Salah satu hal yang paling bikin kreator konten YouTube menyerah – kehilangan jumlah penonton. Kalo udah begitu apakah nyerah jadi jalan satu-satunya? Atau ada cara lain untuk menyelamatkannya?
FROYONION.COM - Agak munafik kalo ada yang bilang jadi kreator konten ini nggak perlu mikirin jumlah followers, subscribers, dan watch time.
Ya karena bagaimanapun, jumlah ketiga hal itu seringkali menjadi cerminan atas kerja keras sang kreator. Tengok saja kanal YouTube Froyonion yang ada sejak tahun 2017.
Sebelum mencapai lebih dari 500 ribu subscribers, kita pernah mengalami masa-masa ditonton sama 50 orang aja.
Butuh eksperimen berulang-ulang dan waktu bertahun-tahun sampe akhirnya tercapai angka segitu. Walau angka bukan segalanya, tapi tetep aja sedih ya kalo jumlah subscriber dan penonton menurun.
“Kalo udah begini, apa mending nyerah aja ya? Kayaknya jadi kreator konten bukan jalan gue deh..”
Mungkin jalan itu yang paling sering kepikiran kalo tertampar kenyataan. Tapi ternyata, masih ada cara lain kok yang bisa diusahakan untuk tetep berkarya: REBRANDING!
BACA JUGA: YOUTUBE SPILL CARA ATUR STRATEGI BIKIN KONTEN BUAT PEMULA: DIJAMIN SEMUA ORANG BISA!
Ada beberapa indikator yang menandakan bahwa seorang kreator konten harus segera rebranding kanal YouTube-nya.
Keenam indikator ini sebenernya bukan hal yang mengejutkan banget kalo kreator konten rajin mantengin data dari YouTube analytics dan masukan dari penonton. Pasalnya, jumlah penonton, watch time, hingga subscribers yang menurun bisa disebabkan dari ketidaksinambungan antara keinginan penonton dengan konten yang lo suguhkan.
Sederhananya penonton pengen nonton A tapi lo bikin konten B. Mungkin masih ada yang nonton, tapi nggak sebanyak peminat konten A.
Contohnya, sekarang orang lagi rame-rame ngefavoritin konten video podcast. Alhasil kanal YouTube yang menyuguhkan konten podcast bakal laku keras. Di sisi lain, kanal YouTube yang menyuguhkan konten vlog – yang 5 tahun lalu jadi favoritnya banyak orang – jadi kurang diminati lagi.
BACA JUGA: SPILL TIPS JADI YOUTUBER ALA YOUTUBE-NYA LANGSUNG: ANTI GAGAL-GAGAL CLUB!
Shifting atau pergeseran minat penonton ini harus bisa ditelaah dengan kepekaan sama masing-masing kreator konten. Kepekaan ini bisa didapatkan dengan konsisten ngikutin tren, nganalisis data dari analytics, dan rajin bacain komentar penonton. Jadi kalo lo ngeliat ada kreator konten yang selalu keep up with the trend, bukan ujug-ujug dia jago ya.
Kalo lo lagi mengalami penurunan, coba deh evaluasi. Apakah konten lo kurang up to date? Atau lo merasa udah riding the wave banget tapi tetep aja hasilnya nggak memuaskan?
Nah, kalo gitu kita coba liat lagi indikator-indikator lainnya. Seperti dikaitin sama gosip yang enggak-enggak. Gue pribadi nggak menyarankan untuk bikin konten kontroversial demi viral ya. Tapi kalo amit-amit lo tertimpa musibah kek begitu, nggak ada salahnya melakukan rebranding.
Karena pada akhirnya ketika lo memutuskan untuk jadi kreator konten, opini netizen sedikit-banyak akan berpengaruh bukan?
Rebranding yang dimaksud nggak serta-merta nutup channel YouTube dan bikin channel YouTube baru. Bisa dimulai dengan mengubah topik yang lo bahas dalam video, treatment konten yang lebih segar, atau sesimpel mengubah tampilan dashboard YouTube lo.
Langkah apa yang paling bijak, lagi-lagi itu bergantung ke kondisi lo masing-masing sebagai kreator konten ya. (*/)