Bersuaria menjadi acara pertama kali di Temanggung yang mengusung konsep full urban. Acara ini menghadirkan berbagai komunitas, seni instalasi, FNB, dan live music selama 4 kali dalam 4 minggu.
FROYONION.COM - Bersuaria merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Temanggung yang ke-188 tahun. Acara ini sudah berjalan dengan lancar pada Sabtu, 29 Oktober 2022 pukul 14:00-22:00 WIB di Citywalk BCA Temanggung (depan patung pak tani alun-alun Temanggung, Jawa Tengah).
Tidak hanya sekali saja, karena Bersuaria akan digelar kembali pada 05,12,19 November 2022 mendatang di tempat dan waktu yang sama. FYI, acara ini tidak memungut HTM sepeser pun. Gratis! Pun para muda-mudi Temanggung diberikan ruang untuk mengekspresikan diri melalui hobi yang mereka tekuni.
Selama 4 kali itu, Bersuaria sudah dan akan menyuguhkan konsep full urban dengan menghadirkan live music, komunitas, seni instalasi, dan food and beverage (FNB). Dari ranah musik ada Bluesman, Sweetmorphin, Doctor X, Ninis, Zombie Attack Spinning, Crew, The The The, Identitas, Tangi Gasek, TNT, Prapatan Koplo, Akhir Sebuah Cerita, Turning Point, Line Think, Angel Merem, Temanggungmusikgram, The Oreon, Drago, dan Why Not. Semua penampil itu merupakan band-band lintas genre asal Temanggung yang sebagian besarnya sudah memiliki karya dan dikurasi.
Sedangkan dari komunitas, Bersuaria menghadirkan Graffitology, Temanggung BMX, TMG Rollerblade, E-Sport Temanggung, Bambu Runcing Skate, Sekolah Kopi Gemawang, dan Temanggung Sunday Ride. Lalu untuk FNB-nya pihak panitia akan menyediakan 40+ FNB selama 4 kali penyelenggaraan. Tidak hanya itu saja, karena ada seni instalasi juga yang berkolaborasi bersama Jelujuran dan Paron.
Dodi Rama selaku pentolan dari Bersuaria mengatakan perihal pemilihan konsep full urban bahwa, “Sepenglihatanku belum ada acara-acara yang mengusung konsep full urban di Temanggung. Ketika ada pun itu masih dimasuki unsur-unsur tradisional kayak rigen (tempat yang digunakan untuk menjemur tembakau) dan lainnya. Jadi memang kami membuat acara yang anak muda banget-lah. Ada musiknya, kumpul komunitas, FNB, dan seni instalasi.”
Dodi juga menambahkan walaupun Bersuaria masih dalam salah satu rangkaian HUT Temanggung ke-188 tahun, tapi dari pemerintah Temanggung tidak mendominasi dalam segi penyusunan konsep dan pelaksanannya. Jadi orang-orang dibalik Bersuaria ini berasal dari muda-mudi Temanggung yang bahu-membahu untuk menyukseskan acara tersebut. “Total ada 30 orang yang terlibat, kalo ditambah kru jadi total 50-an orang,” lanjut Dodi.
Setiap acara dalam Bersuaria memang dikonsep dengan bagus. Pada Sabtu, 29 Oktober 2022 panitia menghadirkan band-band Temanggung seperti The The The, Line Think, Akhir Sebuah Cerita, Turning Point, dan The Oreon. Lalu komunitas dari Graffitology, Temanggung BMX, TMG Rollerblade, Bambu Runcing Skate, dan berbagai tenant FNB. Sedangkan untuk minggu kedua dan seterusnya akan ada suguhan yang berbeda lagi.
“Temanya beda-beda. Kalo besok pas minggu kedua (05 November 2022), kami akan menghadirkan komunitas yang menggeluti persepak bola-an Temanggung. Kan sepak bola Temanggung lagi lumayan nih, mas. Terus kalo minggu ketiga (12 November 2022), akan ada banyak stand kopi juga komunitas E-Sport Temanggung. Dan di minggu terakhir rencananya ada Temanggung Sunday Ride; komunitas anak motor di Temanggung yang masa-nya banyak banget,” kata Dodi, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Melalui komunitas-komunitas itu nantinya terjalinlah sharing dan ngobrol santai terkait konsepnya masing-masing. Sedangkan untuk suguhan musiknya sendiri di setiap pekan akan disesuaikan dengan komunitas yang menghadiri.
Dodi juga menambahkan adanya Bersuaria ini memiliki latar belakang bahwa para muda-mudi di Temanggung butuh acara-acara yang mengusung konsep kekinian (full urban) yang diadakan di daerahnya sendiri. Karena Temanggung memang belum ada acara yang sama seperti Bersuaria ini.
Di akhir obrolan Dodi menaruh harapan untuk Bersuaria. Dia mengatakan, “Harapan terdekatnya, semoga event ini berjalan lancar sampe minggu keempat dan masyarakat, terutama yang muda-muda makin antusias. Namanya juga udah keren kan, mas. Hehehehe.
Kalo harapan terjauhnya, after brand, Bersuaria ini akan kami kembangkan dengan membuat yang lebih gede lagi. Soale itu tadi, di Temanggung kan belum ada festival-festival anak muda kekinian yang skala besar,” pungkas Dodi dengan penuh keyakinan.
Afza Zuama Rasyid selaku salah satu pengunjung dan juga pentolan dari komunitas TMG Rollerblade, mengatakan bahwa acara ini secara keseluruhan sudah bagus dan terkonsep. Pun Bersuaria turut menghadirkan penonton dan komunitas dengan free HTM. Sehingga bagi para komunitas yang diundang di acara ini, mereka bisa mengenalkan komunitasnya ke masyarakat awam Temanggung yang hadir disitu. Bahkan acara ini merupakan acara silaturahmi bagi para komunitas.
“Komunitas kami ini sebenarnya sekarang udah pada mencar-mencar mas. Jadi jarang ngumpul. Lha adanya event ini justru membuat kami kumpul lagi. Bahkan acara ini bisa dibilang sebagai silaturahmi antar komunitas yang ada di Temanggung juga,” imbuh Afza dengan menunjukan raut muka yang penuh senang.
Afza pun secara tidak langsung turut mengamini harapan dari Dodi Rama, bahwa Bersuaria ini semoga bisa terus berlanjut, entah diadakannya setiap setengah atau satu tahun sekali. “Kalo saya disuruh menilai acara ini dari 1-10 saya beri nilai 8,5, Mas,” tutup Afza.
Tidak jauh berbeda dengan Afza, Hana yang merupakan salah satu pengunjung juga turut mengapresasi adanya Bersuaria yang dikonsep dengan bagus. Apalagi menurut Hana, di daerah yang terkenal akan kopi dan tembakaunya ini masih jarang acara-acara yang menarik minat bagi anak muda pada umumnya.
“Kedepannya kalo dari saya semisal acara kayak gini diadakan sebulan sekali juga nggak papa. Hehehe. Tapi yang pasti acara ini bisa berkelanjutan sih, Mas” pungkas Hana menutup obrolan pada malam itu. (*/)