M Bloc Design Week kembali hadir untuk memamerkan karya para desainer terpilih yang tersebar di 8 lokasi berbeda di Indonesia. Cek informasinya di sini.
FROYONION.COM - M Bloc Design Week kembali digelar! Membawa tema besar Adaptive Reuse dan bertajuk Daur Rupa, gelaran seni ini mengumpulkan para desainer, arsitektur, pengrajin produk dan busana untuk memamerkan kreativitasnya di depan publik secara serentak di beberapa kota di Indonesia.
Kota-kota tersebut di antaranya berlokasi di M Bloc Space Jakarta, Pos Bloc Jakarta, Fabriek Bloc Padang, Pos Bloc Medan, JNM Bloc Yogyakarta, Lokananta Bloc Surakarta, dan Uma Seminyak Bali yang diselenggarakan 23 September - 8 Oktober 2023.
Saat ditemui pada peresmian M Bloc Design Week 2023 di Creative Hall, M Bloc Space Jakarta, Sabtu (23/9/2023), Jacob Gatot Sura selaku co-founder M Bloc Space mengatakan bahwa tahun ini membawa isu lingkungan yang berkelanjutan sebagai tema besar.
“Daur Rupa itu tajuk dari tema besar Adaptive Reuse yang merupakan pendekatan dalam memperlakukan sebuah benda yang masih punya nilai kebaruan dan orang belum banyak tahu kalau itu masih bisa dibuat sesuatu yang baru lagi,” ujarnya.
“Kita ingin menyadarkan masyarakat terkait dengan isu lingkungan atau sustainability melalui bidang fesyen, produk, dan masyarakat awam bisa belajar dari sini,” timpalnya.
Pengunjung yang hadir diajak untuk menyelami lebih dalam isu-isu seperti sampah yang ternyata bisa diolah menjadi kerajinan yang tak hanya sedap dipandang. Namun, dapat digunakan sebagai tas, kursi, dompet, dan tentu pajangan cantik di sudut ruangan.
Ketika kami penasaran untuk bertanya siapa saja peserta pameran yang memiliki karya paling unik, menurut Jacob–hampir seluruh karya yang dipajang memiliki kreativitas serta keunikan tersendiri. Seperti halnya aneka perabot rumah tangga yang terbuat dari sampah botol plastik dan masih banyak lagi.
“Hampir semua menarik. Contohnya, karya dari Studo Onyx yang memanfaatkan limbah puntung rokok menjadi perabot rumah tangga seperti asbak, kemudian limbah botol plastik menjadi furniture. Mbak Resa dari komunitas Bantar Gebang juga membina ibu-ibu di sana untuk mengolah limbah menjadi kursi. Intinya, mereka punya keunikan masing-masing,” terang Jacob.
Saat memasuki arena pameran, mata kami tertuju kepada tulisan #madeinBantarGebang yang ternyata memuat kisah di balik kerajinan berbahan limbah tekstil dan plastik karya sosok wanita yang namanya telah dikenal dunia, Resa Boenard.
Ia tidak berkarya sendiri. Mengajak ibu-ibu dan remaja di Bantar Gebang, Resa ingin mengembangkan kreativitas mereka untuk membuat kerajinan yang mengutamakan konsep ekonomi sirkular sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Kita memberi keahlian untuk ibu-ibu dan remaja Bantar Gebang bagaimana menggunakan bahan bekas tekstil menjadi produk. Jadi, sekarang kita fokus untuk circular economy. Karena kalau kita hanya fokus di sampah juga semakin sulit untuk perputaran dana,” ucap Resa saat diwawancarai oleh Froyonion.com.
Produk-produk yang ia pamerkan di gelaran M Bloc Design Week 2023 di antaranya aneka manik-manik yang diolah dari limbah plastik hingga kursi dan bahan baku kain yang terbuat dari limbah tekstil yang sehari-harinya ia temukan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Modal kreativitas saja tidak cukup, Resa memberanikan diri untuk berkolaborasi bersama komunitas Rambah Runtah untuk saling berbagi wawasan dan keahlian dalam mengelola limbah yang bermanfaat. Berkat inilah ia bisa mengharumkan nama Bantar Gebang.
