Sudah baca banyak buku self-improvement tapi nggak ada kemajuan? Mungkin lo lupain tahapan-tahapan yang mesti lo lalui saat self-improvement.
FROYONION.COM - Dengan meningkatnya kesadaran soal kesehatan mental, juga kesadaran soal investasi "leher ke atas" alias upgrade diri, buku-buku self-improvement pun mulai membanjiri rak-rak toko buku. Mulai dari yang ngebahas soal cara membangun habit baik, soal relationship, hingga soal finansial, semuanya sudah dibahas di sana.
Hadirnya buku-buku self-improvement seolah ngasih lo solusi atas semua keresahan yang selama ini mendekam di benak lo, padahal yaa nggak selalu begitu sih. Dengan membacanya, lo bisa merasa tercerahkan, namun bukan nggak mungkin lo malah jadi semakin depresi.
Kekecewaan inilah yang pernah dikeluhkan oleh seorang netizen di Twitter. Ia menganggap bahwa semua buku self-improvement adalah sampah karena nggak membawa perubahan apa-apa pada dirinya. Ia juga menganggap penulisnya hanya pendongeng yang menukar ceritanya dalam mengatasi depresi demi uang.
Benarkah buku self-improvement nggak ada manfaatnya dan hanya ngebahas omong kosong? Atau lebih parahnya hanya jualan kisah bohongan?
Sebelum ngebahas ini lebih jauh, gue mau bilang bahwa ini bukan pertama kalinya Froyonion ngebahas soal buku self-improvement. Jauh sebelumnya sudah ada tulisan yang ngebahas beberapa manfaat membaca buku self-improvement dengan judul: INI ALASAN LO MESTI BACA BUKU SELF IMPROVEMENT.
Namun seolah menjadi penangkal agar lo nggak terlalu ‘halu’ dan menuhankan buku-buku itu, Froyonion juga pernah ngebahas bahwa nggak semua buku self-improvement cocok buat semua orang dalam tulisan berjudul: SELF IMPROVEMENT YANG KATANYA JAWABAN SEMUA MASALAH, PADAHAL NGGAK.
Dan di tulisan gue kali ini, gue mau ngebahas, memang di mananya sih letak salahnya baca buku self-improvement tapi nggak berdampak apa-apa buat lo? Yang salah bukunya atau malah yang baca bukunya? Yuk kita bahas.
Dari beberapa artikel yang pernah gue baca, seenggaknya ada enam tahapan yang harus lo lewati sebelum self-improvement lo bisa menghasilkan progress memuaskan. Dan semua tahapan itu harus lo lewati satu persatu, nggak ada yang boleh dilompati atau lo skip gitu aja. Memang apa saja tahapannya?
#1. TAHAPAN PERTAMA: PRECONTEMPLATION
Di tahapan ini lo ngerasa ada sesuatu yang salah dengan diri lo, dan itu kadang bikin lo ngerasa insecure banget. Lo pada akhirnya mikir, sesuatu itu harus segera dibereskan. Lo juga mikir, "Gue nggak bisa nih kayak gini terus-terusan. Nggak banget deh."
Tapi di tahapan ini lo masih buta benget harus ngapain. Dan kadang hal inilah yang bikin lo males buat ngambil langkah selanjutnya dari self-improvement. Karena lo ngerasa kalau masalah itu lebih gede dari yang lo kira dan bikin lo mikir masalah itu berada di luar kemampuan lo. Padahal lo belum coba tuh buat menghadapi itu.
Sebagai misal, suatu kali lo ngerasa kalau lo itu orangnya anti-sosial, nggak jago ngobrol sama orang lain, pendiam dan pemalu banget lah pokoknya. Lalu lo sadar kalau lo nggak bisa tuh kayak begini terus.
Tapi karena masalah itu berlangsung lama dan terlanjur jadi habit, lo pun mikir, "Emangnya gue kudu ngapain yaa? Emangnya gue bisa yaa berubah?" Kira-kira begitulah.
#2. TAHAPAN KEDUA: CONTEMPLATION
Jika di tahapan sebelumnya lo masih berkelahi sama pikiran lo sendiri, masih bingung antara memilih maju atau mundur saja, di tahapan ini lo mulai menemukan goals juga manfaat dengan melakukan self-improvement.
Tahapan ini nantinya bakal mendorong lo buat mencari tahu apa-apa saja yang lo butuhkan buat berubah?
Sebagai misal, jika sebelumnya lo ngerasa kalau lo nggak bakal bisa berubah, ngerasa kalau lo nggak mungkin bisa menyelesaikan masalah itu; di tahapan ini lo menemukan kalau seandainya lo bisa jago ngobrol, nggak malu pas bersosialisasi sama orang lain, lo bisa menambah banyak teman. Dan goals itulah yang nantinya mendorong lo mencari solusi.
