In Depth

APAKAH MANUSIA BISA PERGI KE DIMENSI LAIN KAYAK DI FILM STRANGER THINGS?

Episode terbaru film serial Netflix berjudul Stranger Things baru saja rilis. Pada film tersebut, mereka bisa berpindah dimensi dengan melewati sebuah portal. Namun, dapatkah hal semacam itu terjadi di dunia nyata?

FROYONION.COM - Film serial Stranger Things merilis episode terbarunya. Beberapa tokoh melintasi dimensi lain dan melawan musuh utama untuk menyelamatkan kota mereka; Hawkins. Untuk melintas ke dimensi lain, mereka harus menembus sebuah portal berwarna merah.

Adegan melintasi dimensi lain atau paralel sering terdapat di film-film science fiction. Namun, apakah peristiwa ini sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata?

Kalau kata fisikawan Brian Greene dari Columbia University, cerita di Stranger Things ini mencampuradukkan dimensi lain dengan teori multiverse. Mengutip dari Big Think, alam semesta itu terbagi jadi 4 dimensi termasuk ruang dan waktu.

Einstein adalah orang pertama yang mengatakan bahwa ruang dan waktu saling terkait. Beberapa fisikawan mengandaikan bahwa, mungkin ada sebanyak 10 dimensi yang menghuni alam semesta. Bahkan mungkin lebih.

Kalau dimensi lain emang betulan ada, mungkin bentuknya kecil banget atau enggak kelihatan. Kalau pun kita bisa melihatnya, mungkin kita enggak bisa memahaminya. Mungkin kita harus pergi ke sana sekali buat bisa melihatnya. Sampai pada tahap ini, semuanya masih teori.

Kalau di film serial Stranger Things, tokoh-tokohnya melakukan perjalanan ke versi lain dari bumi di alam semesta paralel. Apakah ternyata terdapat lebih dari satu bumi?

Secara hipotesis, alam semesta paralel ini masih bisa masuk akal. Jika ruang dan waktu berlangsung selamanya, cukup masuk akal jika kehidupan di bumi ini terus terjadi secara berulang.

Bagaimanapun, partikel dapat mengatur dirinya sendiri dalam banyak cara. Coba bayangin bahwa saat ini, mungkin lo punya sejumlah klon dari diri lo di luar sana yang jumlahnya enggak terbatas.

Ada yang namanya teori braneworlds, yang mengatakan, bahwa banyak alam semesta berlapis satu di atas yang lain seperti lapisan batu. Mereka mungkin tidak tetap sejajar, tetapi bersilangan di beberapa tempat, bahkan tumpang tindih.

Profesor Greene, penulis buku Hidden Reality, mengatakan, “Mungkin terdapat dimensi lebih tinggi yang tumpang tindih dalam sub-ruang tiga dimensi. Dan wilayah yang tumpang tindih itu mungkin sebenarnya adalah apa yang kita alami sebagai kenyataan."

Teori multiverse berasal dari Hugh Everett III, seorang mahasiswa pascadoktoral Princeton yang pada tahun 1954, dia mengatakan bahwa keberadaan alam semesta paralel berperilaku seperti kita sendiri dan semuanya saling berhubungan.

Setelah dianggap paling spekulatif, sebuah eksperimen di tahun 1990-an yang disebut “bunuh diri kuantum” menunjukkan bahwa teori Everett itu mungkin. Sejak saat itu, beberapa sifat fisika lainnya telah terbukti mendukung teori multiverse. Beberapa spekulasi menarik lainnya pun bercabang dari teori multiverse Everett.

Teori alam semesta turunan oleh Everett berfokus pada probabilitas. Di sini, alam semesta baru terpecah dengan setiap tindakan baru yang terjadi. Setiap cabang yang mungkin memperhitungkan keputusan terpisah dan hasil yang mengikutinya.

Coba lo banyangin tentang saat-saat yang paling berpengaruh dalam hidup lo, di mana lo harus membuat keputusan serius, tetapi lo mungkin aja memilih keputusan yang berbeda-beda. Semakin banyak pilihan yang lo miliki dalam situasi tertentu, semakin banyak juga alam semesta paralel yang dibuat.

Lo tentu enggak sadar kalau diri lo mungkin aja punya klon di dimensi lain. Yang lo tahu, lo cuma punya satu versi dari diri lo, yaitu yang saat ini lagi membaca artikel ini.

Lo mungkin aja pergi ke dimensi lain dan menemukan klon atau versi lain dari diri lo. Namun, sebelum itu, lo harus tahu dulu bagaimana cara kerja dimensi lain itu, yang berarti lo harus jadi ilmuwan yang sangat pintar dan jo amat kaya. Kedengarannya sulit, ya? Mending lanjut nonton serial film Stranger Things episode terbaru aja enggak sih? (*/)