Isu perubahan iklim membuat manusia harus putar otak supaya planet ini nggak hancur sebelum waktunya. Sekali Lagi Studio ialah salah satu bentuk kepedulian nyata yang dilakukan anak muda dari Surabaya untuk memanfaatkan limbah kertas.
FROYONION.COM - Di penghujung tahun 2021 Civs pasti sering mendengar berita soal perubahan iklim yang sangat drastis. Mulai dari berita banjir, longsor, dan juga pemanasan global yang semakin tak terkendali.
Penyebabnya banyak banget, mulai dari hutan yang gundul, sampah rumah tangga yang semakin meninggi, hingga pemakaian bahan bakar yang berlebih. Ya, alhasil emisi gas rumah kaca yang semakin tinggi. Miris sih memang, tapi sebagai anak muda apa yang bisa kita lakukan?
Menengok kembali pelajaran saat waktu sekolah, Civs pasti sudah tidak asing dengan yang namanya recycle, reuse, dan reduce. Jangan sampai lupa dengan konsep 3R tadi ya, karena ketiga hal itu bisa mengurangi emisi gas rumah kaca kalau kita bisa serius menekuninya.
Mungkin Civs harus berkenalan dengan Sekali Lagi Studio, rumah tempat kertas bekas bisa menjadi kertas daur ulang yang punya daya estetik dan nilai ekonomis. Danny Hartanto yang merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Petra ini mengubah sampah kertas di sekitarnya menjadi memiliki nilai ekonomis.
SEKALI LAGI STUDIO: BUKAN SEKADAR BANK SAMPAH KERTAS
Bagi pemuda usia 22 tahun ini menyebut bahwa Sekali Lagi Studio bisa disebut bank sampah kertas. Karena secara sederhana, Sekali Lagi Studio menerima donasi sampah kertas dari berbagai pihak, lalu setelah menerima sampah tersebut apa yang akan diolah?
Singkat cerita sebelum lahirnya Sekali Studio, Danny resah dengan sampah kertas yang menumpuk di sekitarnya karena jurusan kuliahnya yang mengharuskannya menggambar, akhirnya ia melihat kebiasaan ini harus diubah.
Wajar sih, mahasiswa desain pasti banyak banget sketsa yang harus dibikin, storyboard untuk desain, atau kebutuhan lainnya. Alhasil, ini yang menggelitik Danny untuk berkarya lewat sampah-sampah kertas itu. Mulai dari berbagai eksperimen dan juga trial and error, Danny belajar mengolah sampah kertas itu secara mandiri. Maka terlahirlah Sekali Lagio Studio sejak 6 Desember 2020.
Sekali Lagi Studio akhirnya memproduksi kertas daur ulang yang bisa Civs gunakan lho. Dengan gaya japanese book binding Sekali Lagi Studio juga mematok harga yang terjangkau dan hasilnya juga oke kok. Mulai dari Rp 30.000 Civs sudah bisa mendapatkan untuk ukuran A6 dan Sekali Lagi Studio juga open custom kalau Civs punya special request.
Selain dilihat dari fungsi dan nilai ekonomis, Danny juga melihat bahwa seni mendaur ulang kertas ini memiliki keasyikan dan filosofinya. Danny sendiri menyebutnya sebagai traceability, secara sederhana produk yang dibuat ini jadi punya value yang tidak hanya dilihat dari hasil jadinya tapi prosesnya juga. Sambungnya, seni daur ulang kertas punya cerita di balik itu, mulai dari mengubah kertas bekas menjadi bubur kertas dan dicetak kembali secara manual.
Proses seni ini akhirnya membuat Danny kepikiran untuk mengadakan sebuah pameran. Hah, pameran dari kertas daur ulang? Civs nggak salah baca kok, ini sudah direalisasikan oleh Danny sendiri.
MENGADAKAN PAMERAN URUT ALFABET
Menariknya lagi, Sekali Lagi Studio pernah mengadakan pameran yang bertajuk “Sekali Lagi Untuk Apa?” yang diadakan pada (bulan apa ya) lalu. Civs mungkin akan tak menyangka bagaimana kertas daur ulang bisa menjadi pameran yang menarik, di sini Danny memainkan kreativitasnya yang bisa membuat pengunjung terpukau.
Di pameran ini, Danny beserta tim menggunakan 26 jenis tumbuhan yang menjadi bahan dasar pembuatan kertas daur ulang. Cuman gitu doang? Tentu tidak dong, Civs. Di sinilah keunikannya, Danny menyusun 26 bahan ini secara alfabetik mulai dari A hingga Z. Mulai dari buah apel, bayam, caisim (sawi), oregano, bunga telang, kunyit, sampai ziniar. Hebatnya lagi, pameran ini dikunjungi sebanyak 200 orang.
Kertas daur ulang yang dihasilkan dari 26 tumbuhan tadi memang punya keunikan masing-masing, mulai dari tekstur, warna, hingga prosesnya. Ini yang menjadi ketertarikan pengunjung saat menyaksikan pameran “Sekali Lagi Untuk Apa?”
Danny bercerita dari pengalamannya kalau orang-orang yang awalnya tidak peduli dengan proses daur ulang kertas ini menjadi tertarik. Danny juga berharap semoga banyak yang mulai sadar akan penggunaan kertas jadi lebih bijak, ia menyebutnya sebagai eco-conscious. Keren ya?
Berbicara soal krisis iklim, Danny juga turut bersuara atas kondisi lingkungan yang menimpah belakangan ini. Lewat Sekali Lagi Studio, Danny berharap bisa mengampanyekan penggunaan kertas menjadi lebih efektif, efisien, dan tidak boros. Lanjutnya lagi, penggunaan kertas yang berlebih bisa jadi masalah baru di kemudian hari. Mendaur ulang ibarat seperti manusia makan untuk keberlangsungan hidup begitu juga dengan bumi. Karena obat untuk bumi yang sedang “sakit” adalah kesadaran dalam membeli atau mengonsumsi suatu barang.
Kalau Civs punya kertas bekas skripsian lebih baik bisa didonasikan ke Sekali Lagi Studio kok, karena mereka menerima donasi sampah kertas. Daripada dibuang, dibakar, atau numpuk di lemari kan lebih baik disumbangkan ke pihak yang bisa mengubah sampah jadi barang yang berguna lagi.
Coba deh main ke Instagram Sekali Lagi Studio biar rasa penasaran Civs hilang, apalagi bisa dijadikan kado yang cocok untuk doi nih. Cek Instagram mereka lagsung aja di @sekalilagi.studio.
Balik lagi ke konsep 3R, Danny adalah salah satu pemuda yang bisa memanfaatkan reduce, reuse, dan recycle dengan maksimal. Nah, gimana nih Civs udah sadar kan peran kita sebagai muda dalam menjaga ekosistem bumi kita yang tercinta ini.
Kalau bumi rusak, kita mau tinggal di mana lagi coba? Yuk, mulai sekarang bijak mengolah limbah! (*/)