Seperti kehidupan, ternyata bekerja di creative agency enggak selalu mulus alias ada aja suka dan dukanya. Selengkapnya, baca di sini, Civs!
FROYONION.COM - Bekerja di creative agency memang pamornya sedang naik saat ini. Alasannya karena lingkungan kerja yang fleksibel dan asyik. Apalagi, bebas pakai baju apa aja biar terlihat nyentrik.
Tentu, hal ini juga jadi pilihan karir lo kan, Civs? Namun, yang namanya kehidupan, pasti ada suka dukanya. Sama halnya seperti bekerja di creative agency. Hehehe.
Buat lo yang masih awam dan bingung, sebenarnya creative agency itu apa sih? Apa benar kerjaannya cuma bikin konten, apalagi mejeng pakai outfit yang bebas sesuka hati?
Mengutip situs Marketz.id, creative agency adalah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan strategi kreatif yang bertujuan untuk membantu bisnis suatu klien.
Umumnya, dalam suatu creative agency terdapat beberapa struktur kerja yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan. Ada divisi account executive, desain kreatif, media, area produksi, riset dan pemasaran, konsultan pasar dan lainnya.
Namun, soal ciri khas anak creative agency yang sehari-harinya selalu pakai outfit alias busana yang kece. Memang ada benarnya juga sih. Apalagi ditambah suasana kerja yang nyaman. Pantas aja jadi daya tarik anak muda buat bekerja di sini.
Bekerja di creative agency itu bukan cuma hal yang terkait perasaan suka aja, tapi perasaan duka juga kerap dirasakan. Misalnya, lewat video TikTok menunjukkan pekerja creative agency yang sering diburu ide konten tiada henti.
Biar lo makin paham seperti apa suka duka bekerja di creative agency. Di bawah ini, gue beberkan secara jelas yang dapat mempersiapkan diri lo lebih matang sebelum terjun sebagai anak creative agency, Civs!
1. RELASI KERJA MAKIN LUAS
Lo pengen menjalin relasi kerja yang luas? Ya creative agency tempatnya. Bayangkan, lo akan bertemu rekan kerja yang berasal dari latar belakang dan juga posisi yang berbeda.
Jadi, enggak heran kalau nantinya lo mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga dari mereka. Sebab, hal ini juga yang akan lo rasakan ketika menjalin dengan klien lama dan kedepannya bisa membuka lebar peluang karir di masa depan. Asyik, kan?
2. JAM KERJA YANG FLEKSIBEL
Menurut pengalaman gue, kebanyakan creative agency itu menerapkan jam kerja yang fleksibel. Misalnya, lo bebas masuk kerja di jam berapa aja, asalkan masih dalam keadaan yang wajar dan enggak kebablasan.
Namun, sekarang pola kerja remote menjadi tren dan berdampak terhadap fleksibilitas kerja yang dapat dilakukan di mana aja. Tentu, hal ini jadi kabar gembira bagi lo yang ingin bekerja di creative agency.
3. MENGASAH POLA PIKIR KREATIF
Namanya juga creative agency, enggak lengkap kalau kemampuan dan pola pikir kreatif enggak terasah di sini. Jadi, lo juga perlu memiliki inisiatif dan daya kreativitas tinggi untuk mendukung pekerjaan lo.
Enggak usah khawatir, ada banyak rekan kerja yang siap membantu lo untuk bersama-sama mengasah pola pikir kreatif. Biasanya, mereka akan mengajak lo untuk brainstorming dan melakukan riset supaya bisa mendapatkan ide-ide kreatif.
4. BYE BYE SERAGAM KERJA
Setuju, ya? Mayoritas creative agency yang ada di Indonesia itu membebaskan pekerjanya dalam mengenakan pakaian untuk dipakai bekerja. Jadi, enggak ada istilah peraturan saklek pemakaian seragam kerja di hari-hari tertentu.
Perihal seragam kerja, biasanya sebagian creative agency sampai ada yang menetapkan untuk memakai busana kerja unik, lho. Misalnya, mengenakan aneka kostum yang bertepatan dengan momen helloween atau pakai baju khas daerah. Wah seru nih!
1. WAKTU KERJA JADI ENGGAK TETAP
Ada benarnya juga waktu kerja yang fleksibel, malah jadinya enggak tetap. Kemungkinan terbesar, lo bakal sering untuk melakukan overtime alias lembur. Hal ini juga mengingat siklus bekerja di creative agency yang begitu padat.
Sebaiknya, kesampingkan ego dan mindset tentang jam kerja nine to five. Soalnya, bisa jadi malah nine to nine. Waduh! Walaupun begitu, tetap kerjakan tugas lo secara satu per satu, biar enggak numpuk.
2. RENTAN MENGALAMI CREATIVE BLOCK
Fakta kedua ini, tentu lo rasakan juga sebagai pengabdi creative agency, ya kan Civs? Sebagai pekerja kreatif, kita memang rentan mengalami creative block alias buntu ide. Belum kelar yang satu, eh ada tambahan ide konten untuk campaign berikutnya.
Oleh karena itu, lo bisa meminimalisir buntu ide dengan cara-cara yang menyenangkan. Contohnya, ya istirahat sejenak. Cukup jalan-jalan menikmati pemandangan sekitar juga sudah bisa membuat mood lo baik lagi. Dijamin, ada aja idenya!
3. SERING DIKIRA PUNYA BANYAK BEBAN
Sabar-sabar. Stereotipe orang awam terhadap pekerja creative agency seperti lo kemungkinan ada aja: dikira punya banyak beban karena tekanan kerjanya yang super duper tinggi dan revisi dari klien yang tak kunjung berhenti.
Belum lagi lo harus senantiasa berpikir kreatif untuk memberikan ide-ide yang dapat membantu campaign suatu klien atau perusahaan. Kalau sudah begini, saatnya lo mengasah untuk memiliki kepribadian yang kuat dan mudah menerima kritik.
4. SOAL BESARAN GAJI YANG SEMAKIN SENSITIF
Sebagian orang berpikir kalau gaji yang dimiliki pekerja creative agency itu tinggi-tinggi. Minimal sedikit di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) atau paling hoki ada yang sampai 2 digit.
Makanya, semakin kesini generasi muda yang ingin berkarir di industri kreatif Indonesia macam creative agency sudah berani lho menawarkan gaji yang tinggi saat mereka interview lamaran kerja.
Padahal, kalau lo tanyakan hal ini kepada mereka, kemungkinan menjadi sesuatu yang sensitif karena beberapa pekerja creative agency enggak semuanya memiliki gaji yang tinggi, ada pula yang digaji di bawah UMP terlebih perusahaan yang baru berdiri.
Melalui tulisan ini, semoga memberikan sedikit gambaran untuk lo yang ingin berkarir di creative agency. Dan bagi lo yang sekarang sedang berkarir di sini, tetap semangat dan selalu asah kemampuan lo biar siap menghadapi situasi apapun, ya!
Jadi, creative agency impian lo apa nih, Civs? (*/)
BACA JUGA: MEMBONGKAR MITOS-MITOS YANG ADA DI INDUSTRI KREATIF