Banyak sekali desainer grafis Indonesia yang menghasilkan karya menarik dan berkualitas. Beberapa di antaranya bahkan telah go international dan mendunia.
FROYONION.COM - Seni desain grafis adalah seni visual yang memanfaatkan gambar, teks, dan simbol untuk menciptakan pesan yang komunikatif dan memiliki nilai estetika.
Desainer grafis menjalankan peran penting di berbagai industri, termasuk periklanan, penerbitan, desain web, serta pengembangan game.
Indonesia memiliki sejumlah desainer grafis berbakat yang telah meraih pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional. Mari kita bahas beberapa desainer grafis terkenal di Indonesia beserta karya-karya luar biasa yang mereka hasilkan.
Rini Sugianto merupakan seorang seniman grafis perempuan, meraih kesuksesan setelah belajar animasi dan visual effect di Academy of Art University, San Fransisco, Amerika Serikat.
Ia kemudian bekerja di WETA Digital, perusahaan visual efek terkemuka di Selandia Baru setelah lulus.
Berkat bekerja diperusahaan tersebut Rini Sugianto terlibat dalam beberapa karya besar diantaranya adalah :
BACA JUGA: 5 LAMAN INI BIKIN PROSES DESAINMU JADI MUDAH
Yolanda Santoso, yang lahir di Jakarta pada bulan Februari 1978, adalah perempuan Indonesia yang mencapai prestasi gemilang dalam seni di tingkat internasional.
Sejak masa sekolah dasarnya di Don Bosco Jakarta, Yolanda, atau biasa dipanggil Yo, telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang seni.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Yo pindah ke Singapura bersama orangtuanya, di mana dia semakin memantapkan pilihannya untuk mengejar karir di dunia seni.
Pada tahun 2006, Yolanda mendirikan Ferroconcrete di Los Angeles. Perusahaan ini sekarang diakui sebagai salah satu pemimpin dalam desain grafis di Amerika Serikat, terutama dalam bidang branding dan desain grafis bergerak.
Ferroconcrete telah sukses bekerja sama dengan berbagai perusahaan terkemuka di Amerika Serikat, seperti Pinkberry, Echo, First Blush dan TNT.
Karya-karya lain yang mengesankan dari Yo Santosa meliputi:
Chris Lie, ilustrator dan komikus asal Solo lahir pada 5 September 1974. Setelah studi arsitektur di ITB, Chris bekerja di proyek Monumen Garuda Wisnu Kencana.
Namun, ketidaknyamanannya dalam bidang tersebut menginspirasinya mendirikan studio komik, Bajing Loncat.
Setelah sukses di Jakarta International Art Festival pada 2001, Chris pindah ke Singapura sebagai Exhibition Designer, memenangkan tiga kompetisi gambar dan ilustrasi.
Dengan beasiswa Fullbright, Chris melanjutkan studi di Savannah College of Art and Design, serta magang di Devil's Due Publishing di Chicago.
Terlibat dalam proyek GI Joe dari Hasbro, Chris menciptakan desain yang memenangkan hati Hasbro, membawanya terlibat dalam berbagai proyek Devil's Due. Setelah kembali ke Indonesia, Chris mendirikan Caravan Studio di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Karya-karya lain yang mencuat dari Chris Lie mencakup:
Henricus Kusbiantoro, lahir di Bandung pada 1973, meraih pendidikan dasar desain di Universitas Trisakti Jakarta sebelum fokus pada desain grafis di Seni Rupa ITB.
Setelah tiba di New York pada 1998 dengan beasiswa ASIA Help, ia menekuni ilustrasi dan desain grafis di Pratt Institute dan Pushpin Studio.
Pengalaman profesionalnya meliputi bekerja di Chermayeff & Geismar, Wolff Olins, Landor San Francisco, hingga Siegel+Gale New York.
Henricus Kusbiantoro terkenal karena merancang beberapa logo yang sangat prestisius, termasuk untuk acara bergengsi seperti The Emmy Award, Japan Airlines, Guggenheim Foundation, dan Food Network Channel.
Selain merancang logo untuk lembaga dan perusahaan terkenal, Henricus juga aktif dalam membuat logo untuk event-event besar.
Beberapa contohnya mencakup Global Aids Campaign untuk Bono U2, "Make it Matter" Hewlett Packard, Piala Dunia American Football, dan Samsung Beijing 2008.
BACA JUGA: YUK, KULIK 8 TREND GRAPHIC DESIGN DI 2023
Bayu Santoso, dikenal sebagai Bayo Gale, adalah seorang desainer grafis dengan prestasi luar biasa. Lahir dalam keluarga sederhana di Sleman, Yogyakarta, Bayu memiliki keberanian untuk berpartisipasi dalam kontes desain grafis internasional.
Meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana, Bayu meraih keberhasilan besar pada usia 19 tahun dengan memenangkan kontes desain album "V" dari band terkenal Maroon 5.
Prestasi ini diraihnya saat masih menjalani studi di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta.
Dalam desain cover album "V"-nya, Bayu menggabungkan konsep unik dengan memadukan unsur barat dan ornamen nusantara.
Kreativitasnya tercermin dalam gambar wajah harimau dan motif "V" yang mencolok, memberikan visualisasi yang menarik untuk album dengan lagu "Animals" sebagai hits-nya.
Prestasinya tidak berhenti di situ, Bayu terus meraih kesuksesan dengan kemenangan dalam kontes desain grafis yang diadakan oleh musisi Amerika, yakni Billy Joel.
Dengan demikian, Bayu Gale menjadi salah satu desainer grafis muda yang mencuri perhatian dunia internasional melalui karyanya yang kreatif dan berprestasi.
Selain kelima desainer grafis di atas, masih ada banyak desainer grafis berbakat lainnya di Indonesia yang telah mencapai sukses di tingkat nasional dan internasional.
Berikut adalah beberapa di antaranya adalah Ismail Basuki, Adi Syaf, Ardian Syaf, Aji Prasetyo, Guntur Nugraha, Ika Natassa, Ipung Kurniawan, Joni Anwar, Made By Folk, Muhammad Taufiq, Nindya Prameswari, Pandu Laut Nusantara, Purwadhika Yudha, Rizki Ridho, Studio Aksara, dan Widi Nugroho.
Desainer-desainer grafis tersebut telah memberikan kontribusi berharga dalam berbagai industri, seperti periklanan, penerbitan, desain web, pengembangan game, dan industri kreatif lainnya. Mereka telah membuktikan bahwa desain grafis Indonesia mampu bersaing ditingkat global.
Beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari para desainer grafis Indonesia yang sukses adalah:
Jangan pernah berhenti belajar dan berlatih jika kalian ingin meraih impian kalian dalam dunia desain grafis. Kesuksesan akan selalu beriringan dengan dedikasi dan usaha keras. (*/)