Pacaran lama apakah menjamin sebuah hubungan berlanjut ke pernikahan? Terus apa yang bisa dipelajari dari patah hati? Baca ini sampai selesai ya!
FROYONION.COM - Bercerita tentang Gala dan Bara. Mereka sudah berpacaran selama 13 tahun. Keluarga sudah saling mengenal baik dan pertanyaan "kapan nikah" sudah diungkapkan berkali-kali dari orang tua Gala. Tapi, impian pernikahan yang dibayangkan Gala pupus.
Bara memutuskan Gala tanpa alasan jelas. Takut menyakiti perasaan tapi tetap memutuskannya. Belum lagi Bara merasa Gala sempurna. Namun, ia tidak yakin dengan perasaan dirinya karena Bara bermimpi soal pernikahan tetapi yang bersanding di sebelahnya bukan Gala. Itulah yang membuat Bara yakin Gala bukan perempuan yang harus dinikahinya, dan begitu saja, hubungan 13 tahun pacaran mereka kandas di basement parkir Grand Indonesia.
Novel ini berhasil mengeksplorasi kecamuk perasaan Gala dan menggambarkannya dengan baik. Penulis menangkap salah satu pesan untuk tidak melambungkan harapan terlalu tinggi kepada orang lain.
Disini Gala hancur pasca putusnya ia dengan Bara. Ia merasa 13 tahun tidak ada artinya dan sia-sia. Gala juga mempertanyakan keberhargaan dirinya, mempertanyakan kualitas fisiknya apakah menurun, ia menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan sepihak Bara. Karena apa? Karena jomblo menjelang usia tiga puluh tahun dan tinggal di Indonesia adalah ujian hidup. Kutipan dalam novel ini memang sangat menggambarkan apa yang Gala hadapi. .
Tidak hanya itu, Gala juga merasa tertekan karena ultimatum “kapan nikah” sudah disabdakan. Selain itu, ada situasi rumit yang dihadapi. Adiknya sudah dilamar, namun orang tua Gala tidak membolehkan adiknya melangkahinya karena takut Gala susah mendapat jodoh.
Dari kisah patah hati Gala inilah, perjalanannya dalam mencintai diri sendiri dimulai. Berikut pesan yang penulis dapatkan:
1. Memasang batasan diri
Gala belajar dari patah hatinya. Dibantu Nandy dan Sydney sebagai sobatnya yang suportif sekaligus receh. Ia mulai menyusun ulang hidupnya. Mereka bertekad membuat Gala mendapatkan pengganti Bara sebelum usianya 30 tahun.
Dimulai dari acara liburannya di Malaysia. Gala berkenalan secara tidak sengaja dengan seseorang di dalam taxi. Gala pikir lelaki itu bisa menjadi jodohnya. Namun ternyata, sang target sudah memiliki tunangan.
Di hotel tempat menginapnya, ia berkenalan dengan Pangeran Malaysia. Namun, ada saja hal-hal yang tidak bisa mereka kompromikan bersama.
Tak gentar, setelah kepulangannya dari liburan, ia menyusun rencana lagi bersama Nandy dan Sydney untuk mengikuti kursus menyelam. Tujuannya, agar ia bisa bertemu orang-orang baru yang berprospek menjadi jodohnya.
Tetapi siapa sangka, kehidupan memang seringnya memberikan kejutan. Gala bertemu dengan Mas Aiman yang menjadi pacarnya kelak ketika ia menonton bioskop sendirian. Pertemuan mereka berlanjut hingga keduanya resmi berpacaran.
Singkat cerita, Gala dan Mas Aiman, mereka merasa cocok satu sama lain kecuali tujuan dari perjalanan cintanya. Gala memiliki misi dan prioritas. Ia sudah memiliki batasan diri bahwa ia tidak menjalin hubungan yang tidak bermuara pada pernikahan. Ia menegaskannya sedari awal.
Kalau kalian jadi Gala, lebih baik patah hati diawal atau diteruskan tanpa kejelasan ujung dan pada akhirnya putus juga?
