Jika kalian seorang anak desain, pasti sudah familiar dengan berbagai jenis ekstensi gambar yang ada di dunia digital. Tapi apakah kalian tahu apa fungsi dan perbedaan dari masing-masing ekstensi tersebut?
FROYONION.COM - Sebagai seorang desain grafis, kalian mungkin sering menggunakan berbagai macam jenis format ekstensi gambar untuk memenuhi kebutuhan proyek desain kalian. Namun, apakah kalian tahu betul tentang penggunaan tiap jenis format ekstensi gambar?
Ekstensi gambar adalah bagian dari nama file gambar dan menunjukkan format file gambar tersebut. Ada banyak jenis ekstensi gambar yang berbeda, masing-masing dengan kegunaan dan karakteristik uniknya sendiri.
Format ekstensi gambar sangat penting dalam dunia desain grafis karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta tujuan penggunaan yang berbeda-beda. Jika salah memilih format, bukan hanya akan mempengaruhi kualitas hasil desain, namun juga akan mempengaruhi kinerja website atau aplikasi yang menggunakan gambar tersebut.
Berikut adalah beberapa jenis ekstensi gambar yang paling umum digunakan dalam desain agar kalian tidak salah lagi dalam menafsirkan jenis file tersebut.
Format JPEG adalah format gambar yang populer. Dikembangkan oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG) pada tahun 1992, format ini menjadi standar internasional pada tahun 1994. JPEG menggunakan metode kompresi yang mengurangi ukuran file gambar dengan mengorbankan sebagian kualitasnya. Cocok untuk menyimpan foto atau ilustrasi dengan banyak warna dan detail.
Kelebihan format JPEG adalah ukuran file yang kecil, mempercepat pengiriman gambar. Tingkat kompresinya dapat disesuaikan, memberi pilihan kualitas gambar yang tinggi atau ukuran file yang rendah. Format ini mampu menampilkan jutaan warna, menghasilkan gambar realistis dan hidup. Selain itu, JPEG dapat digunakan di berbagai perangkat dan aplikasi sehingga memudahkan dalam menampilkan gambar.
Namun, format JPEG juga memiliki beberapa kekurangan. Setiap kali gambar disimpan ulang dalam format ini, kualitasnya menurun karena mengalami kompresi kualitas gambar. Ini bisa menyebabkan adanya penurunan ketajaman gambar.
Selain itu, JPEG tidak dapat menyimpan gambar transparansi, hal ini mengakibatkan latar belakang transparan menjadi putih atau hitam. Format ini juga kurang cocok untuk menyimpan gambar dengan garis atau bentuk geometris yang tajam, seperti teks atau logo, karena dapat terjadi distorsi atau kabur.
Meskipun demikian, format JPEG sangat berguna dan praktis untuk berbagai keperluan. Namun, perhatikan faktor-faktor seperti kualitas gambar, ukuran file, dan jenis gambar yang ingin disimpan dalam format JPEG. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kalian dapat memanfaatkan format JPEG secara optimal dan efisien.
BACA JUGA: HAL UMUM YANG PERLU LO TAHU KALO MAU JADI DESAINER GRAFIS
Format PNG (Portable Network Graphics) adalah format file gambar yang lebih unggul dibandingkan GIF (Graphics Interchange Format). Format ini memiliki kelebihan seperti lebih banyak warna, transparansi 8-bit, koreksi gamma, dan kompresi tanpa kehilangan kualitas.
PNG sangat cocok digunakan untuk gambar-gambar berkualitas tinggi seperti foto digital, ilustrasi, logo, dan grafik. Format ini juga ideal untuk gambar dengan latar belakang transparan seperti ikon, stiker, atau bingkai. Contoh penggunaan umum PNG adalah ilustrasi, komik, artikel surat kabar, bagan, logo, dan grafik. Bahkan layout halaman yang dibuat di Photoshop dapat disimpan sebagai gambar PNG.
Untuk membuka dan mengedit file PNG, kalian dapat menggunakan program seperti Paint, GIMP, Photoshop, atau Inkscape. Jika perlu mengkonversi PNG ke format lain, seperti JPEG, BMP, TIFF, atau GIF, kalian bisa menggunakan program konverter online atau offline seperti Zamzar, Online Convert, atau Convertio.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, PNG juga memiliki kekurangan. Pertama, PNG tidak mendukung animasi seperti GIF. PNG hanya menyimpan gambar tunggal, sedangkan GIF dapat menyimpan beberapa gambar dalam satu file untuk animasi sederhana. Untuk animasi dengan format PNG, kalian perlu menggunakan format lain seperti MNG (Multiple image Network Graphics) atau APNG (Animated Portable Network Graphics).
Kedua, ukuran file PNG biasanya lebih besar daripada JPEG atau GIF karena kompresi lossless dan dukungan warna dan transparansi yang lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi kecepatan pengiriman dan pemuatan gambar di internet.
GIF (Graphics Interchange Format) memiliki gambar statis dan animasi dengan jumlah warna maksimal 256. Selain itu, GIF juga mendukung transparansi yang memungkinkan bagian gambar tertentu menjadi tidak terlihat.
GIF banyak digunakan dalam desain web dan media sosial karena memiliki kelebihan tertentu. Pertama, GIF mudah dibuat dan diedit menggunakan berbagai aplikasi. Selain itu, ukuran file GIF relatif kecil, sehingga dapat mempercepat waktu pemuatan halaman web dan menghemat bandwidth.
