BEARRITO: CITA RASA MAKANAN OTENTIK MEKSIKO YANG HADIR DI DEKAT KITA

Dilihat dari akar budayanya, makanan khas Meksiko cukup ter-influence dengan santapan-santapan yang berasal dari Timur Tengah. Contohnya seperti burrito yang secara bentuk mirip dengan kebab, yaitu santapan daging yang berasal dari Iran dan Turki, tentunya dengan beberapa modifikasi dan perbedaan.

Selain dengan negara Timur Tengah, santapan dari Meksiko juga mirip dengan makanan-makanan dari Indonesia. Dapat dikatakan makanan khas Meksiko sebenarnya cukup familiar dengan lidah orang Indonesia, mulai dari bumbu dan rempah-rempah dengan rasa yang sama-sama kuat, lalu Meksiko yang kental dengan salsa-nya, dan juga Indonesia dengan sambalnya.

Pada bulan Juni tahun 2020 yang lalu, berangkat dari sulitnya mencari santapan dengan cita rasa otentik khas Meksiko dengan harga yang terjangkau, lahirlah Bearrito, sebuah Mexican Street Food ciptaan Aditya Maulana dan Alanda Kariza. Saat ini, Bearrito tersedia di 2 outlet yang berlokasi di Bintaro dan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tidak hanya bicara cita rasa, Bearrito juga hadir sebagai sebuah pilihan unik bagi masyarakat Indonesia yang sering kebingungan dalam memilih santapan sehari-hari.

“Kenapa ya di Indonesia belum banyak makanan Mexico, padahal kayaknya orang Indonesia banyak yang suka?” tanya Alanda.

Berawal dari pertanyaan itu, awalnya Aditya dan Alanda memutuskan untuk menjalankan Bearrito dengan sistem Pre-Order (PO), dan melakukan delivery ketika week-end saja. Karena respons yang baik dan peminat yang banyak, bulan September 2020 sudah mulai melayani pemesanan melalui GoFood dan GrabFood.

“Kita berusaha untuk nggak mengkotakkan Bearrito ke Mexican identity itu sendiri,” jelas Alanda.

Erat berhubungan dengan industri kreatif lokal, Bearrito juga dikenal sebagai sebuah lifestyle brand yang tidak hanya bicara soal makanan khas Meksiko saja, namun juga kolaborasi yang mereka lakukan dengan sejumlah street wear, musisi, dan juga street artist lokal. Melalui Instagram, Bearrito juga aktif dalam memberikan insights tentang dunia kreatif dan pengembangan diri melalui segmen interview yang bernama #Bearritalks.

Sebagai bisnis yang lahir di tengah pandemi, Bearrito mengakui ada sebuah ‘leverage’ atau ‘daya ungkit’ tersendiri yang mampu meningkatkan image positif terhadap brand ini. Sedari awal, konsumen Bearrito mencoba taco dan burrito melalui sistem delivery sebelum akhirnya mampu merasakan sensasi dine-in atau makan di tempat.

Bearrito melihat hal ini sebagai peluang untuk memaksimalkan pengalaman delivery dan service yang baik. Contohnya seperti kecepatan dalam mempersiapkan makanan dan packaging yang baik hingga sampai di tangan pelanggan.

Bearrito juga memikirkan hingga ke hal yang kecil dan mendetail. Untuk packaging itu sendiri, banyak pelanggan melakukan video unboxing ketika makanan sampai ke tangan mereka, pihak Bearrito awalnya sudah memperhatikan ukuran box dan juga bungkus makanan, mereka mengusahakan agar isi makanan tetap utuh dan tidak berserakan di dalam kotak.

Leverage ini dianggap sebagai ‘kunci kemenangan’ Bearrito di antara para rival bisnis yang serupa. Ketika pengalaman delivery sudah maksimal, maka pelanggan dirasa akan memiliki pengalaman yang lebih baik lagi saat dine-in ketika pandemi mereda.

Untuk menu taco ada Chicharron, yaitu taco yang berisi daging ayam yang ditaburi bawang merah, cilantro, dan saus salsa roja. Sedangkan Carnitas Taco berisi potongan daging sapi yang dimarinasi bumbu khas dan Pico de Gallo. Taco-nya ini sendiri dibalut dengan double tortillas berukuran 15cm yang pastinya bikin kita penasaran untuk mencicipi.

Untuk harga, taco ini dibanderol 25 - 35 ribu rupiah untuk single taco, dan 45 - 60 ribu rupiah untuk double taco. Cukup terjangkau untuk sebuah pilihan makanan unik dengan cita rasa yang khas, Civs.

Selain taco, ada juga menu Birria Burrito dengan isi daging sapi, cilantro lime rice, black beans, guacamole, dan sedikit sour cream.

Rasa burrito-nya unik, Civs. Kombinasi lime rice dan sour cream yang pas, juga daging sapi yang digulung dengan tortilla-nya yang tebal jadi pilihan yang cocok ketika sedang lapar. Oiya, tidak lupa untuk dicelupkan ke pico de gallo yang membuat sensasi ‘segar’.

Untuk menu sharing, ada pula Quesadillas yang cocok untuk disantap bersama teman atau keluarga. Menu ini jadi salah satu menu best-selling Bearrito lho, Civs. Isinya ada daging sapi, keju, dan juga jalapeno yang sudah pasti sering kita dengar dari makanan khas Meksiko.

Selain beberapa menu di atas, ada juga Bearrito Soda yang dibuat khusus oleh artisan lokal asal Indonesia. Alanda merasa bahwa rasa dan sensasi soda cocok untuk dikonsumsi bersama taco dan burrito, terlebih karena Indonesia dan beberapa bagian negara Meksiko yang sama-sama beriklim tropis. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, Bearrito juga menghadirkan menu Pollo Frito atau Mexican Fried Chicken w/ Rice.

Meskipun menekankan service yang maksimal untuk pengalaman delivery, Bearrito juga tetap memiliki pendekatan yang ‘spesial’ untuk para pelanggan dine-in. 

Yang pertama, harga makanan untuk dine-in akan lebih terjangkau dibandingkan pembelian melalui online delivery. 

Yang kedua, ada beberapa menu ‘outlet specials’, seperti Bearrito Soda, Nachos, dan menu ‘rahasia’ lainnya yang hanya tersedia untuk dine-in atau ketika menunggu take away.

Ke depannya, Bearrito ingin lebih dekat lagi dengan komunitas yang diinisiasi millenials dan Gen-Z. Untuk outlet cabang Bintaro, nantinya akan berkonsep ‘compound’ yang menggabungkan berbagai usaha atau tenant-tenant lainnya dari industri kreatif lokal. Pastikan untuk stay tuned di sosial media-nya Bearrito ya! (*/)