Makin banyaknya web series di Indonesia membuat gua bertanya mengenai keberadaan sinetron di Indonesia. Mampukah web series mengalahkan kepopuleran sinetron di Indonesia?
FROYONION.COM - Sepanjang tahun 2022 ini, kita udah cukup banyak disuguhi oleh berbagai tontonan berkualitas. Sebagai contohnya yaitu Ngeri-Ngeri Sedap, yang sukses menjadi film Indonesia yang dipilih oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia 2022 untuk mengikuti Academy Awards yang berlangsung Maret 2023 nanti.
Sayangnya, untuk menikmati tontonan berkualitas seperti Ngeri-Ngeri Sedap, kita sebagai penonton dipaksa untuk menunggu film-film bioskop yang memang memiliki waktu produksi cukup lama. Dan alternatif tontonan Indonesia yang cukup mainstream di era sekarang, ya cuma sinetron.
Lo pastinya sepakat Civs, kalau nyatanya sinetron Indonesia masih jauh dari kata bagus. Yes, memang selalu ada peningkatan dan lain sebagainya, tapi nyatanya sebagai anak muda, kita pastinya sepakat bahwa sinetron di Indonesia masih jauh dari kata bagus.
Tapi dengan perkembangan era digital di Indonesia, perlahan muncul alternatif tontonan baru untuk masyarakat Indonesia. Tontonan tersebut adalah web series.
Sesuai namanya, web series adalah sebuah tontonan film yang memiliki beberapa episode yang ditayangkan di internet melalui berbagai platform seperti Netflix, VIU, Disney Hotstar, Vidio, dan lainnya.
Untuk formatnya sendiri, web series sebenarnya memiliki kesamaan dengan sinetron. Kedua sama-sama merupakan film yang memiliki beberapa seri. Yang menjadi pembeda, dari awal kita sudah tau di episode berapa cerita dari web series itu berakhir. Berbeda dengan sinetron yang, kita ga akan pernah tahu kapan sinetron tersebut akan berakhir.
Tercatat, dari data yang gua ambil dari Wikipedia. Sejak Januari 2022 terdapat kurang lebih 86 web series Indonesia yang sudah diproduksi dan juga tayang di berbagai platform web series.
Dari banyaknya web series yang telah tayang. Gua pun bertanya-tanya, apakah bisa web series menyaingi atau bahkan melengserkan posisi sinetron sebagai tontonan masyarakat Indonesia?
Dari pertanyaan tersebut gua pun mencoba mencari mengenai berbagai keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh web series. Well, apa saja keunggulan tersebut?
1. VARIASI GENRE YANG LEBIH BERAGAM
Keunggulan pertama yang dimiliki oleh web series yang bisa menggantikan posisi sinetron adalah mengenai genre yang mereka tawarkan.
Karena gini, umumnya sinetron-sinetron yang tayang di Indonesia selalu mencoba membawakan genre yang mudah untuk dibawakan dan pastinya erat dan ramah dengan masyarakat Indonesia.
Dan genre tersebut adalah percintaan.
Ga bisa dipungkiri, mau dibalut apapun sinetron tersebut, plot utamanya selalu akan membahas mengenai percintaan. Sehingga, kita sebagai penonton pun dipaksa untuk menikmati genre yang sama di tiap sinetron.
Dan ketika kita bosan dengan genre yang sama, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah menonton bioskop, yang notabenenya ga selalu tayang setiap minggu. Dan dari adanya keresahan inilah web series hadir menjadi solusi.
Web series menawarkan berbagai genre untuk penontonya. Sebagai contoh, buat lo yang mau menonton web series bertemakan action lo bisa menonton “Serigala Terakhir 2”. Buat lo yang mau menonton genre komedi lo bisa menonton “Drama Ratu Drama”.
Singkatnya, lo bisa menonton web series dari berbagai genre, dan hal inilah yang menjadi jawaban dari monotonnya genre yang diberikan oleh sinetron.
Dan dengan banyaknya variasi genre yang diberikan, cangkupan penonton pun akan makin meluas. Kita sebagai anak muda yang udah mulai bosan dengan kisah percintaan anak Kepala Desa dengan bos dari kota pun akhirnya memiliki tontonan dengan variasi cerita yang lebih beragam.
2. ALUR CERITA YANG JELAS
Salah satu alasan gua males sinetron adalah karena alurnya yang benar-benar absurd. Misalnya gini, seringkali di sebuah sinetron ketika tujuan utama tokoh utama tercapai dan sudah seharusnya cerita selesai, seringkali diciptakan situasi yang mengada-ngada yang seakan-akan memaksa jalan cerita harus terus dilanjutkan.
