Kemarin pada hari Minggu (26/11/22) sepatu Compass asal kota Bandung ini resmi merilis kolaborasi teranyarnya dengan Boy Pablo. Para fans, kaum mendang-mending, hingga joki-jokian berebut untuk dapetin koleksinya. Lo juga nggak, Civs?
FROYONION.COM - Mana nih yang ngaku-ngaku pecinta sepatu lokal, kalian udah tau belum kalau sepatu Compass ngajak artis internasional untuk kolaborasi dalam koleksi terbarunya?
Yak, kemarin pada hari Minggu (26/11/22) sepatu Compass asal kota Bandung ini resmi merilis kolaborasi teranyarnya dengan Boy Pablo. Itu loh, Civs, doi adalah musisi asal Norwegia yang dikenal dengan lagunya yang berjudul Sick feeling.
Makin hari makin banyak aja brand sepatu lokal yang mengembangkan sayapnya dengan melakukan berbagai kolaborasi. Tentunya ini udah bukan hal yang aneh, tapi coba deh kalian hitung ada berapa yang berhasil kolaborasi bareng artis luar?
Aji Handoko, yang sekarang menjabat sebagai Chief Executive Officer Compass, pernah mengaku dalam sebuah wawancara bahwa selain pasar Indonesia yang udah jelas jadi fokus utamanya, mereka sedikit-demi sedikit ingin menyentuh kawasan Asia hingga nantinya mencoba masuk ke dunia global.
Makanya bagi Compass, kolaborasi internasional ini bukan yang pertama kalinya dilakukan, Civs.
Sebelumnya, Compass pernah menggandeng Tame Impala – band asal Australia di tahun 2021 dan brand streetwear asal Jepang – fxxingrabbits pada awal tahun 2022. History ini yang mungkin membuat mereka akhirnya berani mengambil langkah selanjutnya dengan berkolaborasi sama Boy Pablo.
Pernah bertandang ke Indonesia di tahun 2019 untuk tur asianya, bisa dibilang project ini jadi project pertama Nico (panggilan akrabnya) bekerja sama dengan brand Indonesia. Walaupun ia pernah terlihat memakai sepatu keluaran Jovem Studio bersama Baskara Rizqullah alias Basboi. Namun, kejadian itu bisa dibilang nggak disengaja dan nggak bisa juga disebut sebagai kolaborasi.
Nico sendiri udah pernah ngasih aba-aba lewat postingannya yang terlihat menggunakan sepatu milik Compass pada Oktober lalu. Dari spoiler itu, kita bisa lihat kalau perpaduan outfit-nya dengan sepatu Compass jadi matching banget tanpa perlu menghilangkan ciri khas doi.
Dari situ, mulai deh kolom komentarnya dibanjiri antusiasme fans Indonesia. Bisa kebayang dong kira-kira seheboh apa war yang terjadi di hari Minggu kemarin.
Dalam instagram stories-nya, Aji terang-terangan bercerita kalau di tiap kolaborasinya, Compass selalu mencoba merumuskan ide dari hal-hal yang lekat dengan sekitarnya terlebih dulu. Contohnya seperti kolaborasi ini yang datang dari tim internalnya karena sering mendengarkan lagu-lagu sang artis, Boy Pablo.
Ia juga mengaku kalau proses kerja sama ini bisa dibilang cukup simpel hingga akhirnya diputuskan bahwa selain sepatu, Compass juga menambah beberapa item seperti kaos kaki, kupluk, t-shirt, hingga topi yang dirilis eksklusif hanya di Indonesia.
Gue sendiri merasa barang-barang ini menggambarkan Nico banget dan nggak heran kalau akhirnya banyak fans doi yang rela menghabiskan uang gajiannya.
Setelah bersama-sama melewati proses berpikir kreatif yang nggak mudah, dalam kolaborasi ini Aji memutuskan untuk mengadopsi konsep 5 video klip Boy Pablo dari album Wachito Rico dan diberi tajuk “WHICH PABLO ARE YOU TODAY?”
Konsep ini lalu disederhanakan menjadi sebuah “Diary” dalam medium sepatu. Supaya lebih mendukung, Compass juga menambahkan emblem 5 ekspresi berbeda dari Nico yang bisa ditempelkan di lidah sepatu. Harapannya sederhana tapi cukup bermakna, agar sepatu ini bisa mewakili perasaan tiap orang yang memakainya.
Nico sampai ikut menjelaskan kembali dalam postingan instagramnya, kalau ide ini dibuat agar setiap orang bisa memahami dan menerima diri mereka, termasuk dengan berbagai perasaan, pikiran, dan suasana hati yang dialami tiap harinya.
Nah, itu kalau dari segi konsep. Terus gimana proses dalam pemilihan desainnya?
Lagi-lagi, Aji membawa kita untuk mengerti apa sih makna dari setiap detil yang ada dalam sepatunya bersama Boy Pablo kali ini.
Ia mencoba memasukkan beberapa identitas Boy Pablo ke dalam sepatu Compass yang bertipe retrograde basic ini, salah satunya gambar api yang ada pada strap gitar. Terus, ada juga penambahan grafis bintang yang diambil dari logo Boy Pablo.
Walaupun penempatannya kelihatan random, tapi diakui Aji kalau bagian ini merupakan bagian tersulit karena grafis harus tetap presisi walaupun penempatannya berada di antara upper dan foxing rubber.
Dijual mulai dari Rp 238 ribu untuk produk apparel-nya dan Rp 778 ribu untuk sepatu, menurut orang-orang si paling sneakers ternyata angka tersebut terlalu mahal. Apalagi model sepatunya memakai versi yang udah ada. Nggak ada inovasi baru katanya.
Kalau gue boleh beropini, mungkin mereka bukan pasarnya aja atau emang nggak sepaham dengan prinsip yang dipegang teguh oleh Compass.
Seperti dalam tulisannya yang berjudul “Hidupkan Semangat Baru”, Aji kembali bercerita bagaimana akhirnya ia dapat memahami bahwa sebuah produk bisa berhasil bukan dari kegilaannya dengan berbagai inovasi serba baru yang akhirnya hanya ikut-ikutan trend. Namun, inovasi bisa berupa konsep baru pada sesuatu yang sudah ada atau bahkan hampir terlupakan.
Terlepas dari polemiknya, gue yakin sebagai fans tentu kalian akan langsung beli tanpa berpikir panjang kan, Civs? Bukan hanya karena nama Boy Pablo, Compass sendiri juga udah punya eksistensi yang baik di dalam negeri dan patut kita dukung.
Selain kesuksesannya dalam menggandeng artis hingga brand internasional, tentunya gue juga menaruh harapan kalau Compass bisa terus muncul dengan ide yang cemerlang dan bisa lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas produknya. Yok kita dukung karya anak bangsa! (*/)