Novel “Midnight Library” adalah tentang penyesalan, harapan, kepuasan dan makna hidup. Semua pilihan hidup yang diambil, haruslah demi diri kita sendiri.
FROYONION.COM - Pertama kali saya mengetahui novel Midnight Library ialah ketika saya melihat salah satu list buku rekomendasi milik teman. Teman saya juga mengatakan bahwa novel Midnight Library ini adalah salah satu novel yang wajib dibaca, minimal sekali dalam seumur hidup.
Novel ini semakin menarik di mata saya ketika saya mengetahui bahwa premis ceritanya tentang seorang gadis yang memiliki banyak penyesalan. Alih-alih menemui kematian saat memilih bunuh diri, ia malah tiba di Perpustakaan Tengah Malam. Ia diizinkan untuk menjalani kehidupan yang sebelumnya tidak ia pilih untuk dijalani. Well, siapa sih yang tidak ingin menjelajahi realitas alternatif dan mencoba hidup dalam versi kita yang lain?
Novel Midnight Library merupakan karya seorang penulis bernama Matt Haig yang terbit pada tahun 2020. Novel bergenre fiksi sains berhalaman 304 ini diterbitkan pertama kali oleh penerbit Canongate Books. Cerita dari Midnight Library tampaknya cukup inspiratif dan disukai banyak orang, sehingga novel ini membawa Matt Haig mendapat banyak penghargaan seperti pemenang Goodreads Choice Award kategori Best Fiction 2020, berada di urutan pertama dari Sunday Times Bestseller, menjadi buku best seller versi The New York Times serta masih banyak lainnya.
BACA JUGA : 3 ALASAN KENAPA HARUS BACA NOVEL FENOMENAL GADIS KRETEK
Novel ini mengangkat cerita tentang penyesalan. Sebagai manusia, kita pasti memiliki berbagai penyesalan karena merasa salah mengambil keputusan. Kita pasti pernah berandai-andai, bagaimana jadinya hidup ini jika aku memilih melakukan itu alih-alih melakukan hal ini? Nah, Matt Haig berhasil meramu keresahan banyak orang dalam sebuah novel apik, sedikit depresif namun sangat menarik.
Semua berawal dari pilihan Nora Seed untuk bunuh diri. Nora merasa hidupnya tidak lagi berarti. Ia merasa semua pilihan hidup yang ia pilih adalah kegagalan, sehingga selalu mengecewakan orang lain. Nora bukanlah orang yang tidak berbakat. Sebaliknya, ia malah memiliki berbagai bakat, mulai dari renang hingga bermusik.
Namun, ia merasa bahwa seluruh pilihan hidupnya malah menjauhkannya dari banyak hal; gagal menikah, berhenti berenang sehingga ayahnya kecewa berat, meninggalkan band yang ia bangun bersama sang kakak meski sudah mendapat label rekaman, berjauhan dengan sahabatnya, kedua orang tuanya meninggal dan masih banyak penyesalan lainnya. Penyesalan yang terus bertumpuk ini semakin menyesakkan Nora tatkala ia dipecat dari pekerjaannya menjaga toko dan guru private les piano.
Harinya semakin bertambah buruk saat Nora menemukan kucing peliharaannya mati di jalan. Pada titik tersebut, Nora merasa hidupnya tidak berarti, berguna ataupun memiliki harapan. Tekad Nora bulat untuk mengakhiri hidupnya malam itu dengan cara overdosis obat-obatan.
Alih-alih mendapatkan kematian, Nora malah berada di Perpustakaan Tengah Malam dan bertemu dengan Mrs. Elm, seorang penjaga perpustakaan sekolah yang menjadi sosok terdekatnya. Pada Perpustakaan Tengah Malam ini, Nora mendapat kesempatan untuk mengulang hal-hal yang ia sesali dalam kehidupan akarnya dan menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda.
Nora pun menjelajahi berbagai realitas alternatif kehidupan yang ingin ia jalani. Mulai menjadi seorang istri, perenang profesional, vokalis band yang mendunia dan masih banyak lagi. Namun, pada akhirnya ia malah menemukan kekecewaan pada semua kehidupan yang ia jalani. Nora pun menyadari bahwa kekecewaannya yang berulang adalah akibat ia menjalani kehidupan demi mimpi dan harapan orang lain. Pada akhirnya, kehidupan yang sempurna untuknya adalah kehidupan akarnya. Namun sanggupkah Nora kembali ke kehidupan akarnya? Temukan sendiri jawabannya ya, hahaha.
BACA JUGA : TSUNDOKU: MEMBELI BUKU TANPA MEMBACANYA, APAKAH LO SALAH SATUNYA
Kelebihan pertama dari novel ini adalah kisahnya sangat dekat dengan kehidupan. Penyesalan hampir dimiliki semua orang, namun tidak semua orang tahu bagaimana melepaskan diri dari penyesalan. Perasaan sedih, marah dan kecewa mungkin tidak bertahan selamanya, namun rasa penyesalan bisa bertahan dengan sangat sangat lama. Nah, Matt Haig berhasil membuat keresahan banyak orang menjadi novel yang menginspirasi dan membuat kita merenung secara mendalam.
Meski buku ini adalah kisah sains fiksi, namun novel ini tidak terlalu berat untuk dibaca, sebab sebagian besar kisahnya hanya mengikuti sang tokoh utama menjelajah berbagai kehidupan alternatif. Kamu juga tidak akan kesulitan memahami konsep adanya Perpustakaan Tengah Malam, sebab Matt Haig membuatnya mudah dipahami. Intinya adalah novel ini cukup ringan dan nyaman dibaca.
Pengembangan karakternya cukup apik dan mengharukan. Pada satu titik kamu akan melihat sang tokoh utama begitu depresif dan tidak memiliki motivasi hidup, namun seiring perjalanannya dalam alternatif kehidupan, ia mulai menemukan dan memahami banyak hal.
Bagian awal cerita cukup suram, melelahkan dan depresif sebab tokoh utama berada dalam titik terendah di hidupnya. Saya bahkan sempat bertanya-tanya apakah tidak ada trigger warning? sebab rasanya buku ini bisa membangkitkan ingatan trauma beberapa orang. Namun ternyata hal tersebut hanya ada di bagian awal saja, kok. Tapi, jika kalian adalah tipe yang mudah terangsang emosinya karena buku atau film, lebih baik menunggu mood yang pas untuk membacanya.
Beberapa bagian cerita berulang hingga plotnya dirasa terlalu panjang. Mungkin karena sang tokoh utama selalu bolak-balik icip kehidupan sana dan icip kehidupan sini yaaa, jadi rasanya bikin gemas untuk menunggu titik balik perubahan tokoh utama. Tapi sejauh saya membacanya, saya menikmatinya.
BACA JUGA : TAHUN BARU, SAATNYA BELAJAR BERUBAH LEWAT BUKU ‘ATOMIC HABITS’
Jujur, saya bersepakat dengan teman saya yang mengatakan bahwa novel ini adalah novel yang setidaknya kamu baca sekali dalam seumur hidupmu. Banyak pesan dan nilai bermakna dalam novel yang belum terangkum dalam tulisan ini, sehingga saya berharap kamu bisa menemukan sendiri dengan membacanya. Jadi gimana, tertarik untuk membaca? (*/)