Gue Samuel, drummer band Simple Set yang tampil di Hajatan Froyonion. Di sini gue mau share perjalanan Simple Set dalam bermusik.
FROYONION.COM - Simple Set tidak pernah bercita-cita menjadi rockstar. Sama sekali tidak. Cita-cita kami untuk menjadi musisi yang secara full-time yang mampu hidup dari nada dan suara, sudah kami kubur dalam-dalam ketika menginjak umur 23. Bagi saya, Eki, Yanuar, Ginza, dan Bagus, musik adalah pelipur lara saja.
Samarinda adalah kota (meskipun secara luas hektare lebih besar) yang kecil dibanding Jakarta. Tapi sebagai ibu kota Kalimantan Timur, secara fasilitas sudah modern. Kalau dideskripsikan kira-kira seperti ini. Setidaknya ada lima pusat perbelanjaan di sana. Starbuck juga sudah ada. Wi-Fi juga tidak lemot-lemot amat. Ada total empat jembatan yang saling menghubungkan dua tepian sungai yang berbeda.
Namun, sejak SD bahkan hingga kuliah, kita semua bisa saling tracking siapa teman kita. Orangnya bisa dibilang ‘itu-itu saja’. Tidak heran seorang teman pernah menyimpulkan penjelasan itu dengan satu peribahasa singkat; Samarinda itu sempit, jangan pernah coba-coba selingkuh di Samarinda. Temanmu, ya, temanku juga.
Jadi, jika berbicara skena musik di Samarinda, kita semua biasanya saling tau siapa yang sedang bermusik dengan siapa dan mengerjakan apa. Kultur bermusiknya kerap bermula dari satu tongkrongan bersama. Dengan berbagai macam-macam genre pula. Ada Pop, Indie, Hardore Punk, Metal, dan hip-hop. Bahkan Mathrock juga ada.
Masalahnya, kami berlima sadar tidak akan bisa bekerja menjadi musisi sepenuhnya di provinsi yang ditunjuk sebagai lokasi IKN Nusantara itu. Ekosistem dan infrastruktur bermusiknya belum menunjang. Bagi teman-teman yang masih memegang erat cita-cita tersebut, tentu harus mencari pekerjaan sampingan untuk menyambung hidup.
Di antaranya seperti menjadi musisi reguleran yang diwajibkan memainkan 20 lagu di pernikahan. Bekerja di bank. Membuka kedai kopi. Atau bekerja di salah satu perusahaan pertambangan (Kaltim identik dengan industri Mineral, Gas, dan Batubara). Kalau mau serius bermusik, ya, harus mengadu nasib di Jakarta.
Bagi Simple Set, cita-cita menjadi rockstar itu kami kubur dalam-dalam. Ndak dulu. Kami hanya ingin mencari pelarian saja atau coping mechanism semata. Dua ‘karya’ Simple Set, EP Raw Set Volume I dan Album Raw Set Vol 2 “Random Cactus Flower (Fleur de Cactus)”, bisa dibilang secara soundwise atau produksi tidak begitu cantik di telinga pendengar.
Jadi ketika teman-teman Froyonion menerima submisi untuk perhelatan “Hajatan Froyonion 2022”, kami pusing bukan kepalang. Semua ini tidak pernah direncanakan. Tidak ada ekspektasi untuk bisa pergi di Jakarta. Waktu itu dibilang ‘iseng’ bisa juga. Tapi, ya, sudahlah, gas saja.
Sesampainya di Studio Gedung Putih, Bintaro, kami sedikit gugup namun bangga. Dengan konsep intimate, apresiasi dan sambutan kawan-kawan terasa hangat di perhelatan tersebut. obrolan yang dilakukan oleh manajer kami, Bagus, dengan kawan-kawan di Froyonion seperti Bang Maha dan Fadil juga membuka pikiran.
Semangat ‘Desentralisasi Musik’ yang diusung Froyonion adalah kalimat yang tepat. Kehadiran berbagai platform digital saat ini memang membuka peluang bagi local artist. Namun, fakta itu hanya di atas kertas saja. Masih banyak musisi yang belum berkesempatan mendapat perhatian publik.
Meskipun sudah mengunggah musik mereka di kanal YouTube, Spotify, dan platform lainnya, cara-cara lama seperti tour dan diliput media massa lebih efisien untuk memperkenalkan diri kepada audiens. Persoalan engagement antara musisi dan pendengar saat ini cuma masalah ‘akses’ dan ‘pengetahuan’ semata.
Sepulang dari Jakarta, cita-cita kami masih sama: tidak menjadi rockstar. Namun, kami berhasil mendapat solusi untuk berhenti sejenak dari rutinitas yang melelahkan. Cukup dengan mengangkat stik drum, menyalakan amplifier, memetik gitar, dan membuat lagu.
Lower your expectation. Manusia hanya bisa hidup dari waktu ke waktu saja. Terimakasih Froyonion, buat kesempatan yang diberikan. (*/)
BACA JUGA: GRUP MUSIK ‘SIMPLE SET’: BERMUSIK SEBAGAI ‘COPING MECHANISM’ DAN REKREASI