Alasan hal tersebut dilakukan ya simpel, karena rating dari sinetron tersebut lagi tinggi-tingginya.
Jadi sebisa mungkin sinetron tersebut terus dipertahankan jam tayangnya. Mau alurnya jadi absurd dan berantakan ya ga masalah, setidaknya rating tetap aman.
Dan untungnya, hal ini ga terjadi ke web series. Untungnya alur cerita dari web series dari awal udah jelas. Jadi ga ada tiba-tiba karena rating lagi tinggi, cerita bisa berubah di tengah jalan. Ya ga akan bisa.
3. AKTOR BERKELAS
Keunggulan lain dari web series adalah dari aktornya. Jika kita biasanya melihat Reza Rahadian, Refal Hady, Putri Marino, dan lain sebagainya di layar bioskop, melalui web series kita pun bisa menyaksikan mereka.
Berbeda dengan sinetron yang umumnya menggunakan aktor-aktor yang emang spesialisasinya di sinetron, web series justru mengambil aktor-aktor yang emang udah sering tampil di film-film box office Indonesia.
Dan jelas, salah satu daya tarik dari sebuah tontonan adalah aktor yang terlibat dalam tontonan tersebut.
Ketika kita bisa melihat nama-nama besar beradu akting di sebuah web series tentunya daya jual yang diberikan akan jauh lebih besar jika dibandingkan aktor-aktor yang hanya terbiasa beradu akting di sinetron.
Bukan bermaksud untuk merendahkan aktor-aktor sinetron, tapi rasanya kredibilitas seseorang sebagai aktor ya emang bisa kita nilai dari film apa yang mereka bintangi kan?
Terlebih, seringkali sinetron-sinetron mengambil cast hanya berdasarkan kepopuleran yang mereka miliki guna menaikan rating dari sinetron tersebut. Jadi, seringkali akting yang mereka tunjukan ga maksimal dan cenderung merusak sinetron tersebut.
4. LINGKUP PENONTON YANG LEBIH LUAS
Keunggulan lain dari web series adalah lingkup penonton yang lebih luas dibandingkan dengan sinetron.
Sekarang gini, berapa banyak anak muda yang ikut menonton Ikatan Cinta; gak banyak kan?
Nyatanya, rata-rata penonton dari sinetron adalah orang dengan umur yang notabenenya sudah tua. Atau orang-orang yang ga terlalu mengenal dengan internet. Ya, simpelnya orang tua kita lah Civs.
Dan ini hal yang wajar, karena dari dulu satu-satunya tontonan yang disuguhkan untuk mereka selain film bioskop ya sinetron.
Beda dengan anak-anak muda yang lebih eksplor dengan hal-hal baru. Makanya, banyak penonton dari web series berasal dari anak-anak muda yang memang memiliki akses internet. Dan bukan berarti anak-anak muda doang yang bisa nonton web series, para orang tua pun sekarang banyak yang ikut serta menonton web series.
Salah satu web series yang sukses menarik hati para orang tua adalah “Layangan Putus.” Selain karena ceritanya yang mengangkat mengenai kehidupan rumah tangga, adanya peranan Reza Rahardian sebagai idola masyarakat pun menjadi alasan mengapa akhirnya para orang tua ini ikut tertarik untuk menonton web series.
Dari sini kita bisa tarik kesimpulan, bahwa nyatanya dibandingkan sinetron, web series punya lingkup penonton yang lebih luas. Dan lingkup penonton yang lebih luas ini pun bisa terjadi karena adanya variasi genre yang beragam juga.
Ketika akhirnya orang-orang udah bosan dengan cerita sinetron yang gitu-gitu aja, pasti nantinya akan ada waktu buat mereka untuk mencoba menonton web series asli Indonesia.
Pertanyaan terakhir adalah, mampukah web series menggusur kepopuleran sinetron? Tentunya bisa.
Tapi apakah kehadiran sinetron akan menghilang dengan adanya keberadaan web series? Ya nggak juga.
Karena gini, kita sama-sama tahu kalau nyatanya ga semua orang bisa mengakses internet. Sedangkan salah satu jalan terbesar untuk menonton web series yang melalui akses internet.
Sejatinya, baik web series maupun sinetron ya emang udah punya pasar tersendiri. Bagus dan jeleknya sebuah cerita ya emang preferensi tiap orang. Tapi seenggaknya, dari nilai produksi, buat gua pribadi web series memiliki produksi yang lebih baik dari sinetron.
So, selagi memang satu-satunya alternatif tontonan hiburan lo adalah sinetron, yaudah tonton aja selagi itu menghibur diri lo. Tapi, nanti ketika akhirnya lo bisa mengakses internet, ya ada baiknya lo mencoba memperluas alternatif atau preferensi tontonan lo ke web series. (*/)