Diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, serial ‘Sabtu Bersama Bapak’ sukses memberikan kesan kuat dan pesan yang menyentuh dari episode pertamanya.
FROYONION.COM - Pertama kali dirilis tahun 2014, novel Sabtu Bersama Bapak karya penulis Adhitya Mulya ini menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang harus ditinggal oleh sosok seorang ayah.
Setiap hari Sabtu, keluarga kecil itu akan menonton kaset-kaset sepeninggalan Bapak yang berisi wejangan-wejangannya kepada kedua orang anaknya, Satya dan Cakra. Walau tidak bisa menggantikan sosok Bapak, rupanya kaset-kaset tersebut bisa membuat Satya dan Cakra mengingat berbagai pelajaran hidup yang tidak sempat diajarkan Bapak secara langsung.
Sebagai penonton, kita pun bisa mengambil beberapa pelajaran penting dari serial Sabtu Bersama Bapak, garapan Rako Prijanto, yang tayang perdana di Prime Video pada 29 Juni lalu.
Di episode pertamanya, kita langsung disuguhkan dengan scene meninggalnya Bapak (Vino G. Bastian) karena suatu penyakit. Meninggalkan seorang istri dan kedua orang anak yang masih sangat belia, Mama (Marsha Timothy) harus membesarkan Satya (Adipati Dolken) dan Cakra (Rey Mbayang) seorang diri.
Berbekal puluhan kaset yang ditinggalkan Bapak untuk kedua orang anaknya, mereka selalu menghabiskan hari Sabtu untuk menonton kaset-kaset tersebut yang berisi pelajaran hidup dan petuah dari bapak.
Beruntungnya, Satya dan Cakra adalah dua orang anak yang bisa dikatakan baik dan penurut dengan orang tuanya. Berkat didikan Bapak semasa hidup dan Mama, mereka pun akhirnya tumbuh menjadi dua orang laki-laki dewasa yang sukses di bidangnya masing-masing.
Saat kalian menonton episode pertama Sabtu Bersama Bapak, perjuangan Mama sebagai single mother untuk membesarkan kedua orang anaknya. Tidak hanya kehilangan sosok ayah, keluarga ini juga kehilangan sosok suami.
Namun dengan tangan lembut, telinga yang mau mendengar, dan hati yang kuat, kita bisa melihat bagaimana sosok ibu dipotret dengan sempurna oleh Marsha Timothy dalam serial satu ini.
Dalam setiap episodenya, sosok Bapak akan memberikan banyak quotes inspiratif tentang keluarga.
Salah satunya adalah, “Yang paling utama adalah orang tua. Jadi kalau kalian mampu, jaga mama.”
Pesan ini disampaikan sosok Bapak karena pengalaman hidupnya sendiri saat harus merawat ibunya ketika sakit tanpa bantuan dari sanak saudaranya. Bahkan Gunawan (nama Bapak) harus menelan kenyataan pahit dari akal busuk kakaknya untuk menelantarkan ibu mereka di panti jompo yang tidak layak huni.
Dari pengalaman hidup inilah, Gunawan berpesan lewat salah satu videonya untuk menjaga satu sama lain terutama orang tua mereka, yaitu Mama.
Pelajaran satu ini mungkin sudah menjadi hal yang sering kita dengar. Namun pada kenyataannya, sebagai anak kita mungkin seringkali lalai untuk balik memperhatikan orang tua kita setelah semua jasa yang mereka berikan pada kita.
Di episode pertama, kita akan melihat bagaimana kisah cinta Gunawan tidak berjalan dengan mulus. Terlebih saat ia harus menanggung beban kehilangan pekerjaan dan merawat ibunya yang sudah renta.
Gunawan yang diceritakan sudah punya pacar yang berjalan 3 tahun akhirnya harus putus karena kekasihnya terus-menerus memaksa Gunawan untuk menikahinya.
Namun Gunawan yang harus fokus mengurus ibunya–ditambah dengan ludesnya dana nikah untuk pengobatan sang ibu–memutuskan untuk melepas kekasihnya tersebut.
Tak disangka setelah move on, Gunawan justru bertemu dengan Itje yang akhirnya jadi ibu bagi anak-anak mereka.
Dirasa-rasa, rupanya kisah serupa masih relate hingga sekarang. Banyak dari kita yang jatuh cinta dan membangun hubungan dengan orang yang tidak supportive dengan pilihan dan kondisi hidup kita.
Jika kalian juga mengalaminya, barangkali, jawabannya adalah melepaskan.
Maka bisa dikatakan pula, serial Sabtu Bersama Bapak, penuh akan nilai moral bagi kalian yang sudah berkeluarga maupun yang masih single.
Jika kalian tertarik dan penasaran dengan nilai-nilai lain yang diajarkan Bapak, tonton saja serial lengkapnya di Prime Video. (*/)