Pernah denger nggak istilah Key Opinion Leader (KOL) sebuah strategi marketing jitu yang banyak digunakan banyak brand saat ini. Bagi lo pelaku bisnis dan pekerja kreatif wajib tau, Civs!
FROYONION.COM - Di zaman yang serba-serbi canggih dengan segala kemudahan informasi melalui media internet, menjadikan seseorang cepat menerima segala informasi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan. Dan hal tersebut secara nggak sadar juga mempengaruhi beberapa aspek kehidupan sosial masyarakat kita, termasuk dalam industri bisnis dan dunia kreatif anak muda saat ini.
Key Opinion Leader atau biasanya disingkat KOL merupakan suatu inovasi baru di industri bisnis dan era digital marketing saat ini. Strategi marketing yang akhir-akhir ini banyak digunakan oleh beberapa brand maupun perusahaan startup sebagai cara efektif dalam hal bagaimana memasarkan suatu produk, menambah brand awareness hingga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap brand kita.
KOL diartikan sebagai seseorang yang memiliki kompetensi atau keahlian dalam suatu bidang tertentu, sehingga apapun rekomendasi maupun pendapatnya selalu didengar dan dipercaya oleh masyarakat atau bagi audiensnya. Biasanya orang yang bekerja atau yang dipercaya sebagai KOL sebuah brand yaitu seseorang yang memiliki basis audiens yang banyak, baik di media sosial ataupun di real life.
Di era bisnis dan digital seperti sekarang ini, seorang KOL sering juga disebut dan disamakan dengan influencer. Namun, apakah keduanya sama, Civs?
Apa sih perbedaan antara KOL dan seorang influencer?
BACA JUGA: STRATEGI MARKETING ‘ONE PIECE: RED’ YANG BIKIN LARIS MANIS
Sebenarnya antara KOL dengan influencer itu memiliki perbedaan loh, Civs. Meskipun sekilas keduanya hampir sama karena memiliki basis pengikut yang cenderung banyak, ternyata keduanya berbeda.
Seorang yang ditunjuk oleh perusahaan atau brand sebagai KOL biasanya adalah orang yang memiliki kredibilitas dan expertise dibidangnya, bukan hanya sekedar memiliki banyak followers di media sosial aja. Tetapi lebih dari itu, di kehidupan nyata seorang KOL juga merupakan orang yang dipercaya dalam bidangnya.
Seorang KOL biasanya adalah mereka yang memiliki niche atau keahlian dalam satu bidang, seperti contohnya di Indonesia yakni Fitra Eri, yang merupakan seorang yang paham dan ahli di salah satu bidang yaitu otomotif, dilihat dari pengalamannya yaitu sebagai mantan pembalap Nasional Indonesia, selain itu beliau juga adalah seorang jurnalis dan youtuber yang memiliki pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan otomotif. Contoh lain dibidang kuliner dan F&B, yaitu seperti Chef Arnold, William Gozali a.k.a Willgoz atau seperti Dimsthemeatguy dengan dunia perdagingannya, dan masih banyak lagi.
Penggunaan KOL di era sekarang, memiliki manfaat yang banyak banget bagi perusahaan atau sebuah brand. Yaitu diantaranya;
Pemilihan KOL yang tepat merupakan suatu hal yang paling penting dalam marketing strategy suatu perusahaan atau brand yang kita miliki, Civs!
Lalu, bagaimana menentukan seorang Key Opinion Leader (KOL) yang tepat untuk brand kita? Begini caranya, Civs.
1. RISET TARGET AUDIENCE
Sebelum memilih talent KOL yang sesuai, kita harus melakukan riset dan analisis mengenai siapa target audiens dari brand kita yang akan kita sasar. Apakah anak remaja millennial, atau orang dewasa dan orangtua? Jika target audiens kita adalah anak-anak muda millennial, kita mungkin bisa sesuaikan dan coba memilih talent KOL dengan seusia target market kita yaitu anak-anak muda millennial, agar pesan maupun produk kita dapat tersampaikan dan diterima dengan baik.
2. RELEVANSI DENGAN BRAND
Selanjutnya yaitu memperhatikan tentang bidang keahlian atau kompetensi si kandidat yang akan dijadikan KOL brand, apakah relevan dengan brand kita. Jangan sampai memilih talent KOL dengan asal-asalan karena hal itu akan sangat berpengaruh pada persepsi dan kredibilitas company and brand.
3. JUMLAH FOLLOWERS DAN ENGAGEMENT RATE
Meskipun seorang KOL nggak terlalu bergantung dengan media sosial, karena ada banyak platform untuk melakukan jobdesk dan kegiatannya.
Namun di era saat ini, menganalisis dan melihat berapa banyak pengikut di media sosial juga merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendorong keberhasilan digital marketing strategies sebuah brand. Civs!
Selain followers yang harus diperhatikan, engagement rate juga harus dianalisis. Sebab, memiliki pengikut yang banyak terkadang nggak menjamin dan nggak selalu work, karena ternyata engagement-nya juga rendah.
Jadi, itulah beberapa cara bagaimana menentukan Key Opinion Leader (KOL) yang tepat untuk sebuah brand maupun perusahaan. (*/)