Creative

NGGAK PERLU ANARKIS, CARA KREATIF UNJUK RASA BAGI MAHASISWA

Sebagai anak muda kreatif udah nggak zaman menyalurkan aspirasi dengan cara yang anarkis di jalan. Berikut cara kreatif yang bisa lo lakukan, Civs.

title

FROYONION.COM - Aksi demo mahasiswa belakangan ini sempat beberapa kali terjadi pada beberapa daerah di Indonesia. Para mahasiswa ramai-ramai menyuarakan aspirasi mereka untuk menolak kenaikan harga BBM.

Tapi sangat disayangkan Civs, namanya aksi unjuk rasa ada saja yang berujung dengan tindak anarkis hingga merusak fasilitas umum.

Hal ini udah jadi kayak pemandangan umum yang pasti ada dalam setiap aksi yang dilakukan.

Padahal sebagai anak muda kreatif, apalagi dengan label mahasiswa yang diharapkan menjadi agent of change, unjuk rasa para mahasiswa seharusnya bisa dilakukan dengan cara yang lebih kreatif. Tidak hanya asal demo dan berbau anarkis biar terlihat keren dan nyari atensi.

Lalu, apakah aksi penyampaian aspirasi harus turun ke jalan dengan tindakan yang brutal dan anarkis? Atau ada cara lain yang bisa dilakukan, Civs?

Menyuarakan pendapat dapat dikomunikasikan dengan cara yang kreatif seperti berikut ini. 

MENULIS DI MEDIA SOSIAL

Sebagai anak muda yang terpelajar dan calon sarjana, seharusnya dalam mengemukakan aspirasi bisa dengan cara yang kreatif dan terpelajar, misalnya melalui media menulis.

Menulis merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan kritik terkait masalah yang ingin disampaikan.

Selain itu, lo juga bisa menulis dan memberikan pendapat secara runut, dan tentunya akan lebih diterima sehingga bisa disebarluaskan. Apalagi pasti akan lebih mudah melakukan hal kreatif ini menggunakan media sosial yang lo punya.

Seperti kutipan dari seorang sastrawan terkenal Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

Begitu juga dalam hal mengemukakan pendapat. Sebagai anak muda kreatif, tulisan adalah media yang bisa lo gunakan buat menuangkan gagasan dan pendapat tentang isu tertentu. 

Selain itu, lo juga bisa memberikan pendapat dan gagasan dengan lebih runtut dan sistematis. Dengan menyuarakan gagasan melalui tulisan, memungkinkan pendapat lo bisa dibaca, diterima dan disebarkan secara lebih luas.

Namun, meski media sosial bisa terbilang bebas, lo tetap perlu memperhatikan aspek kritis, logis, dan sistematis. Jangan sampai lo nulis asal-asalan dan hanya menulis berdasarkan prasangka, tanpa adanya bukti yang jelas.

Pernah dengar ungkapan ‘pena lebih tajam daripada pedang?’ Ungkapan ini menggambarkan bagaimana tulisan dapat lebih efektif daripada aksi fisik sekalipun.

Selain itu, gagasan dan pemikiran yang lo sampaikan akan terdokumentasikan dengan baik. Seperti kutipan dari buku Anak Semua Bangsa karangan Pramoedya, dengan menulis, "suara kamu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari".

CAMPAIGN DI MEDIA SOSIAL

Di era yang serba digital ini, memanfaatkan kampanye di media sosial merupakan cara yang ampuh untuk menyuarakan aspirasi dengan cara yang kreatif. Salah satunya dengan membuat konten dan menjadikannya viral. 

Seperti yang beberapa waktu lalu pernah dilakukan oleh BEM UI (Universitas Indonesia). Mereka membuat konten sindiran di TikTok yang akhirnya justru membuat banyak orang lebih tau dan peduli terhadap kasus yang sedang hangat.

(Sumber foto: @BEM UI : TikTok)
(Sumber foto: @BEM UI : TikTok)

Setidaknya dengan adanya konten seperti ini menjadikan platform media sosial yang ada menjadi lebih bermanfaat. Dan menyebarkan kabar yang selama ini mungkin ditutup-tutupi.

FESTIVAL MUSIK

Melalui seni lo juga dapat menyalurkan pendapat dan gagasan dengan lebih menarik. Terkadang seni bisa menjadi bahasa virtual yang lebih cepat dipahami ketimbang melalui jalur yang lebih formal. Contohnya seperti lagu-lagunya Iwan Fals tentang kritik sosial lebih mengena di masyarakat.

Lo juga bisa menyelenggarakan festival seni yang diisi dengan rangkaian acara yang kreatif. Mulai dari pemutaran film, pementasan musik, pameran foto, hingga diskusi dengan tema yang sesuai dengan isu yang sedang terjadi.

Melalui festival seni pula, lo bisa mengekspresikan pendapat dan gagasan secara lebih luas. Ketimbang menyuarakan gagasan dengan cara-cara konvensional, anak muda harus bisa berkreasi dan mengemas persebaran gagasan dan pendapat secara lebih kreatif dan atraktif.

Dengan menggelar festival musik, lo bisa mengumpulkan banyak massa dengan cara yang lebih elegan, daripada hanya turun ke jalan dan berteriak-teriak, serta membakar ban.

Melalui acara yang dikemas dengan bentuk festival, gagasan dan pendapat bisa disalurkan secara lebih efektif melalui musik dan penampilan yang disajikan. Selain itu, mengutarakan pendapat melalui festival musik juga bisa lebih efektif karena akan mendorong massa yang punya keresahan yang sama buat bergabung.

Dengan menggabungkan keresahan dengan musik. Anak muda pun nggak akan mudah bosen dan capek jika dibandingkan hanya dengan aksi demonstrasi biasa. Melalui festival musik pula, gagasan bisa disuarakan dengan cara yang lebih asyik dan kreatif.

Seperti dalam aksi kamisan yang sering dilakukan di depan istana merdeka, mereka sering mengundang para musisi untuk ikut bergabung bersama menyuarakan aksi. Seperti dalam video ini mereka mengajak Hindia.

(Sumber foto: https://youtu.be/6gvFCir3mZM)
(Sumber foto: https://youtu.be/6gvFCir3mZM)

Gimana Civs, banyak sebenarnya cara kreatif yang bisa dilakukan oleh anak muda untuk menyuarakan aspirasi dengan kreatif. Tanpa anarkis dan merusak fasilitas umum. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Irfan Kusbiantoro

Warga sipil biasa yang kebetulan menjadi mahasiswa sastra arab tapi selalu merasa salah jurusan