bila persyaratan ini tidak dipenuhi.
Light Yagami memutuskan untuk menggunakan Death Note ini dengan alasan untuk membunuh para penjahat agar dunia menjadi tempat yang aman tanpa adanya penjahat. Walaupun memiliki konsekuensi (diikuti Ryuk, Shinigami atau dewa kematian dan kematian pengguna berada di tangannya), Light Yagami tetap menggunakan kuasa ini agar menciptakan dunia utopis dan menjadikan dirinya sebagai sosok dewa penegak keadilan di dunia nyata bernama Kira.
Manga serial pertama ini muncul pada tahun Desember 2003 sampai Mei 2006 sebanyak 108 chapter. Kemudian chapter 109 muncul dengan judul The C-Kira Story sebanyak 44 halaman di tahun 2008. Nah, untuk Minoru Tanaka ini muncul di series one-shot yang berjudul The A-Kira Story pada tahun 2020.
Series terbaru ini berawal dari Shinigami Ryuk (dewa kematian) yang sudah kangen banget makan apel di dunia manusia. Akhirnya Ryuk memutuskan untuk kembali ke bumi dan memilih Minoru untuk dijadikan pemilik Death Note agar ia bisa makan apel setiap hari, tapi Minoru malah mengembalikan buku tersebut dan menyuruh Ryuk untuk kembali 2 tahun kemudian.
Dua tahun berselang, Ryuk menepati janjinya dan kembali bertemu dengan Minoru. Sebenarnya dari awal Minoru takut sama Ryuk dan buku Death Note itu sendiri karena kisah Kira yang berada di pelajaran sejarahnya.
Namun akhirnya Minoru memutuskan untuk menggunakan buku tersebut dengan cara melelangnya secara terang-terangan di Sakura TV. Bisa dibilang stasiun TV ini menjadi media promosi kreatif dan kayaknya satu-satunya jalan Minoru untuk melelang buku ini. Minoru melelang buku tersebut dengan cara mengirim Ryuk ke Sakura TV yang jaraknya 11 km dari rumahnya dengan membawa tulisan :
“The power to remotely will people as used by Kira is being put up for auction. If you want to buy it, use the hashtag #PowerOfKira on Twitter and indicate your bid amount in American Dollars.”
Tulisan tersebut ditunjukkan Ryuk di depan kamera pada saat siaran sedang berlangsung dan menjadi heboh di seluruh Jepang. Bahkan tidak lama kemudian sudah ada yang menawar di Twitter. Minoru cuma santai doang di kamarnya dan menonton Ryuk lewat smartphone-nya
Hal ini jadi menarik menurut gue karena Minoru sudah memikirkan hal yang sangat matang untuk melelang Death Note. Dia mempertimbangkan kalau dia menggunakan Death Note sebagaimana mestinya, dia pasti cepat tertangkap karena era manusia yang sekarang sudah lebih maju terhadap sistem keamanan, CCTV juga bertebaran seperti ranjau.
Jika Minoru melelang secara online, pasti juga cepat ketahuan karena cyber security di Jepang sudah lebih canggih. Minoru juga memikirkan siapa saja orang yang bisa melihat Ryuk sampai saat ini, karena takutnya kalau Minoru tertangkap di CCTV dan ada Ryuk yang mengikuti di dekatnya, ia bisa mudah tertangkap juga. Maka dari itu, Minoru menyuruh Ryuk untuk menjauh darinya ketika ke luar rumah.
Karakter Near di sini juga muncul dengan rambutnya yang sudah memanjang. Near tidak melakukan apapun untuk menangkap Minoru. Dia hanya menebak apa yang akan dilakukan Minoru selanjutnya. Di sini Near sangat pasif sekali dan tidak bisa menangkap Minoru sampai akhir cerita. Ini menunjukkan betapa cerdasnya Minoru dalam menjalankan rencana yang dibuatnya tanpa ada celah sedikitpun.
Long story short, pelelangan semakin memanas karena terlibatnya para pemimpin dunia, termasuk Presiden Donald Trump. Beliau akhirnya memenangkan pelelangan buku tersebut dengan membayar 1 kuadriliun yen. Lalu apa yang Minoru lakukan dengan uang tersebut?
Minoru membaginya dengan semua nasabah bank yang berusia di bawah 60 tahun. Hal ini membuat banyak orang menyebut Minoru sebagai dewa baru di Jepang (padahal tidak ada yang tau siapa dalang dibalik pelelangan buku tersebut). Perekonomian Jepang juga membaik berkat hal ini.
Lalu apakah Minoru Tanaka lebih pintar daripada Light Yagami? Well, mungkin sekilas Minoru lebih jenius dari Light. Ini bisa dibuktikan dengan tidak tertangkapnya Minoru oleh para penegak setempat maupun oleh Near sendiri. Bahkan sampai Minoru mati pun tidak ada yang tau siapa dalang dibalik pelelangan Death Note.
Namun hal tersebut terjadi karena Minoru telah mempelajari bagaimana cara kerja Light menggunakan buku tersebut sebelumnya. Minoru memang dari awal tidak ingin menggunakan Death Note untuk membunuh manusia. Hal ini sangat kontras dengan Light Yagami yang menggunakan buku tersebut dengan semestinya.
Sejak serial awal, Light Yagami menunjukkan betapa jeniusnya dia dalam menggunakan buku tersebut. Bagaimana cara dia menyembunyikan buku tersebut di dalam lacinya, bagaimana cara dia menipu L dan Near bahwa dia bukan Kira, bagaimana cara dia melancarkan strategi untuk mencapai tujuannya, semuanya sangat kompleks.
Light juga menguji L dengan bermain kucing-kucingan, ini untuk membuktikan siapa yang lebih jenius di antara mereka. Light juga berani secara terang-terangan menunjukkan dirinya ke L dan dia tidak takut kalau ditangkap karena dia pinter banget ngibulnya.
Dia juga pinter banget ngibulin semua polisi internasional, bahkan tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dirinya adalah seorang Kira walau sudah ditangkap sekalipun. Di serial awal banyak banget taktik manipulatif yang ditunjukkan Light Yagami, bahkan ia bekerja sama dengan orang yang ingin menangkap dirinya.
Mungkin kalau tidak ada Light Yagami di serial sebelumnya, Minoru tidak akan melelang buku ini. Semisal buku tersebut di lelang, tidak akan ada juga yang percaya dengan kekuatan Death Note dan mengira hal tersebut hanya akal-akalan orang gila saja, mengingat Minoru juga berada di zaman modern.
Walaupun Minoru Tanaka adalah siswa paling pintar se-SMA di Jepang (tes IQ Minoru berada di angka 142), itu karena dia sering melatihnya dengan aplikasi tes IQ yang di ponsel. Minoru bahkan bilang, orang-orang yang menganggap skor IQ nya tinggi pasti pintar dalam segala hal adalah orang-orang yang idiot.
Kalau secara tujuan, memang tujuan Minoru lebih manusiawi daripada Light karena Minoru tidak ingin membunuh orang satupun. Minoru juga membuat perekonomian Jepang menjadi lebih baik berkat pelelangan Death Note. Tapi jalan cerita yang disuguhkan di serial terbaru ini menurut gue cukup membosankan. Tidak ada perlawanan dengan Near juga, bahkan Near cuma duduk doang dan mengamati pelelangan buku tersebut.
Menurut lo, siapa yang lebih jenius? Light Yagami atau Minoru Tanaka? Btw denger-denger sih bakalan ada live action Death Note versi studio Upside Down Picture yang bakal dirilis di Netflix, tapi belum ada tanda-tanda kehidupannya hehe. (*/)