Solusinya apaan? Mari simak tahapan selanjutnya.
#3. TAHAPAN KETIGA: DETERMINATION
Setelah lo merasa termotivasi buat berubah, di tahapan ini lo mempersiapkan apa-apa saja yang lo perlukan buat ngelakuin self-improvement, buat mencapai goals yang sudah lo tentukan.
Membaca buku self-improvement berada di tahapan ini. Entah itu buku self-improvement soal mengubah mindset, atau soal tips-tips yang mungkin bakal membantu buat lo mencapai goals. Ikutan seminar atau kursus yang mampu mendekatkan lo ke tujuan lo juga termasuk ke tahapan ini.
Tapi lo kudu tetap waspada karena di tahapan ini lo rentan terjebak ngerasa tahu segalanya, ngerasa yang paling tercerahkan, bahkan lo rentan kecanduan baca buku-buku self-improvement. Parahnya lo ngerasa kalau baca buku self-improvement itu sudah cukup bagi lo mencapai goals.
Padahal sebetulnya lo masih berada di tengah perjalanan, Civs. Ibarat kata nih, lo mau pergi ke lokasi E, (dengan membaca buku self-improvement dan ikutan kursus) lo jadi tahu jalan mana saja yang bisa lo lalui buat sampai tujuan.
Lo akhirnya jadi punya gambaran kalau mau ke lokasi E, lo harus lewat di jalan A, B, C, D lalu sampailah ke lokasi E. Padahal belum tentu begitu. Bisa saja kan lo lewat C dulu, baru B. Pengetahuan lo itu pada akhirya masih perlu diuji dengan praktik secara langsung di lapangan. Harus melalui tahapan trial and error dulu. Jadi jangan puas dulu.
#4. TAHAPAN KEEMPAT: ACTION
Di tahapan ini lo ngerjain apa yang sudah lo pelajari di tahapan sebelumnya. Inilah tahapan yang bakal menguji pengetahuan lo sebelumnya. Ini adalah saatnya lo turun ke medan pertempuran, dan berani beraksi.
Sebagai misal, kalau self-improvement yang ingin lo capai adalah jago bersosialisasi, jago ngobrol; lo mungkin bisa mulai ngajakin strangers ngobrol duluan. Atau kalau self-improvement yang ingin lo adalah ingin jago nulis, lo mungkin bisa mulai nulis di blog atau platform media apalah itu.
Tapi setelah aksi, apakah lo bakal langsung improve? Belum tentu, masih ada tahap selanjutnya.
#5. TAHAPAN KELIMA: RELAPSE
Jika diartikan secara harfiah relapse itu artinya kambuh. Sesuai artinya, di tahapan ini lo bisa saja ngerasain kalau semua usaha dan aksi yang lo lakuin kelihatannya percuma. Di fase ini lo rentan ngerasa stuck, frustrasi, bahkan rasa insecure lo balik lagi. Dan bisa saja lo malah mikir, "Udahlah, kayaknya gue nggak bakalan bisa deh."
Bisa dibilang di tahapan ini, niat lo buat self-improvement beneran diuji, Civs. Lo seolah disodori pertanyaan: "Lanjut tidak yaa? Lanjut tidak yaa?" Tapi sebetulnya yaa, di tahapan inilah saatnya lo buat ngelakuin evaluasi dari aksi lo sebelumnya, lini mana saja yang bisa perlu lo perbaiki, memilih mana tips yang paling sesuai buat lo.
#6. TAHAPAN KEENAM: MAINTENANCE
Sesudah melalui itu semua dan berhasil self-improvement lo perlu merawat kebiasaan baik itu. Jangan sampai nih yaa, lo malah balik lagi ke titik awal, gara-gara lo nggak mau ngerjain lagi kebiasaan baik yang sudah lo dapat dengan susah payah.
Itulah tahapan-tahapan yang perlu lo tahu sebelum buru-buru ngeborong semua buku self-improvement.
Buku self-improvement sebetulnya hanya berisi informasi mentah. Dan sebagaimana informasi mentah, ia perlu diolah agar menjadi berguna buat lo.
Lebih lagi buku self improvement kebanyakan hanya soal mengubah mindset lo. Dan mengubah mindset butuh aksi nyata yang menyiksa dan waktu yang nggak sebentar. Beberapa buku self-improvement bahkan hanya berisi saran soal langkah-langkah apa saja yang perlu lo ambil buat ngebantu lo mencapai goals–dan sayangnya nggak semua tips cocok buat lo.
Maka dari itu, bijaklah memilih buku self-improvement yang tepat buat lo. Jangan mengiyakan semua bacotan di buku self-improvement. Sebagai orang yang ingin improve, sudah seharusnya lo punya pendirian, lo tahu apa yang lo inginkan. Dan itu semua diuji sejak dari lo milih buku self-improvement yang bisa lo jadikan mentor. (*/)