In Depth

APA ITU PRIVILEGE ATAU HAK ISTIMEWA? APA IYA MISKIN ITU PRIVILEGE?

Kalo menurut lo Civs, miskin itu privilege bukan? Beberapa hari lalu viral di media sosial, salah satu pengguna Twitter centang biru membuat pernyataan kalo miskin itu privilege. Emang iya? Bukannya privilege cuma buat orang kaya ya. Coba kita bahas.

title

FROYONION.COM – Buat sebagian orang yang belum tau, privilege adalah hak istimewa seseorang. Istilah ini sering digunakan netizen di media sosial. Umumnya privilege ini berkaitan sama kekayaan, penampilan fisik atau kelebihan lain seseorang tanpa berusaha. 

Nah beberapa waktu lalu, salah satu selebgram Indra Kusuma jadi omongan publik setelah cuitannya menimbulkan banyak kecaman dari netizen. Tak sedikit yang mempertanyakan soal 'miskin berarti sebuah keistimewaan'.

Dalam postingannya dia bilang kalau terlahir miskin itu sebuah privilege, karena bisa merasakan berjuang dan jadi sukses. Kalau lahir dari keluarga yang udah kaya, tekanan mental lebih besar. "Kalau udah terlahir kaya gak bisa jadi miskin, harus jadi lebih kaya lagi dan itu yang berat," ucap Indra, yang kerap dikenal Indra Kenz.

Alhasil kata privilege trending di Twitter, dicuit lebih dari 90 ribu kali dalam hitungan jam. Banyak netizen yang nggak setuju dengan pernyataan tersebut. Tak sedikit kecaman kemudian dilontarkan dan nggak jarang hujatan penuhi kolom komentar selebgram asal medan ini.

Nggak sampai di situ, sadar cuitannya membuat kontroversi, Indra memberi penjelasan. “Orang kaya punya privilege duit. Orang miskin punya privilege daya juang yang tinggi buat sukses. Pernah dengar the power of kepepet, kan?” ujarnya.

GARIS START YANG BERBEDA

Hak istimewa yang kayak gimana sih? Emang ya orang miskin punya privilege daya juang yang tinggi buat sukses? Gimana dengan penelitian kontroversial SMERU Institute pada tahun 2019, penelitian ini bilang kalau anak yang lahir dan tumbuh di keluarga miskin cenderung akan tetap miskin ketika sudah dewasa. Nah loh.

Percaya atau nggak, penelitian ini mampu menyajikan fakta-fakta seolah menjawab perdebatan soal privilege tadi. Lembaga ini udah berhasil membandingkan jumlah pendapatan 1.522 anak saat masih umur 8-17 tahun dengan ketika sudah usia 22-31 tahun.

Hasilnya menunjukkan, kalau pendapatan anak-anak dari keluarga miskin setelah dewasa, lebih rendah 87 persen dibanding dengan mereka yang sejak kecil dibesarkan di keluarga kaya. Dan salah satu alasan ekonomi anak-anak ini nggak berada di garis awal yang sejajar karena beda kesejahteraan. Kayak misal lomba lari, garis start mereka aja udah beda, yang kaya 700 meter di depan yang miskin.

Belum lagi anak-anak orang kaya yang punya akses dan kesempatan yang lebih luas. Contoh aja terhadap akses pendidikan dan layanan kesehatan, anak-anak keluarga miskin harus puas dengan akses yang terbatas.

PUNYA PRIVILEGE BIKIN SUKSES?

Namun, dengan seseorang punya privilege, nggak serta merta mereka lantas sukses dengan cepat alias instan. Perlu juga yang namanya usaha buat mencapai kesuksesan tersebut. Nah yang tadi udah disebutin yang membedakan itu start mereka daripada yang lainnya.

Ibarat memasukkan bola ke dalam gawang. Seseorang yang punya privilege bisa lebih dekat jaraknya dengan gawang. Tapi tanpa usaha alias tidak melakukan tendangan, bola itu nggak akan masuk ke gawang. Sedangkan seseorang tanpa privilege otomatis jarak bola cukup jauh, namun masih ada kesempatan. Tinggal bagaimana kita berusaha untuk menyiapkan tendangan terbaik agar bola itu bisa masuk ke dalam gawang. Bisa dengan melakukan tendangan jarak jauh, kayak Captain Tsubasa hehe.

MEMANG SEMUA BISA MEMILIKI PRIVILEGE YA?

Dikutip kompas.com, Justin Garcia penulis buku Privilege (Social Inequality) jelasin lebih jauh apa itu privilege. Dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, privilege buat kehidupan seseorang sedikit lebih mudah, ya bukan berarti mereka tidak mengalami kesulitan sama sekali di hidupnya. 

Nggak cuma itu, kata Justin, privilege bukan hanya untuk orang kaya, cantik atau tampan saja. Justin bilang semua orang memiliki privilege namun jenisnya berbeda dan, kadangkala, nggak disadari.

Kita mungkin mengira privilege cuma dimiliki oleh orang yang terlahir kaya, rupawan dan bangsawan. Namun keistimewaan tersebut sebenarnya dimiliki oleh kita semua, tetapi porsi dan manfaatnya berbeda. Bahkan, kita nggak sadar punya privilege terus nggak bisa optimalinnya.

Ada beberapa jenis privilege yang harus dipahami, pertama keistimewaan berkaitan dengan kondisi finansial seseorang yang lebih baik atau berada di kelas lebih tinggi. Kita memiliki privilege ini ketika tidak memiliki beban hutang, tidak sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak perlu khawatir soal cara memenuhi kebutuhan pokok. Orang dengan hak istimewa ini mampu mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik dan kebutuhan lain karena uangnya.

Kedua, privilege memiliki badan yang sehat baik fisik maupun mental, bebas penyakit kronis. Dengan kondisi seperti ini membuat seseorang mudah untuk beraktivitas, lebih berdaya dan lebih mudah untuk mencari pekerjaan.

Selain itu, penampilan fisik juga dianggap bisa menjadi privilege. Seringkali kita temukan ketika wanita berkulit putih dianggap lebih cantik dibandingin kulit cokelat atau sawo matang. Nah sadar atau nggak, hal ini bisa memberikan kemudahan dalam karier, kehidupan sosial sampai mendapatkan pasangan.

Ngomong-ngomong pasangan, baik hubungan suami istri atau pacaran, bisa mendatangkan privilege sendiri. Misalnya saja pasangan suami istri, dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan jauh lebih mudah diterima di masyarakat dibanding seorang janda. Selain itu, privilege berpasangan juga merupakan penyebab cap negatif yang berkembang ketika seseorang hidup melajang hingga masa tua.

Nah itu dia kurang lebih pembahasan privilege alias hak istimewa, menurut lo gimana Civs? Miskin itu sebuah privilege atau bukan sih? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.