In Depth

ALVA: ‘TAMAN BERMAIN’ UNTUK MEMPERCEPAT TRANSFORMASI DIGITAL DI INDONESIA

Perkembangan dunia digital yang cukup pesat di Indonesia rasanya sayang kalo dilewatin gitu aja. Salah satu yang melihat potensi besar ini adalah ALVA, digital holding group yang disebut-sebut sebagai agensi digital terbesar se-Asia Tenggara.

title

FROYONION.COM - Pada bulan Oktober 2021 lalu, sebuah holding group bernama ALVA resmi beroperasi dengan menyandang gelar sebagai agensi digital terbesar se-Asia Tenggara.

Sebutan ini tentu aja bukan sekedar pujian tanpa dasar, tapi karena ALVA adalah digital powerhouse yang jadi ‘rumah’ untuk beberapa agensi digital di Indonesia seperti Olrange, Olround, Froyo Story, Maleo, dan juga Flock Creative Network (FCN). 

Bersama salah satu inisiator ALVA, Andika Alivano, gue banyak ngobrol-ngobrol cerita awal gimana ALVA bisa terbentuk. 

“Sebenernya mimpi untuk mendirikan ALVA ini udah ada dari tahun 2017. Berawal dari gue, Reza AkbarErick Sebastian, dan Reza Andika pernah kerja bareng duluan. Gue ngerasa kerja sama kita enak dan klop banget. Oktober 2020, Reza Akbar dapet kabar kalo FCN mau kerja sama dengan kita. Dari situlah tercetus inisiasi untuk membentuk ALVA sebagai rumah dari berbagai agensi digital,” cerita Dika tentang asal mula terbentuknya ALVA. 

Nama ALVA sendiri dipilih untuk memvisualisasikan visi untuk menjadi digital powerhouse pertama dan terdepan di Indonesia. 

Setelah dilakukan beberapa kali meeting akhirnya para inisiator ALVA yaitu Reza Akbar, Andika Alivano, Reza Andika, Erick Sebastian, Jeffrey Nijstad, dan Ivan Hadywibowo, resmi meluncurkan ALVA pada Oktober lalu dan diumumkan juga secara resmi pada acara ulang tahun ke-5 Flock Creative Network pada 17 Desember 2021 di Jakarta Convention Center. 

“Persiapan untuk melegalkan ALVA sendiri butuh waktu sekitar satu tahun karena ada banyak hal yang perlu kami rundingkan. Kami juga menceritakan kondisi masing-masing agensi digital yang kami ampuh supaya bisa menciptakan kerja sama yang paling efektif,” tegas Dika. 

Salah satu alasan dibentuknya ALVA adalah keinginin untuk memajukan sumber daya manusia di Indonesia

“Dengan adanya ALVA, akan ada banyak kemungkinan cross division antar-agensi yang terjadi. Hal ini kan jadi kesempatan yang bagus untuk masing-masing digital agensi bisa belajar dengan orang-orang dari digital agensi lain yang juga tergabung di ALVA. Misal bisa brainstorming bareng, membangun networking, merancang dan menyelesaikan proyek, dan sebagainya. Hal ini membuat gue yakin ALVA bisa jadi wadah yang baik untuk pengembangan SDM di Indonesia khususnya di bidang digital,”terangnya. 

KUNCI POTENSIAL TRANSFORMASI DIGITAL INDONESIA

Menjadi agensi digital terbesar di Asia Tenggara tentunya membuat ALVA menjadi salah satu harapan akan transformasi digital yang bisa dialami oleh Indonesia. 

Dengan adanya ALVA, Indonesia kini punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan dunia digitalnya. Mulai dari konten-konten di sosial media, kecepatan laju informasi lewat media digital, kreativitas berkreasi lewat social media campaign hingga iklan, dan masih banyak lagi hal baru untuk dicoba. 

Dika juga menyampaikan tujuan dan harapan dibentuknya ALVA adalah ibarat taman bermain. 

“Kalau di taman bermain kan ada banyak hal. Ayunan bisa diibaratkan agensi digital, mungkin perosotan diibaratkan talent management, dan lain sebagainya. Ada banyak banget potensi bisnis di dunia digital yang bisa dikulik. Di ALVA, kita berusaha untuk membuka segala kemungkinan. Sebagai penyambung, ALVA jadi pintu gerbang untuk membuka berbagai kemungkinan kerja sama untuk mengembangkan ‘taman bermain’ itu tadi,” jelasnya. 

Selain itu, Dika juga menyampaikan harapan dan prospek perkembangan ALVA ke depannya. 

“Gue sendiri yakin kalo ALVA masih bisa bertumbuh lebih lagi. Harapan kita adalah untuk menjadikan ALVA sebagai digital universe-nya Indonesia. Misal lewat media digital, perkembangan teknologi, dan masih banyak lagi,” jelas Dika memaparkan harapan untuk ALVA ke depannya. 

Mampu melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah hal yang dapat ALVA lakukan. 

Karena kini Indonesia udah punya ALVA, harapannya seluruh rakyat dan pemangku kepentingan di Indonesia juga semakin bisa terbuka akan perkembangan dunia digital di tanah air. 

Untuk kemajuan bangsa dan masyarakat, ALVA akhirnya hadir untuk menjadi pemicu transformasi digital di Indonesia. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.