Anak muda sekarang kadang suka mengeluh sulitnya menjalani hidup dan ingin menjadi sugar baby. Namun, apa aja yang lo tahu soal menjadi sugar baby?
FROYONION.COM - Lo pasti pernah mendengar istilah sugar baby. Frasa ini sering banget nongol di timeline media sosial dengan caption “capek hidup, ingin menjadi sugar baby saja rasanya.” Namun, lo tahu gak sih apa saja detail yang harus lo lakuin semisal lo menjadi sugar baby?
Kalau melansir dari Vice Indonesia, sugar daddy paling royal membayari kebutuhan sugar baby terbanyak itu di Jakarta, disusul Bandung, Surabaya, dan Medan. Baru saja Froyonion ngobrol dengan Wanda (23), seorang mahasiswi Bandung sekaligus seorang sugar baby.
Wanda bercerita bahwa dirinya menjadi sugar baby berawal dari keisengan semata. Pada satu malam, Wanda bersama teman-temannya datang ke sebuah klub untuk ‘minum-minum’.
Lalu seorang cowok mendatangi Wanda dan menawarinya untuk menjadi sugar baby. Akhirnya, Wanda mengiyakan ajakan tersebut. Saat itu Wanda masih berusia 17 tahun.
Benefit yang dia dapatkan ketika menjadi sugar baby pun beragam, mulai dari duit bulanan, hingga jaminan kesehatan. Wanda kerap mendapat pemasukan bulanan sejumlah 20-50 juta rupiah per bulan dari sugar daddy-nya.
“Gue awalnya gak sengaja, terus gue pun menikmatinya, easy money emang enak,” kata Wanda. “Siapa sih yang gak suka dikasih uang terus.”
Wanda rutin bertemu dengan sugar daddy-nya seminggu sekali. Baik untuk melakukan hubungan seks, maupun sekadar jadi teman ngobrol. Terkait profesinya menjadi sugar baby, Wanda beberapa kali dijadikan sebagai narasumber untuk penelitian dengan tema sosial, budaya, dan ekonomi.
BACA JUGA: KAITAN HORMON SEKS DAN PILIHAN KARIER
Mungkin lo mengira bahwa menjadi sugar baby itu cuma urusan ‘kasur’. Wanda bercerita bahwa kebanyakan dari mereka sebetulnya juga butuh teman ngobrol.
Lo yang jadi sugar baby harus bisa inisiatif buka obrolan, kreatif mencari topik, juga ikutan bantu brainstorming atas apa yang lagi sugar daddy lo obrolin. Jadi gak cuma urusan kasur doang ya.
“Stigma orang kalau ngomongin sugar baby itu, pasti mikirnya dia melakukan apapun untuk dapat duit, tapi sebetulnya gue berkecukupan,” terang Wanda.
“Mungkin karena gue berasal dari kalangan ‘b’ aja. Gue dapet benefit dan gue menikmati itu, jadi gak kepaksa sama sekali. It’s fun,” tambahnya.
Mereka, sugar daddy, kadang juga bikin ketentuan tertulis dengan sugar baby-nya. Misal, sugar baby-nya harus jalan sama dia doang, atau harus single dan berhubungan seks sama dia doang. Risikonya dari menjadi sugar baby, lo harus siap kapan aja semisal sugar daddy-nya manggil lo.
Walaupun mereka sudah berumur 50-an, tapi postur badannya tetap bagus. Beda banget emang orang kaya mah.
“Enggak keliatan kayak orang usia 50-an,” kata Wanda. “Mereka masih tegap. Orang kaya yang berumur tuh mereka juga investasi terhadap kesehatan tubuhnya. Paling rambutnya aja yang putih, badannya mah oke. Mereka masih keliatan stylish.”
BACA JUGA: 7 CARA MENGATASI ‘HANGOVER’ ATAU BASIAN BUAT LO YANG DOYAN MINUM
Paling muda, Wanda pernah mendapat sugar daddy yang berusia masih 27 tahun. Wanda juga mendapat sugar daddy dari sebuah aplikasi yang namanya Seeking Arrangement.
“Gue dapet sugar daddy dari aplikasi Seeking Arrangement dan media sosial Twitter,” kata Wanda. Di Seeking Arrangement, sugar baby itu enggak bayar, tapi yang harus premium itu sugar daddy-nya.”
Selama menjalin ikatan dengan sugar daddy-nya, Wanda mengaku enggak tahu apa-apa soal pekerjaan mereka dan berapa gaji mereka per bulan. Mending gak tahu sih daripada tahu, terang Wanda.
Namun, uniknya, Wanda kerap harus memastikan bahwa calon sugar daddy-nya ini seorang single atau duda. Dia stalking mulai dari akun media sosial Instagram sampai ke akun LinkedIn calon sugar daddy-nya.
Alasannya adalah Wanda mengaku pernah mengalami yang namanya diselingkuhi dan itu rasanya gak enak. Dia juga sangat percaya dengan adanya karma.
Wanda akhirnya berhenti menjadi sugar baby pada 2019 lantaran ingin fokus atas kuliah, karier dan pasangannya saat ini. Dia juga merasa bahwa tabungan dan investasi yang ia miliki telah cukup untuk menopang hidupnya. (*/)
BACA JUGA: BERHUBUNGAN SEKSUAL TANPA CINTA: SEBUAH WEJANGAN DARI YANG SUDAH MENGALAMINYA