Cinta memang bisa datang di mana pun. Termasuk juga di lingkungan pekerjaan. Ada alasan logis kenapa cinta kantor itu wajib kita hindari.
FROYONION.COM - Seperti halnya mahluk hidup pada umumnya, manusia pun mempunyai rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Nah, rasa ketertarikan ini memang bisa muncul di mana pun. Salah satunya yaitu di kantor tempat bekerja. Nah, banyak orang yang memandang bahwa menjalin cinta dengan rekan satu kantor itu mendatangkan hal-hal negatif.
Karenanya, tak sedikit HRD perusahaan yang menerapkan aturan tak boleh berpacaran antar karyawan. Seorang teman saya pun pernah ditegur oleh HRD karena ketahuan menjalin cinta dengan rekan sekantornya.
Meskipun dinilai negatif, menjalin cinta satu kantor sebenarnya menjadi hal yang lumrah. Menurut suatu penelitian yang dilakukan pada akhir tahun 2022 lalu, 3 dari 4 karyawan menjalin hubungan asmara dengan rekan sekantornya. Dengan kata lain, persentase karyawan yang menjalin cinta satu kantor mencapai 75%. Tak tertutup kemungkinan, persentase ini akan terus meningkat seiring waktu.
Kembali ke pembahasan sebelumnya, apakah menjalin cinta satu kantor itu benar-benar mendatangkan hal negatif sehingga benar-benar wajib kita hindari? Ataukah, kita sebenarnya boleh-boleh saja menjalin cinta dengan rekan satu kantor? Apakah sikap HRD perusahaan yang melarang para karyawannya untuk berpacaran termasuk keputusan yang tepat?
Dalam buku berjudul The Interpersonal Communication karya Joseph A Devito, cinta satu kantor itu memang ada manfaatnya. Yaitu meningkatnya kualitas pekerjaan. Sebabnya, dengan menjalin hubungan cinta, maka komunikasi akan lebih mudah mengalir. Di saat sedang berkomunikasi menjalin hubungan cinta, membicarakan juga seputar pekerjaan. Dengan kata lain, menjalin hubungan cinta sambil menyelesaikan serba-serbi detail pekerjaan.
Meskipun ada manfaatnya, tetap saja kita harus menghindari cinta satu kantor. Sebabnya, dilansir dari sumber yang sama, efek negatifnya lebih banyak daripada manfaatnya. Dengan kata lain, jangan sampai kita terjebak ke dalam cinta satu kantor. Meskipun cinta satu kantor memang menjadi hal yang lumrah saat ini. Lalu, mengapa demikian? Berikut alasan-alasannya.
Hubungan percintaan memang menjadi topik yang menarik untuk dijadikan sebagai bahan gosip bagi orang yang senang bergosip. Termasuk juga bagi karyawan-karyawan kantor yang senang bergosip. Bila kamu terlihat berpacaran dengan rekan satu kantor, tak tertutup kemungkinan hubungan percintaan kamu menjadi bahan gosip para karyawan.
Bisa saja, gosip ini berkembang menjadi lebih luas. Misalnya, karena sering terlihat berduaan, kekasih kamu digosipkan mengandung anak di luar nikah. Padahal, kekasih kamu sama sekali tak mengandung anak. Kamu tentunya tak akan nyaman bekerja bila digosipkan seperti itu. Bisa saja, karena gosip ini, fokus kita menurun dalam menyelesaikan pekerjaan.
Umpamakan, kekasih kamu menerima kritik keras dari seorang rekan kerjanya. Penyebabnya, kualitas pekerjaannya tak sesuai dengan ekspektasi. Nah, bila kamu melihat kekasih kamu menerima kritik keras dari rekan kerjanya, apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu akan diam saja? Bila kamu kurang mampu menahan emosi, kamu bisa saja akan membela kekasihmu. Lalu berkonflik dengan rekan kerja kekasihmu. Meskipun kekasihmu itu memang layak mendapat kritik keras. Nah, berangkat dari titik ini, cinta satu kantor memang rawan memunculkan konflik antara kamu dengan rekan-rekan satu kantor. Kita tentunya tak nyaman menyelesaikan pekerjaan bila berkonflik dengan karyawan lain.
Cinta satu kantor pun terkadang bisa saja memunculkan kecemburuan dari karyawan lain. Sebabnya, tak tertutup kemungkinan, ada karyawan lain yang menginginkan kekasih yang kamu miliki. Karena ingin mengambilnya dari kamu, karyawan ini akan berusaha menyingkirkan atau menjatuhkan kamu untuk merebut orang yang menjadi kekasihmu. Situasi ini tentunya tak sehat untuk sebuah perusahaan.
Tak tertutup kemungkinan, kita dipromosikan mengisi jabatan struktural yang lebih tinggi di kantor tempat kita bekerja. Misalnya, menjadi kepala divisi. Dengan menjadi kepala divisi, kita memang memiliki kewenangan untuk memarahi bawahan yang performa kerjanya rendah. Nah, umpamakan performa kerja kekasih kita rendah. Sebagai kekasihnya, apakah kita akan memarahinya?
Nah, mengutamakan sikap profesionalisme di atas hubungan asmara itu bukanlah hal yang mudah. Sebabnya, bila memarahinya, khawatir akan mengganggu hubungan yang sedang terjalin dengannya. Selain itu, bila memarahinya, bisa saja menyebabkan hubungan menjadi kandas. Karena tak bisa bersikap profesional terhadap kekasih kita sendiri. tak tertutup kemungkinan kita akan diturunkan lagi menjadi bawahan.
Hubungan percintaan tak selamanya mulus. Bisa saja kandas di tengah jalan karena hal tertentu. Umpamakan, hubungan percintaan kamu dengan rekan satu kantor kandas di tengah jalan. Nah, bila kamu putus cinta dengan seseorang yang merupakan rekan satu kantor, akan sulit membina hubungan kerja sama dengannya untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kita biasanya membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk melupakan hubungan cinta yang pernah terjalin dengannya. Bila pun kamu memaksakan diri untuk bekerja sama dengannya, kerja sama ini biasanya tak akan optimal. Tak optimalnya kerja sama ini tentunya akan merugikan perusahaan. Bahkan, kita pun bisa saja dipecat karena dinilai tak bisa bekerja sama dengan mantan kekasih kita secara profesional untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Itulah, 4 alasan kenapa cinta satu kantor itu sebenarnya wajib kita hindari. Bila kita terjebak ke dalam cinta satu kantor, sebenarnya sama saja mendatangkan berbagai masalah yang sebenarnya tak perlu kita hadapi. Selain itu, tak tertutup kemungkinan, cinta satu kantor akan menghambat perjalanan karier kita sendiri. Pada titik inilah, kita memang harus menghindari cinta satu kantor. (*/)