“Kok bisa ikut pameran di sini? Kebetulan, temanku dari Rambah Runtah juga pernah pameran di sini dan berkolaborasi dengan BGBJ, komunitas belajar kita di Bantar Gebang. Ketika kita lihat di Instagram, ‘Wah, ada M Bloc Design Week 2023 yang baru diadakan,’ Jadi, kita hubungi lewat DM Instagram, lalu dikurasi, eh ternyata kita lolos,” sambungnya.
Resa bercerita kepada kami soal tantangan yang dihadapi saat mendirikan komunitasnya. Satu kata sederhana bernama ‘komitmen’ menjadi tantangan bagi pribadinya–bagaimana ia dapat memanfaatkan sisa anggota yang ada untuk mengembangkan kualitas sumber daya yang dimiliki.
“Komitmen, ya. Karena terkadang ibu-ibu ini awalnya berjumlah 11 orang tapi pada kenyataannya tersisa 5 orang. Lalu saya bilang bahwa kita nggak berpatokan pada jumlah, tapi kalau yang tersisa 5 namun kualitasnya tetap terjaga, itulah yang harus kita jalani,” tuturnya.
Pada kesempatan yang baik, Resa tak menyangka bisa bersanding dengan desainer kondang seperti Oscar Lawalata. Perempuan yang dijuluki sebagai ‘The Princess of the Dump’ ini selalu menekankan prinsip berkolaborasi sehingga bisa mendapatkan keahlian dan ide-ide baru yang ia peroleh dari luar.
“Sebenarnya nggak ada referensi khusus tapi aku sering tanya ke teman-teman bahwa kita ingin menghasilkan produk yang bukan cuma, ‘Ih, kasihan, ya, produk dari Bantar Gebang?’ Jadi, aku kepengin produknya bagus dengan teknik-teknik tertentu, dan mentorku bilang bahwa collaboration is a key. Aku yang biasa bilang tentang sampah dan kemanusiaan, bertemu dengan orang-orang yang paham desain interior. Ilmu kita digabungkan dan terciptalah produk ini,“ pungkasnya.
Selain bertemu sosok inspiratif seperti Resa Boenard dari komunitas Bantar Gebang, pengunjung disuguhkan penampilan musik oleh Suar Suara, kemudian deretan gelar wicara serta lokakarya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi di sini.
Lebih lanjut, Jacob menjelaskan seluruh rangkaian acara ini benar-benar ditujukan untuk menampilkan desainer pendatang baru dan profesional melalui produk atau karya yang inovatif sehingga memunculkan potensi-potensi baru di dunia desain yang berkelanjutan.
“Kami ingin menampilkan produk yang relatif baru sehingga mereka punya peluang untuk dilihat oleh publik dan memunculkan bakat-bakat baru di bidang desain. Sesuai dengan visi M Bloc Space adalah new emerging artist, khusus bidang desain, kita bikin acara ini dan selain itu masih banyak bidang lainnya di acara-acara berikutnya,” jelas Jacob.
Sedikit bocoran untuk kalian yang ingin berkunjung ke gelaran ini, di segmen gelar wicara akan mengundang beberapa narasumber berpengalaman di bidang arsitek, desain produk, dan fesyen yang akan terbagi menjadi beberapa topik menarik untuk dihadiri.
Sejumlah lokakarya yang mengasah kreativitas juga turut menghibur pengunjung. Seperti kelas membuat keramik hingga kelas membuat karya seni rupa yang salah satunya bertujuan untuk menyadarkan isu kesehatan mental. Semuanya dapat kalian ikuti secara gratis!
Punya cita-cita untuk tampil di depan umum? M Bloc Design Week 2023 siap memfasilitasi kalian untuk mengikuti The Freeshow. Mulai dari bidang musik, komika, sastrawan, seniman, pesulap, dan profesi kreatif lainnya yang punya karya orisinal dapat tampil mulai tanggal 29 & 30 September 2023 hingga 6, 7, 8 Oktober 2023. Cek syaratnya di sini.
Tunggu apalagi? Waktunya kalian datang untuk menjadi saksi gelaran pameran desain yang peka terhadap isu lingkungan di M Bloc Design Week 2023. (*/)
BACA JUGA: ROAD TO XNATION: INDIEMARET & M BLOC XPERIENCE GELAR ‘GAMBAR BARENG INDIEMARET VOL. 2’