Di tengah perjuangan melawan penggusuran, masyarakat Tambak Bayan Surabaya tetap merayakan tahun baru Imlek. Dan sebuah kejutan di tahun ini, Frau ikut merayakannya di tengah-tengah mereka.
FROYONION.COM - Perayaan Imlek pada tahun 2023 ini terasa lebih spesial dan hangat di Tambak Bayan, Surabaya. Kawasan Pecinan di tengah kota Surabaya yang sampai saat ini masih dalam sengketa lahan untuk pembangunan hotel.
Berawal di tahun 2021 adanya Tambak Bayan Re-calling sebuah kegiatan kolaboratif antara warga dan para pegiat seni di Surabaya. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati hari raya Imlek 2021 atau dalam kalender Cina tahun 2572, sekaligus mengingat kembali rangkaian acara yang pernah diadakan di Tambak Bayan dalam rentang 10 tahun terakhir.
Kemudian di tahun 2023, tahun baru Imlek di Tambak Bayan digelar lebih meriah dan spesial. Kegiatan yang bertajuk Festival Lampion Tambak Bayan yang digelar dari tanggal 20 Januari 2023 dan berakhir pada tanggal 22 Januari 2023 malam hari.
Festival dibuka dengan talkshow yang membahas tentang jajanan, arsitektur, serta batik peranakan oleh Universitas Ciputra. Selain itu, ada juga pameran lampion serta bazaar oleh warga maupun komunitas.
Di hari kedua digelar pemutaran film Cheng Cheng Po yang disutradarai BW Purba Negara, Dago Elos Never Lose yang disutradarai Cory Amelia Lorenza, lalu di hari terakhir dibuka dengan pertunjukan Barongsai pada pagi hari serta di malam harinya sebagai penutup digelar konser musik oleh Deugalih dan Frau.
Malam perayaan tahun baru Imlek tahun 2023 kemarin ini terasa sangat hangat dan spesial karena penampilan Deugalih serta Frau di aula kampung Tambak Bayan.
Leilani Hermiasih atau Frau mengungkapkan keinginannya untuk berkunjung dan bermain musik di Tambak Bayan melalui akun Instagram pribadinya ketika dirinya hendak berangkat ke Surabaya dari Yogyakarta.
Ketertarikannya kepada kampung Tambak Bayan berawal dari obrolannya dengan salah seorang teman bernama Raka Ibrahim pada September tahun lalu, Raka bercerita dan menunjukkan foto-foto kegiatan yang pernah diadakan di Tambak Bayan seperti penampilan musik Nova Ruth bersama Filastine di tahun lalu, penampilan Deugalih serta lampion-lampion yang sangat menarik perhatian Leilani.
Terlebih tentang perjuangan warga kampung Tambak bayan menghadapi sengketa melawan penggusuran pembangunan hotel selama bertahun-tahun melalui cerita dari Deugalih, Raka, membaca berita online maupun berita acara pengadilan Lani terima dan olah yang kemudian pada Desember tahun 2022 lalu Leilani Hermiasih menerima ajakan untuk bermain musik dalam format Frau di aula kampung Tambak Bayan di perayaan tahun baru Imlek 2023 kemarin.
Penulis merasa senang dan bangga dapat menonton Frau secara langsung, apalagi ini adalah pengalaman pertama kali menonton Frau secara live dan di Surabaya tidak harus jauh-jauh pergi ke Yogyakarta.
Di pintu masuk aula kampung Tambak bayan juga ada stand merchandise, buku maupun jajanan yang diolah oleh warga sekitar, dan merchandise untuk mendukung perjuangan warga Tambak Bayan agar tetap bertahan.
Di depan aula Kampung Tambak Bayan ini juga penulis bertemu dengan pria bernama Ulung yang menjaga stand buku. Menurutya acara Imlek kali ini sangat menyenangkan ditambah kedatangan Frau di Tambak Bayan membuat semakin intim dan meriah, dia juga menambahkan sengaja menjual buku di acara ini karena buku adalah barang yang dapat dibawa dengan mudah serta sangat dibutuhkan.
Selain itu, Ulung juga menyampaikan bahwa penjualan merchandise yang sangat dipersiapkan untuk konser Frau di Tambak Bayan ini untuk mendukung perjuangan warga Tambak Bayan agar tetap bertahan melawan penggusuran.
Pertama kali tampil di Surabaya Frau juga pertama kali tampil menggunakan keyboard, karena biasanya format penampilan Frau selalu menggunakan piano yang lebih besar dan panjang. Selain itu, ada sesuatu hal yang istimewa lagi, Frau tampil bersama Judi dan Agan, anggota baru Frau yang bukan manusia yaitu keyboard dan pedal.
Beberapa lagu dimainkan oleh Frau selama kurang lebih satu jam membuat penonton takjub dan larut dalam keindahan permainan musik Frau Tetapi di tengah pertunjukannya anak Leilani yang sedang digendong ayahnya malah rewel dan ingin bersama Lani ketika sedang melangsungkan pertunjukan.
Sampai akhirnya Lani meminta waktu sebentar untuk break. Di sela heningnya break, Lani menggendong anaknya dan tak disangka sang anak berkata “I want to be with You all the time” sambil merengek manja kepada ibunya. Hal tersebut membuat para penonton tersenyum dan terenyuh dengan cinta kasih seorang anak kepada ibunya.
Lagu-lagu dinyanyikan oleh Frau entah itu lagunya sendiri ataupun lagu dari musisi lain serta dari puisi para penyair ternama. Namun, menariknya di setiap lagu ada cerita tersendiri yang selalu dituturkan oleh Leilani sebelum menyanyikan lagu tersebut.
Hal yang mengejutkan bagi penulis adalah Frau membawakan lagu kesukaan penulis seperti Tukang Jagal, Arah, serta lagu dari Majelis Lidah Berduri yaitu Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa, sebuah lagu yang membuat penulis jatuh cinta kepada Frau pertama kali.
Sebelum Frau bermain di depan penonton dan di belakangnya ada lampion yang disusun sangat cantik, ada penampilan dari Deugalih yang sangat bersemangat dengan beberapa lagu ciptaannya terlebih ketika memainkan lagunya yang berjudul Tanahku Tidak Dijual. (*/)