Design

PENTINGNYA KEMAMPUAN DAN TIPS MEMBUAT SKETSA DESAIN GRAFIS

Awal yang baik mendatangkan hasil yang baik. Memulai mendesain dengan membuat sketsa bisa menjadi awal yang baik untuk menghasilkan desain grafis yang berkualitas.

title

FROYONION.COM Sketching menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki seorang desain grafis. Sketching, pada dasarnya, yaitu membuat sketsa desain dengan menggunakan tangan. Alat untuk menggambar yang biasanya digunakan untuk mensketsa yaitu pensil dengan berbagai ketebalan. Misalnya, pensil B, HB, 2B, 3B, dan 4B. Terkadang, menggunakan alat bantu menggambar lainnya agar sketsa menjadi lebih akurat. Misalnya, penggaris dan jangka. Fungsi kedua alat tersebut tentunya sudah kita pahami. Bila ingin menggambar suatu lengkungan, agar terlihat rapi, maka bisa menggunakan penggaris french curve. Penggaris ini memang dirancang untuk membuat lengkungan. 

Nah, bagi seorang desainer grafis, kemampuan sketching akan sangat membantu dalam proses menyelesaikan pekerjaan desain grafis. Contohnya, umpamakan kamu mendesain logo perusahaan. Nah, apakah kamu akan membuat sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil pada kertas? Apakah kamu akan langsung membuka laptop lalu membuatnya di aplikasi CAD seperti CorelDraw, Inkscape, atau Adobe Illustrator? Sebaiknya, kamu membuatnya sketsanya terlebih dengan menggunakan pensil dan kertas. Setelah sket ini selesai, kamu membuatnya di aplikasi CAD. Dengan kata   lain, aplikasi CAD digunakan untuk tahap finishing. 

Lalu, mengapa sih proses membuat karya desain grafis sebaiknya diawali dengan sketching terlebih dahulu? Dibandingkan menggambar menggunakan aplikasi CAD, menggambar menggunakan tangan sebenarnya jauh lebih leluasa. Umpamakan, kita akan membuat garis lengkung. Bila penggunaan pensil dan kertas, kita dapat langsung membuatnya. Sedangkan bila menggunakan aplikasi CAD, kita mesti menentukkan berapa titik garis lengkung agar bentuk lengkungan sesuai dengan keinginan kita. Prosesnya membuat garis lengkung ini dengan garis CAD pun biasanya tak sebentar. Bagi pengguna aplikasi CAD pemula, membuatnya biasanya terasa rumit.  

Nah, karena kita lebih leluasa sketching menggunakan tangan, memudahkan kita mencurahkan berbagai ide desain dalam mendesain Keleluasaan ini pun sangat membantu kita bereksperimen hingga menemukan komposisi desain yang menarik dan sesuai. 

Contoh lainnya, umpamakan kita akan membuat desain brosur. Dengan membuat sketsa menggunakan pensil dan kertas, kita lebih leluasa mencurahkah berbagai ide ke dalam desain. Misalnya, menambahkan ornamen-ornamen, garis border, tulisan, atau tipografi pada sketsa brosur. Bila menggunakan aplikasi CAD, biasanya membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk membuatnya. 

Selain menjadi lebih leluasa, sketching dengan tangan pun membuat kita pun lebih fokus dalam mendesain. Daya tahan mata kita memandang layar komputer sebenarnya tak sekuat memandang kertas yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk membuat desain grafis yang menarik, biasanya membutuhkan waktu yang sebentar.Saya pun, saat mendesain menggunakan aplikasi Inkscape yang merupakan sejenis CAD, hanya mampu memandang layar laptop selama kurang dari dua jam.  Setelahnya, saya merasa mata begitu lelah. Saya sulit fokus bila mata saya lelah. Beda halnya dengan membuat sket pada selembar kertas. Saya tetap bisa fokus meskipun berjam-berjam menyelesaikannya. 

Dengan demikian, tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan sketching sangat penting bagi seorang desainer grafis. Karenanya, seorang desainer grafis pemula sebenarnya perlu mengetahui banyak hal seputar bagaimana membuat gambar sketsa. Nah, berikut beberapa tips membuat sketsa. 

PERTAMA: GUNAKAN KERTAS KHUSUS UNTUK MENSKETSA

Untuk membuat sketsa desain, gunakan kertas gambar khusus untuk mensketsa. Bisa juga menggunakan kertas gambar untuk membuatnya. Kertas tersebut bisa kita dapatkan di toko buku. Dengan menggunakan kertas ini, kita menjadi lebih nyaman menggoreskan pensil pada kertas. Kertas ini pun tak mudah sobek saat kita menghapus bagian sketsa yang salah dengan penghapus pensil. Kertas pun tak mudah sobek saat kita hapus. 

KEDUA: BENTUK SKETSA SEBAIKNYA AKURAT DALAM HAL UKURAN 

Sketsa yang kita buat sebaiknya akurat dalam hal ukuran. Umpamakan, kita akan membuat brosur. Kita buat sketsa dengan mendetail pada setiap ukurannya. Misalnya, detail dalam hal ukuran kotak-kotak informasi, detail dalam hal posisi judul brosur, ataupun detail ukuran huruf-huruf yang digunakan. Untuk membuat sketsa dengan ukuran yang mendetail secara manual, memang perlu fokus dan ketelitian. Sisi positifnya, kita tak perlu terlalu lama menggunakan aplikasi CAD untuk membuatnya. Sebabnya, ukuran detail desain sudah kita ketahui 

Nah, bila kita merasa kesulitan membuatnya, bisa juga tak harus demikian. Kita dapat membuat sketsa dengan ukuran yang kita kira-kira. Lalu, setelah sket selesai kita buat, kita gunakan aplikasi CAD untuk menentukan ukuran-ukuran detailnya. Hanya saja, proses menyelesaikan desain menjadi lebih lama. Sebabnya, kita harus mencari detail ukuran desain yang sesuai. 

KETIGA: ARSIR BAGIAN SKETSA YANG PERLU DIBERI WARNA

Untuk membuat sket, umumnya membuat garis tepi atau border objek sket terlebih dahulu. Setelahnya, kita arsir. Terkait teknik pengarsiran, bebas-bebas saja. Pengarsiran pun tak perlu harus terlihat bagus. Yang penting, menandakan adanya area suatu objek.  Nah, area yang diarsir adalah area yang perlu diberi warna. Berikan juga keterangan warna yang digunakan pada bagian-bagian sket.   

Umpamakan, kita akan membuat desain logo perusahaan berbentuk cincin. Di tengah-tengah cincin ada huruf K yang merupakan inisial perusahaan. Nah, area cincin perlu kita arsir agar kita paham bahwa area ini perlu diberi warna. Huruf K pun perlu kita arsir agar kita paham area huruf K perlu diberi warna. 

Itulah, beberapa alasan kenapa kemampuan sketsa itu sebenarnya penting bagi seorang desain grafis. Dan juga, dijelaskan beberapa beberapa tips penting untuk membuat sketsa. Kemampuan ini memang sangat membantu seorang desainer grafis untuk menghasilkan karya desain grafis yang lebih berkualitas. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rahadian

Sarjana hubungan internasional yang kecanduan menulis artikel dan berbisnis kreatif.