2. Memiliki standar sendiri
Ungkapan yang sering muncul di novel ini adalah 'age is just a number.' Bahwasannya usia hanyalah angka. Setelah mengejar dan menyusun berbagai rencana untuk mendapatkan calon suami, membuat Gala menyadari bahwa usia memang hanyalah angka. Standar masyarakat yang mengharuskannya menikah sebelum usianya 30 tahun dan sebelum ia dilangkahi adiknya membuat ia berlari begitu jauh dan membuatnya tertekan.
Perjalanan cintanya yang berliku membuat Gala menyadari bahwa standar masyarakat yang dipasangkan ke dirinya, membuatnya terikat dan tidak bebas. Ia lelah, ia menyadari bahwa bagaimanapun ia berusaha mengejar target usia menikah, jika belum waktunya, pasti akan ada saja hal-hal yang membuat hubungannya tidak berhasil.
Gala meyakini bahwa age is just a number dan tidak lebih dari itu. Usia tertentu tidak harus membuatnya kelimpungan memenuhi standar masyarakat untuk segera menikah. Ia telah memiliki standarnya sendiri.
3. Mencintai diri sendiri
Perjalanan cinta yang rumit dan berliku. Menjalani pacaran sangat lama namun kandas, bertemu dengan orang-orang baru yang dianggapnya bisa menjadi jodoh, tapi begitulah. Mereka singgah tidak selalu untuk tinggal. Karena memang ada orang-orang yang dipertemukan hanya mampir untuk memberikan pelajaran.
Dari kisah Gala, penulis mendapatkan arti dari mencintai diri sendiri. Bahwa kita hanya bisa mengontrol apa yang ada dalam kendali kita. Bahwa kesetiaan pasangan itu di luar kendali kita. Begitu juga berpacaran, entah seberapa lamanya, belum tentu muara akhirnya selalu pernikahan.
Karena yang mengikat sebuah hubungan bukanlah lama ataupun sebentar. Bukan hanya cinta dan sayang. Namun, komitmen untuk tetap bersama dan berjuang bersama, keterbukaan dan komunikasi dari masing-masing pihak itulah yang bisa jadi landasan ikatan dan bisa menjadi jaminan ikatan jangka panjang.
Ketika pasangan sudah memutuskan untuk berpisah, dalam kasus Gala dan Bara, bukan salah Gala. Karakterisasi Bara di novel ini memang dibuat jadi lelaki tanpa tanggung jawab, plin-plan dan tidak setia. Bahkan setelah putus dari Gala dan beberapa bulan kemudian menikah, Bara memutuskan kembali balikan dengan Gala karena merasa salah sudah memutuskan Gala.
Karakterisasi Bara memang dibuat agar pembaca berang dengan kelakuan Bara. Bara sangat menggambarkan laki-laki yang tidak bisa dipegang omongannya dan tidak layak untuk diperjuangkan.
Almira Bastari berhasil melakonkan kisah patah hati Gala, kisah move-on Gala sampai akhirnya ia bisa berdamai dengan dirinya. Gala bisa berdiri tegak dengan pilihannya sendiri, semua itu dilalui Gala dengan perjalanan yang panjang dan dukungan dari sobat-sobatnya yang menghibur.
Kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dengan latar hiruk-pikuk kemacetan, adanya aturan ganjil genap ibu kota dan dibalut komedi dari karakter pendukungnya membuat novel ini laris manis di pasaran hingga akhirnya diadaptasi ke layar lebar yang serentak tayang pada 29 Juni 2023 di seluruh bioskop Indonesia.
Jadi, sebelum kamu menonton film nya, penulis sangat merekomendasikan novel Ganjil Genap untuk dibaca. Rasakan euforia kisah fiksi metropop yang akhirnya hidup di layar lebar.
Last but not least, akankah Gala menggenapi hatinya yang ganjil ataukah tetap membuatnya ganjil? Bagaimana menurutmu? (*/)