GIF juga dapat menarik perhatian pengunjung dengan menampilkan gerakan atau aksi singkat yang lucu, informatif, atau mengungkapkan emosi. Dalam menyampaikan pesan atau informasi, GIF dapat lebih efektif dan menarik dibandingkan dengan teks atau gambar statis.
Namun, GIF juga memiliki keterbatasan dan tantangan dalam desain. Pertama, GIF tidak dapat menampilkan gambar dengan kualitas atau resolusi tinggi karena jumlah warna terbatas dan mengalami kompresi yang mengurangi detail gambar.
Selain itu, GIF tidak mendukung pemutaran suara atau audio, sehingga harus dikombinasikan dengan teks atau elemen lain untuk memberikan konteks atau makna. Penggunaan GIF yang berlebihan, terlalu besar, dan terlalu cepat dapat mengganggu pengunjung. Oleh karena itu, penggunaan GIF haruslah disesuaikan dengan tujuan dan audiens.
Format SVG adalah jenis format grafis yang menggunakan teks XML (Extensible Markup Language) untuk menyusun gambar dua dimensi. Kelebihan format ini sangat cocok untuk desain web karena tidak pecah saat diperbesar atau diperkecil, ukuran filenya lebih kecil dibandingkan format lain seperti PNG atau JPG, dapat dicetak dengan kualitas tinggi, dan dapat diintegrasikan dengan CSS, JavaScript, atau animasi.
Ada dua cara untuk membuat gambar berformat SVG. Pertama, kalian bisa membuatnya secara manual menggunakan aplikasi desain grafis seperti Adobe Illustrator, Inkscape, CorelDRAW, atau Sketch. Alternatif kedua, kalian dapat mengkonversi gambar dari format lain ke format SVG melalui layanan online gratis seperti Convertio, Online-Convert, CloudConvert, atau Vectorizer.
Meskipun format SVG sangat berguna dan fleksibel untuk desain web dan grafis, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, format ini kurang cocok untuk mengedit gambar yang detail atau kompleks. Lebih baik digunakan untuk gambar sederhana dan geometris.
Kedua, tidak semua browser mendukung format SVG dengan baik, terutama browser lama atau versi lawas. Terakhir, pembuatan gambar dalam format SVG memerlukan pengetahuan tentang kode XML dan sintaks yang benar.
BACA JUGA: ALASAN KENAPA DESAINER GRAFIS SERING DIPANDANG SEBELAH MATA OLEH ORANG-ORANG
Format gambar BMP adalah salah satu format gambar raster. Format ini tidak menggunakan kompresi, sehingga ukuran filenya cenderung besar, BMP sering digunakan untuk desain grafis dengan kualitas tinggi seperti logo, ikon, atau ilustrasi. Namun, format BMP kurang cocok untuk gambar dengan banyak warna atau gradasi karena dapat memperlambat proses loading dan memakan banyak ruang penyimpanan.
Kelebihan format BMP meliputi kualitas gambar yang tidak berkurang saat diubah ukurannya, dukungan untuk berbagai kedalaman warna mulai dari 1 bit hingga 32 bit, dan kemudahan pengeditan dengan berbagai aplikasi. Namun, format BMP juga memiliki kekurangan, seperti ukuran file yang sangat besar dan tidak efisien, tidak mampu untuk mendukung transparansi atau animasi, serta kurang kompatibel dengan beberapa perangkat atau browser.
Format gambar TIFF adalah salah satu format yang sering digunakan oleh para desainer grafis untuk menyimpan dan mengedit gambar berkualitas tinggi. Format ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan format lain, seperti JPEG atau PNG.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa format TIFF cocok untuk desain:
Format gambar TIFF adalah format yang sangat cocok untuk desain grafis karena memiliki banyak kelebihan dan fleksibilitas. Namun, format ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti ukuran file yang besar dan kurang cocok untuk web. Oleh karena itu, kalian harus mengetahui kapan dan bagaimana menggunakan format TIFF dengan tepat sesuai dengan tujuan dan konteks desainnya.
BACA JUGA : MENGURAI DILEMA DESAINER GRAFIS DI TENGAH PERSAINGAN KETAT
Format PSD adalah jenis file yang digunakan untuk mengedit gambar dengan aplikasi Photoshop. Dalam format ini, gambar disimpan dalam bentuk layer yang memungkinkan pengubahan elemen-elemen gambar secara terpisah. Kelebihan format PSD antara lain menjaga kualitas resolusi tinggi tanpa kehilangan data, dapat mencetak langsung dari Photoshop, dan mendukung fitur-fitur canggih seperti channel alpha, mask, clipping paths, dan setting duotone.
Namun, perlu diperhatikan bahwa format PSD memiliki kekurangan. Ukuran filenya cenderung besar dan memakan ruang penyimpanan sehingga memperlambat proses transfer atau pembukaan file. Selain itu, format PSD hanya bisa dibuka dengan aplikasi Photoshop atau aplikasi yang mendukungnya.
Jika ingin membuka atau berbagi file PSD dengan aplikasi lain atau orang yang tidak memiliki Photoshop, formatnya perlu diubah menjadi JPG, PNG, atau GIF terlebih dahulu.
Format PSD cocok untuk desain grafis yang memerlukan editing gambar yang detail dan kompleks. Namun, untuk gambar sederhana yang mudah dibagikan atau ditampilkan di web, format JPG, PNG, atau GIF dapat menjadi alternatif yang lebih tepat. (*/)